Persaingan Pemilihan Duta Wisata Kota Pekalongan Semakin Ketat

Persaingan menjadi Duta Wisata Kota Pekalongan semakin ketat, pasalnya pendaftar tahun 2023 ini hampir dua kali lipat dari tahun 2022. Sebanyak 84 orang hari ini, Senin (3/7/2023) diuji pengetahuan, wawasan, dan kemampuannya saat tes wawancara di Museum Batik Pekalongan.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinparbudpora Kota Pekalongan, Retno Purnomo saat dikonfirmasi melalui telepon. "Para peserta seleksi duta wisata sudah diseleksi berkasnya dan mengerjakan tes tertulis, dan selanjutnya diwawancarai serta catwalk. Kalau berkas yang masuk ada 90 berkas dan sampai hari ini yang hadir seleksi tertulis sebanyak 84 orang yakni 33 laki-laki dan 51 perempuan," sebut Ipung, sapaan akrabnya.
Dijelaskan Ipung, materi hari ini tes tertulis secara umum, catwalk, dan seleksi pengetahuan kepariwisataan, bahasa Inggris, bahasa Jawa, kepekalonganan, dan performance. "Kami usahakan selesai hari ini sehinggabesok dapat diumumkan 10 finalis Mas dan 10 finalis Mbak yang selanjutnya ke tahap karantina dan grand final," beber Ipung.
Lanjut Ipung, karantina akan dilaksanakan pada mulai 10 Juli dan dihelat selama tiga hari. Pihak Ipung akan memberikan materi mendasar dan mendalam tentang berbagai hal saat karantina. Di Pos Karantina peserta juga akan dites, prosesnya cukup panjang dan dalam kurun waktu tersebut peserta terus dinilai, bahkan ada performanya di lapangan atau di dunia maya. "Untuk grand final rencana digelar 5 Agustus di Lapangan Setda dan dibuka untuk umum," kata Ipung.
Menurut Ipung tahun ini ada perbedaan dengan seleksi tahun sebelumnya, Pemerintah Kota Pekalongan membuka kesempatan bagi pelajar, mahasiswa, atau pekerja yang tidak ber-KTP di Kota Pekalongan tetapi sekolah/kuliah/bekerja di Kota Pekalongan. "Harapan kami dengan dibuka secara luas ini memberikan kesempatan kepada banyak peserta untuk menggiatkan pariwisata di Kota Pekalongan. Dengan jumlah peserta yang banyak tentu persaingan lebih ketat dengan harapan hasilnya 10 finalis Mas Mbak Duta Wisata Kota Pekalongan lebih berkompeten menunjukkan dedikasinya," pungkas Ipung.
Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinparbudpora Kota Pekalongan, Retno Purnomo saat dikonfirmasi melalui telepon. "Para peserta seleksi duta wisata sudah diseleksi berkasnya dan mengerjakan tes tertulis, dan selanjutnya diwawancarai serta catwalk. Kalau berkas yang masuk ada 90 berkas dan sampai hari ini yang hadir seleksi tertulis sebanyak 84 orang yakni 33 laki-laki dan 51 perempuan," sebut Ipung, sapaan akrabnya.
Dijelaskan Ipung, materi hari ini tes tertulis secara umum, catwalk, dan seleksi pengetahuan kepariwisataan, bahasa Inggris, bahasa Jawa, kepekalonganan, dan performance. "Kami usahakan selesai hari ini sehinggabesok dapat diumumkan 10 finalis Mas dan 10 finalis Mbak yang selanjutnya ke tahap karantina dan grand final," beber Ipung.
Lanjut Ipung, karantina akan dilaksanakan pada mulai 10 Juli dan dihelat selama tiga hari. Pihak Ipung akan memberikan materi mendasar dan mendalam tentang berbagai hal saat karantina. Di Pos Karantina peserta juga akan dites, prosesnya cukup panjang dan dalam kurun waktu tersebut peserta terus dinilai, bahkan ada performanya di lapangan atau di dunia maya. "Untuk grand final rencana digelar 5 Agustus di Lapangan Setda dan dibuka untuk umum," kata Ipung.
Menurut Ipung tahun ini ada perbedaan dengan seleksi tahun sebelumnya, Pemerintah Kota Pekalongan membuka kesempatan bagi pelajar, mahasiswa, atau pekerja yang tidak ber-KTP di Kota Pekalongan tetapi sekolah/kuliah/bekerja di Kota Pekalongan. "Harapan kami dengan dibuka secara luas ini memberikan kesempatan kepada banyak peserta untuk menggiatkan pariwisata di Kota Pekalongan. Dengan jumlah peserta yang banyak tentu persaingan lebih ketat dengan harapan hasilnya 10 finalis Mas Mbak Duta Wisata Kota Pekalongan lebih berkompeten menunjukkan dedikasinya," pungkas Ipung.