RPH Kota Pekalongan Jadi Rujukan Pelaksana RPH Representatif
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Kota Pekalongan - Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Pekalongan menerima kunjungan kaji terap dari Dinas Pertanian Kabupaten Pati pada Jum’at kemarin (21/02/2022).
Rombongan dari Dinas Pertanian Kabupaten Pati tiba pada hari Jumat dini hari dan melihat langsung proses pemotongan hewan di RPH didampingi tim dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinperpa Kota Pekalongan. Kemudian, pada Jum’at pagi rombongan disambut kembali dalam pertemuan yang diadakan di Aula Dinperpa Kota Pekalongan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Nikentri Meiningrum menuturkan bahwa, pihaknya memilih Kota Pekalongan karena telah menjadi rujukan di Provinsi Jawa Tengah sebagai pelaksana RPH yang representatif.
“Di tahun 2022 ini Kabupaten Pati mendapatkan anggaran dari Pusat untuk membangun RPHyang representatif paling tidak seperti yang ada di Kota Pekalongan. Dengan harapan, kunjungan kaji terap ke Kota Pekalongan kali ini dapat mengaplikasikan pelayanan pemotongan hewan disini di wilayah Kabupaten Pati nantinya,”terang Niken.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, Drs Muadi,MSi, mengapresiasi atas kunjungan dari daerah yang terkenal dengan pengolahan kacang tersebut. Kegiatan semacam ini, menurutnya sebagai ajang silaturahmi dan saling sharing pengoptimalan RPH. Beliau mendukung penuh pembangunan RPH di Kabupaten Pati, sehingga dapat memberikan pelayanan untuk menyediakan daging hewan yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH).
“Kita sama-sama belajar misal kalau ada hal di Kota Pekalongan yang perlu ditingkatkan ya kita lengkapi, begitu sebaliknya Kabupaten Pati yang rencananya akan membangun RPH di tahun ini juga bisa belajar dengan Kota Pekalongan, karena kita lebih dulu sudah ada RPH yang repesentatif,” jelas Muadi.
Menurut Muadi, selama ini sdah ada tren yang semakin bagus sejak dua tahun ini relokasi dari RPH Panjang ke RPH Kertoharjo. Jajara Dinperpa terus berupaya melakukan edukasi dan pendekatan yang positif dan persuasif kepada para penjagal hewan di Kota Pekalongan.
“Kami menghimbau kepada mereka untuk bisa memotong hewan di RPH Kota Pekalongan yang berlokasikan di area Kantor Dinperpa ini untuk meningkatkan retribusi dan pendapatan. Selain itu, memotong di RPH Kertoharjo ini kita bisa menjamin daging yang dihasilkan Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH), di tahun 2022 ini untuk hiegenitas sanitasi sudah dibangun IPAL untuk membantu mencegah pencemaran lingkungan,” tegas Muadi.
Ditambahkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kota Pekalongan, Ilena Palupi,Spt,MSi, saat ini RPH Kertoharjo sudah aktif melayani pemotongan hewan setiap harinya.
Sedangkan, untuk sarana dan prasarana akan terus disempurnakan serta meningkatkan kualitas SDM pelayanan RPH.
“Alhamdulillah RPH Kertoharjo Kota Pekalongan sudah cukup dikenal di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, jadi rekan-rekan dari kabupaten/kota lain banyak yang dirujuk ke RPH Kota Pekalongan oleh Pemprov untuk belajar atau melakukan kaji terap. Ini yang patut kita syukuri bersama, untuk sarpras dengan adanya pembangunan IPAL ini, kami sudah tidak melanggar UU Lingkungan Hidup, karena limbah yang dihasilkan tidak bertebaran dimana-mana, air yang dibuang juga bersih,”tandas Ilena.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Rombongan dari Dinas Pertanian Kabupaten Pati tiba pada hari Jumat dini hari dan melihat langsung proses pemotongan hewan di RPH didampingi tim dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinperpa Kota Pekalongan. Kemudian, pada Jum’at pagi rombongan disambut kembali dalam pertemuan yang diadakan di Aula Dinperpa Kota Pekalongan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Nikentri Meiningrum menuturkan bahwa, pihaknya memilih Kota Pekalongan karena telah menjadi rujukan di Provinsi Jawa Tengah sebagai pelaksana RPH yang representatif.
“Di tahun 2022 ini Kabupaten Pati mendapatkan anggaran dari Pusat untuk membangun RPHyang representatif paling tidak seperti yang ada di Kota Pekalongan. Dengan harapan, kunjungan kaji terap ke Kota Pekalongan kali ini dapat mengaplikasikan pelayanan pemotongan hewan disini di wilayah Kabupaten Pati nantinya,”terang Niken.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, Drs Muadi,MSi, mengapresiasi atas kunjungan dari daerah yang terkenal dengan pengolahan kacang tersebut. Kegiatan semacam ini, menurutnya sebagai ajang silaturahmi dan saling sharing pengoptimalan RPH. Beliau mendukung penuh pembangunan RPH di Kabupaten Pati, sehingga dapat memberikan pelayanan untuk menyediakan daging hewan yang Aman Sehat Utuh dan Halal (ASUH).
“Kita sama-sama belajar misal kalau ada hal di Kota Pekalongan yang perlu ditingkatkan ya kita lengkapi, begitu sebaliknya Kabupaten Pati yang rencananya akan membangun RPH di tahun ini juga bisa belajar dengan Kota Pekalongan, karena kita lebih dulu sudah ada RPH yang repesentatif,” jelas Muadi.
Menurut Muadi, selama ini sdah ada tren yang semakin bagus sejak dua tahun ini relokasi dari RPH Panjang ke RPH Kertoharjo. Jajara Dinperpa terus berupaya melakukan edukasi dan pendekatan yang positif dan persuasif kepada para penjagal hewan di Kota Pekalongan.
“Kami menghimbau kepada mereka untuk bisa memotong hewan di RPH Kota Pekalongan yang berlokasikan di area Kantor Dinperpa ini untuk meningkatkan retribusi dan pendapatan. Selain itu, memotong di RPH Kertoharjo ini kita bisa menjamin daging yang dihasilkan Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH), di tahun 2022 ini untuk hiegenitas sanitasi sudah dibangun IPAL untuk membantu mencegah pencemaran lingkungan,” tegas Muadi.
Ditambahkan Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kota Pekalongan, Ilena Palupi,Spt,MSi, saat ini RPH Kertoharjo sudah aktif melayani pemotongan hewan setiap harinya.
Sedangkan, untuk sarana dan prasarana akan terus disempurnakan serta meningkatkan kualitas SDM pelayanan RPH.
“Alhamdulillah RPH Kertoharjo Kota Pekalongan sudah cukup dikenal di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, jadi rekan-rekan dari kabupaten/kota lain banyak yang dirujuk ke RPH Kota Pekalongan oleh Pemprov untuk belajar atau melakukan kaji terap. Ini yang patut kita syukuri bersama, untuk sarpras dengan adanya pembangunan IPAL ini, kami sudah tidak melanggar UU Lingkungan Hidup, karena limbah yang dihasilkan tidak bertebaran dimana-mana, air yang dibuang juga bersih,”tandas Ilena.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)