PTM Terbatas Dimulai Hari Ini, Kapasitas Hanya 50 Persen

Kota Pekalongan - Sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pekalongan telah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas mulai hari ini, Senin( 6/9/2021),salah satunya di SMP Negeri 1 Kota Pekalongan. PTM terbatas hari ini digelar dengan kapasitas maksimal 50 persen, menjaga jarak 1,5 meter, maksimal 50 persen dari jumlah peserta didik/rombongan belajar. Pada masa PTM terbatas, orangtua/wali wajib antar-jemput murid ke sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang SMP setempat,Slamet Mulyadi menyebutkan bahwa, dari total 28 SMP di Kota Pekalongan, untuk penyelenggaraan PTM terbatas hari ini baru diikuti 17 SMP Negeri dan sebagian SMP swasta di Kota Pekalongan. Adapun dasar pelaksanaan PTM terbatas ini mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Pembelajaran di Masa Pandemi, Instruksi Mendagri Nomor 38 Tahun 2021 mengenai PPKM Level 2,3,dan 4 di Jawa-Bali, dan Instruksi Walikota Pekalongan Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Level 2 di Kota Pekalongan,termasuk di dalamnya mengatur bidang pendidikan.
Slamet mengungkapkan bahwa, sebelum PTM terbatas digelar,sekolah-sekolah terlebih dahulu melakukan kegiatan bersih-bersih ruangan sebagai bentuk persiapan, vaksinasi bagi pengajar, hingga menyiapkan sarana dan prasana protokol kesehatan yang memadai agar aman dari penularan Covid-19.
“Seperti diketahui bersama, ada 28 SMP negeri dan swasta di Kota Pekalongan terdiri dari 17 SMP Negeri dan11 SMP swasta. Untuk saat ini 17 SMP Negeri baru dilaksanakan PTM terbatas sesuai dengan Instruksi Walikota bahwa 1 September sudah bisa mulai PTM. Pada saat awal bulan September kami sudah dilakukan kegiatan bersih bersih dulu sebagai persiapan. Sementara,hari ini,6 September 2021 sudah mulai PTM terbatas untuk SMP negeri, sedangkan untuk SMP swasta sudah dilaksanakan juga namun ada 2 diantaranya ditunda karena ada kegiatan assesmen,namun persiapan tetap dilaksanakan yang nantinya menyusul dimulai tanggal 13 September mendatang,” terang Slamet, saat meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SMP Negeri 1 Kota Pekalongan,Senin(6/9/2021).
Menurut Slamet, untuk kapasitas sesuai instruksi Walikota adalah maksimal 50 persen, panduan mengacu pada SKB 4 Menteri dan Panduan pembelajaran dari Kemendikbud diantaranya jaga jarak 1,5 m,dari mulai masuk pembelajaran hingga pulang sekolah harus ada Standar Operasional Prosedur (SOP) nya, penyediaan sarpras penunjang prokes secara ketat dan waktu pembelajaran di sekolah hanya 2 jam tanpa istirahat, dan tidak boleh ada kegiatan siswa untuk berkerumun.
“Pagi ini kami mengambil sampel di salah satu SMP negeri di Kota Pekalongan yaitu SMP Negeri 1 , bisa dilihat sendiri kegiatan PTM terbatas ini berjalan lancar dan sudah mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Mudah-mudahan tidak ada hal yang dirasa tidak sesuai dengan protap baik itu Kemendikbud, maupun SKB 4 Menteri,”tegas Slamet.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Pekalongan, Nur Laila Ana, mengaku bersyukur kegiatan PTM terbatas di SMP Negeri 1 Kota Pekalongan bisa berjalan dengan baik sesuai rencana,dimana sebelumnya, di SMP ini sebelumnya sudah pernah melakukan simulasi PTM. Baik siswa maupun orangtua murid menyambut PTM terbatas ini dengan semangat yang tinggi dan mengikuti PTM dengan baik. Laila menjelaskan, untuk mekanisme PTM terbatas di SMP Negeri 1 Kota Pekalongan yakni maksimal kapasitas kehadiran siswa 50 persen dari total siswa yang ada sejumlah 568 orang, disusun jadwal dengan sistem PTM terbatas (shifting).
“Jadi siswa tidak berangkat setiap hari, karena masih PTM terbatas sehingga kapasitasnya maksimal 50 persen. Selain sapras penunjang prokes, kami juga telah menyediakan ruang isolasi di ruang UKS. Dari hasil pantauan kami sejak tadi pagi,Alhamdulillah tidak dijumpai peserta didik kami yang bermasalah dengan kondisi kesehatannya,karena memang kami sudah membuat SOP untuk orangtua agar memastikan anak-anak yang datang ke sekolah itu benar-benar dalam kondisi sehat. Jika ada yang kurang enak badan seperti demam, pilek,batuk,dan sebagainya, siswa/siswi tersebut diminta untuk tidak mengikuti PTM terlebih dahulu (istirahat di rumah),” papar Laila.
