SDI 5 Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan Lewat Proyek P5: Siswa Antusias Kelola Sampah
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Kota Pekalongan — Sekolah Dasar Islam (SDI) 5 Kota Pekalongan menunjukkan komitmen kuat dalam menanamkan kesadaran lingkungan kepada para siswanya melalui kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Tahun ini, proyek difokuskan pada tema "Gaya Hidup Berkelanjutan", yang melibatkan siswa kelas 1 hingga 3 dalam edukasi dan praktik langsung pengelolaan sampah.
Kepala SDI 5, Rinawati Yuniarsih, menjelaskan bahwa kegiatan ini mencakup berbagai aktivitas, seperti menonton film edukatif tentang sampah, praktik pemilahan sampah, hingga berkreasi menggunakan bahan bekas yang nantinya dipamerkan dalam kegiatan Gelar Karya.
“Anak-anak sangat antusias. Apalagi saat mereka menonton video yang menunjukkan dampak sampah terhadap ekosistem laut. Mereka melihat bagaimana penyu bisa terluka akibat sedotan plastik dan hewan-hewan lain yang terkena dampak sampah sembarangan,” ujarnya baru-baru ini saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menambahkan bahwa setelah ditetapkan masa darurat sampah jelang Idul Fitri tahun ini, pihak sekolah langsung meluncurkan program edukasi lanjutan tentang pengelolaan sampah. Edukasi ini bertujuan memperkuat pemahaman siswa terhadap bahaya sampah plastik, terutama yang tidak terkelola dengan baik. Rinawati menyampaikan bahwa budaya mengurangi sampah plastik sudah diterapkan di lingkungan Ma’had SDI 5 sejak 3 tahun terakhir.
“Kami ajak anak-anak untuk peduli. Sekarang mereka sudah terbiasa membawa gelas dan tempat makan sendiri ke kantin. Kami juga terus mengingatkan pengelola kantin untuk mengurangi makanan berkemasan plastik,” katanya.
Tidak hanya itu, pihak sekolah juga memberikan pemahaman kepada siswa tentang perbedaan tempat sampah organik dan anorganik. Ke depannya, anak-anak akan dilibatkan langsung dalam proses pembuatan kompos. Untuk memberi kontribusi nyata SDI 5 juga telah sudah memesan alat pembakar sampah sebagai bagian dari upaya pengelolaan yang lebih baik.
Ia berharap, melalui berbagai langkah ini, SDI 5 bisa membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berwawasan lingkungan dan bertanggung jawab terhadap masa depan bumi khususnya di Kota Pekalongan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala SDI 5, Rinawati Yuniarsih, menjelaskan bahwa kegiatan ini mencakup berbagai aktivitas, seperti menonton film edukatif tentang sampah, praktik pemilahan sampah, hingga berkreasi menggunakan bahan bekas yang nantinya dipamerkan dalam kegiatan Gelar Karya.
“Anak-anak sangat antusias. Apalagi saat mereka menonton video yang menunjukkan dampak sampah terhadap ekosistem laut. Mereka melihat bagaimana penyu bisa terluka akibat sedotan plastik dan hewan-hewan lain yang terkena dampak sampah sembarangan,” ujarnya baru-baru ini saat ditemui di ruang kerjanya.
Ia menambahkan bahwa setelah ditetapkan masa darurat sampah jelang Idul Fitri tahun ini, pihak sekolah langsung meluncurkan program edukasi lanjutan tentang pengelolaan sampah. Edukasi ini bertujuan memperkuat pemahaman siswa terhadap bahaya sampah plastik, terutama yang tidak terkelola dengan baik. Rinawati menyampaikan bahwa budaya mengurangi sampah plastik sudah diterapkan di lingkungan Ma’had SDI 5 sejak 3 tahun terakhir.
“Kami ajak anak-anak untuk peduli. Sekarang mereka sudah terbiasa membawa gelas dan tempat makan sendiri ke kantin. Kami juga terus mengingatkan pengelola kantin untuk mengurangi makanan berkemasan plastik,” katanya.
Tidak hanya itu, pihak sekolah juga memberikan pemahaman kepada siswa tentang perbedaan tempat sampah organik dan anorganik. Ke depannya, anak-anak akan dilibatkan langsung dalam proses pembuatan kompos. Untuk memberi kontribusi nyata SDI 5 juga telah sudah memesan alat pembakar sampah sebagai bagian dari upaya pengelolaan yang lebih baik.
Ia berharap, melalui berbagai langkah ini, SDI 5 bisa membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berwawasan lingkungan dan bertanggung jawab terhadap masa depan bumi khususnya di Kota Pekalongan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)