PPNP Terbitkan 1.303 SPB
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Kota Pekalongan - Selama tahun 2020 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sejumlah 1.303. Jumlah ini lebih sedikit dibanding tahun 2019 dan 2018, tahun 2019 yakni sebanyak 1.703 SPB dan 2018 sebanyak 1.654 SPB.
Hal ini diungkapkan Analys Syahbandar PPNP, Al Fajar Alam, Senin (25/1/2021). Menurut Fajar adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 berdampak pada penurunan jumlah SPB, seperti kurangnya modal berlayar (beli solar dan lainnya). Permasalahan modal hampir terjadi di berbagai usaha.
"Faktor cuaca juga menjadi penyebab menurunnya jumlah SPB yang dikeluarkan. Kondisi Kota Pekalongan pada awal tahun 2020 juga terjadi banjir, adanya gelombang tinggi, dan air laut limpas ke daratan, tentunya ini membuat akses menuju pelabuhan menjadi terhambat," papar Fajar.
Dijelaskan Fajar bahwa tahun 2020 banyak info dari BMKG tentang cuaca ekstrem sehingga para Nakhoda dan ABK harus sering memantau perkembangan cuaca sebelum berlayar. "Selain memantau cuaca, kesehatan para ABK yang akan berlayar juga diutamakan," kata Fajar.
Dalam operasional pelayanannya, penerapan protokol kesehatan diterapkan PPNP. Fajar juga masih memantau kesiapan nautika sebelum kapal berlayar. "Semoga para nakhoda dan ABK aman dari Covid-19 sekaligus aman dalam berlayar," pungkas Fajar.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Hal ini diungkapkan Analys Syahbandar PPNP, Al Fajar Alam, Senin (25/1/2021). Menurut Fajar adanya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 berdampak pada penurunan jumlah SPB, seperti kurangnya modal berlayar (beli solar dan lainnya). Permasalahan modal hampir terjadi di berbagai usaha.
"Faktor cuaca juga menjadi penyebab menurunnya jumlah SPB yang dikeluarkan. Kondisi Kota Pekalongan pada awal tahun 2020 juga terjadi banjir, adanya gelombang tinggi, dan air laut limpas ke daratan, tentunya ini membuat akses menuju pelabuhan menjadi terhambat," papar Fajar.
Dijelaskan Fajar bahwa tahun 2020 banyak info dari BMKG tentang cuaca ekstrem sehingga para Nakhoda dan ABK harus sering memantau perkembangan cuaca sebelum berlayar. "Selain memantau cuaca, kesehatan para ABK yang akan berlayar juga diutamakan," kata Fajar.
Dalam operasional pelayanannya, penerapan protokol kesehatan diterapkan PPNP. Fajar juga masih memantau kesiapan nautika sebelum kapal berlayar. "Semoga para nakhoda dan ABK aman dari Covid-19 sekaligus aman dalam berlayar," pungkas Fajar.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)