Terpisah, PTM terbatas ini juga disambut baik oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kota Pekalongan, Heny Daryani,Spd,MSi menerangkan, persyaratan sekolah dalam hal persiapan PTM terbatas sudah dipenuhinya diantaranya sekolah wajib 100 persen memenuhi indikator prokes, izin orangtua murid dan komite sekolah, dan komitmen bersama warga sekolah untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik selama pelaksanaan PTM terbatas ini. Disamping itu, syarat administrasi pun sudah memenuhi daftar periksa di Dapodik, memenuhi daftar periksa yang dilakukan secara umum dari tinjauan sekolah. Heni menyebutkan,untuk di SMP Negeri 2 Kota Pekalongan,dalam pelaksanaan PTM terbatas mulai 6 September 2021 ini,pihaknya mengambil sampel 2 rombel sebanyak 32 siswa terdiri dari siswa/siswi kelas 8A dan 8B,masing-masing 16 orang.
“Alhamdulillah dalam satu minggu kemarin,kami sudah melakukan sosialisasi kepada peserta didik untuk mengetahui seberapa respon yang diberikan anak terkait adanya PTM terbatas ini. Ternyata hari ini respon mereka luar biasa, kemudian kami juga telah menyosialisasikan PTM ini kepada orangtua/wali murid terkait PTM ini juga disambut baik oleh orangtua peserta didik. Terkait, tenaga pendidik di SMP kami Alhamdulillah semua sudah divaksin, untuk peserta didik memang belum semuanya. Namun,sekolah sudah mengajukan ke Dinas Kesehatan melalui Dinas Pendidikan setempat untuk pelaksanaan vaksinasi bagi siswa-siswi kami. Harapan kami,dengan pelaksanaan PTM terbatas ini, protokol kesehatan dan pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan kurikulum di tengah pandemi ini bisa dipahami semua baik orangtua murid,peserta didik, tenaga pendidik, dan stakeholder terkaitnya,sehingga saat pelaksanaan pembelajaran nanti dengan konsep merdeka belajar bisa terlaksana dengan baik dan untuk pencapaian mutu pendidikan tidak terkendala,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang SMP setempat,Slamet Mulyadi menyebutkan bahwa, dari total 28 SMP di Kota Pekalongan, untuk penyelenggaraan PTM terbatas hari ini baru diikuti 17 SMP Negeri dan sebagian SMP swasta di Kota Pekalongan. Adapun dasar pelaksanaan PTM terbatas ini mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Pembelajaran di Masa Pandemi, Instruksi Mendagri Nomor 38 Tahun 2021 mengenai PPKM Level 2,3,dan 4 di Jawa-Bali, dan Instruksi Walikota Pekalongan Nomor 15 Tahun 2021 tentang PPKM Level 2 di Kota Pekalongan,termasuk di dalamnya mengatur bidang pendidikan.
Slamet mengungkapkan bahwa, sebelum PTM terbatas digelar,sekolah-sekolah terlebih dahulu melakukan kegiatan bersih-bersih ruangan sebagai bentuk persiapan, vaksinasi bagi pengajar, hingga menyiapkan sarana dan prasana protokol kesehatan yang memadai agar aman dari penularan Covid-19.
“Seperti diketahui bersama, ada 28 SMP negeri dan swasta di Kota Pekalongan terdiri dari 17 SMP Negeri dan11 SMP swasta. Untuk saat ini 17 SMP Negeri baru dilaksanakan PTM terbatas sesuai dengan Instruksi Walikota bahwa 1 September sudah bisa mulai PTM. Pada saat awal bulan September kami sudah dilakukan kegiatan bersih bersih dulu sebagai persiapan. Sementara,hari ini,6 September 2021 sudah mulai PTM terbatas untuk SMP negeri, sedangkan untuk SMP swasta sudah dilaksanakan juga namun ada 2 diantaranya ditunda karena ada kegiatan assesmen,namun persiapan tetap dilaksanakan yang nantinya menyusul dimulai tanggal 13 September mendatang,” terang Slamet, saat meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SMP Negeri 1 Kota Pekalongan,Senin(6/9/2021).
Menurut Slamet, untuk kapasitas sesuai instruksi Walikota adalah maksimal 50 persen, panduan mengacu pada SKB 4 Menteri dan Panduan pembelajaran dari Kemendikbud diantaranya jaga jarak 1,5 m,dari mulai masuk pembelajaran hingga pulang sekolah harus ada Standar Operasional Prosedur (SOP) nya, penyediaan sarpras penunjang prokes secara ketat dan waktu pembelajaran di sekolah hanya 2 jam tanpa istirahat, dan tidak boleh ada kegiatan siswa untuk berkerumun.
“Pagi ini kami mengambil sampel di salah satu SMP negeri di Kota Pekalongan yaitu SMP Negeri 1 , bisa dilihat sendiri kegiatan PTM terbatas ini berjalan lancar dan sudah mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Mudah-mudahan tidak ada hal yang dirasa tidak sesuai dengan protap baik itu Kemendikbud, maupun SKB 4 Menteri,”tegas Slamet.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Pekalongan, Nur Laila Ana, mengaku bersyukur kegiatan PTM terbatas di SMP Negeri 1 Kota Pekalongan bisa berjalan dengan baik sesuai rencana,dimana sebelumnya, di SMP ini sebelumnya sudah pernah melakukan simulasi PTM. Baik siswa maupun orangtua murid menyambut PTM terbatas ini dengan semangat yang tinggi dan mengikuti PTM dengan baik. Laila menjelaskan, untuk mekanisme PTM terbatas di SMP Negeri 1 Kota Pekalongan yakni maksimal kapasitas kehadiran siswa 50 persen dari total siswa yang ada sejumlah 568 orang, disusun jadwal dengan sistem PTM terbatas (shifting).
“Jadi siswa tidak berangkat setiap hari, karena masih PTM terbatas sehingga kapasitasnya maksimal 50 persen. Selain sapras penunjang prokes, kami juga telah menyediakan ruang isolasi di ruang UKS. Dari hasil pantauan kami sejak tadi pagi,Alhamdulillah tidak dijumpai peserta didik kami yang bermasalah dengan kondisi kesehatannya,karena memang kami sudah membuat SOP untuk orangtua agar memastikan anak-anak yang datang ke sekolah itu benar-benar dalam kondisi sehat. Jika ada yang kurang enak badan seperti demam, pilek,batuk,dan sebagainya, siswa/siswi tersebut diminta untuk tidak mengikuti PTM terlebih dahulu (istirahat di rumah),” papar Laila.
Terpisah, PTM terbatas ini juga disambut baik oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kota Pekalongan, Heny Daryani,Spd,MSi menerangkan, persyaratan sekolah dalam hal persiapan PTM terbatas sudah dipenuhinya diantaranya sekolah wajib 100 persen memenuhi indikator prokes, izin orangtua murid dan komite sekolah, dan komitmen bersama warga sekolah untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik selama pelaksanaan PTM terbatas ini. Disamping itu, syarat administrasi pun sudah memenuhi daftar periksa di Dapodik, memenuhi daftar periksa yang dilakukan secara umum dari tinjauan sekolah. Heni menyebutkan,untuk di SMP Negeri 2 Kota Pekalongan,dalam pelaksanaan PTM terbatas mulai 6 September 2021 ini,pihaknya mengambil sampel 2 rombel sebanyak 32 siswa terdiri dari siswa/siswi kelas 8A dan 8B,masing-masing 16 orang.
“Alhamdulillah dalam satu minggu kemarin,kami sudah melakukan sosialisasi kepada peserta didik untuk mengetahui seberapa respon yang diberikan anak terkait adanya PTM terbatas ini. Ternyata hari ini respon mereka luar biasa, kemudian kami juga telah menyosialisasikan PTM ini kepada orangtua/wali murid terkait PTM ini juga disambut baik oleh orangtua peserta didik. Terkait, tenaga pendidik di SMP kami Alhamdulillah semua sudah divaksin, untuk peserta didik memang belum semuanya. Namun,sekolah sudah mengajukan ke Dinas Kesehatan melalui Dinas Pendidikan setempat untuk pelaksanaan vaksinasi bagi siswa-siswi kami. Harapan kami,dengan pelaksanaan PTM terbatas ini, protokol kesehatan dan pembelajaran yang sudah disesuaikan dengan kurikulum di tengah pandemi ini bisa dipahami semua baik orangtua murid,peserta didik, tenaga pendidik, dan stakeholder terkaitnya,sehingga saat pelaksanaan pembelajaran nanti dengan konsep merdeka belajar bisa terlaksana dengan baik dan untuk pencapaian mutu pendidikan tidak terkendala,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)