Perlancar Arus Lalu Lintas, Pemkot Terapkan Sistem Satu Arah

Pemerintah Kota Pekalongan telah menerapkan Sistem Satu Arah (SSA) untuk Jalan Cempaka dan Jalan Terate mulai awal September 2018. Seusai koordinasi dengan jajarannya, Selasa (4/9/2018), Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekalongan, Slamet Prihantono mengungkapkan bahwa wilayah Kota Pekalongan memiliki jalan yang relatif sempit berkisar 8-10 meter. Kondisi jalan sudah padat dengan volume kendaraan yang semakin bertambah. "Saat ini sedang ada pembangungan interchange di jalan pantura, melihat kondisi pantura yang menggunakan satu lajur untuk masing-masing arah, baik arah Timur maupun Barat satu lajur. Akibatnya terjadi penumpukan di sana, otomatis jika terjadi penumpukan, masyarakat akan mencari alternatif jalan-jalan yang ada di Kota Pekalongan. Padahal lebar jalan di Kota Pekalongan di bawah 10 meter, kemudian adanya perpindahan Pasar Banjarsari ke Lapangan Sorogenen," ungkapnya.
Penerapan SSA di ruas jalan tersebut untuk memperlancar arus lalu lintas. Kesepakatan ini berdasarkan kesepakatan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Pekalongan. Pemberlakukan jalur untuk Jalan Cempaka dari arah Selatan ke Utara, untuk Jalan Terate sebaliknya dari arah Utara ke Selatan.
Kepala Dishub menambahkan bahwa Lapangan Sorogenen ini posisinya di tengah kota, dan terletak satu dengan jalur alternatif bagi masyarakat dalam kota atau luar kota baik yang akan masuk ke Kota Pekalongan atau keluar ke arah Batang. "Jalur alternatif itu memang sudah ramai digunakan masyarakat sebelum adanya kegiatan di Lapangan Sorogenen. Dengan adanya penambahan volume kegiatan yang ada di Sorogenen, otomatis juga volume lalu lintasnya meningkat. Orang yang menuju ke pasar dan pulang dari pasar dari arah Pekalongan utara atau Timur pastik akan melalui jalur-jalur tersebut, sehingga terjadi kepadatan yang luar biasa," bebernya.
Disampaikannya, bahwa pihaknya bersama dengan Forum LLAJ telah bersepakat untuk mengatur SSA di Jalan Cempaka dan Terate. Jalan Cempaka satu arah dari arah selatan ke arah utara dilakukan secara penuh, kemudian alur Jalan Terate arah utara ke selatan hanya berlaku untuk pagi sampai dengan sore hari."Kekhususan untuk Jalan Terate pada malam hari bisa digurunakan dua lajur melihat kegiatan pasar di Sorogenen sudah tidak ada, kondisi jalan yang masih memungkinkan untuk dibuat jalan dua arah," katanya.
Slamet Prihantono mengutarakan manfaat dari SSA ini tentu memperlancar arus lalu lintas di Kota Pekalongan. Dalam hal keputusan ini dishub juga mengundang seluruh stakeholder terkait seperti organisasi angkutan, RT, RW, lurah, camat, dan sebagainya. "Pada forum tersebut kami juga mengevaluasi untuk SSA untuk Jalan Kartini dan Jalan Tentara Pelajar. Dalam perkembangannya ternyata ada kebutuhan masyarakat yang juga perlu disinkronkan kondisi khususnya. Untuk Jalan Kartini ternyata pada malam hari lebih lenggang sehingga pada malam hari tetap dua arah," ujarnya.
Dampak dari sistem dua arah di Jalan Kartini tentu membebani Jalan Dr Wahidin dan Jalan dr sutomo (jalan pantura) semakin padat. Jalan Kartini ini bisa mengurangi, ke depannya Jalan Kartini bisa kembali normal. "Ini akan kita ajukan dulu nota dinas ke Walikota Pekalongan dan melakukan kesepakatan forum. kami akan persiapkan rambu-rambu yang menggantikan rambu-rambu yang ada. kemudian untuk Jalan Tentara Pelajar sesuai dengan hasil evaluasi kami, ternyata kendaraan roda dua masih banyak kebutuhanannya di jalan tersebut, seperti untuk mengantar adik-adik sekolah, sehingga kami berlakukan dua arah untuk kendaraan roda dua dan roda empat tetap satu arah," terangnya.
Pemerintah menghimbau kepada masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya untuk aturan di Jalan Cempaka dan Jalan Terate harap untuk diikuti. Aturan tersebut sudah didiskusikan, mengakomodir banyak masukan dan Dishub Kota Pekalongan telah berusaha untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat agar perjalanan masyarakat ke tempat yang dituju semakin lancar. "Pengguna jalan masih bisa jalan memutar dengan jarak dekat untuk mengurai kemacetan dan meminimalisasi kecelakaan lalu lintas. Kami siap menerima masukan dari masyarakat, ketika dalam perjalannyanya ada kebutuhuan-kebutuhan yang harus diakomodasi akan dievaluasi kembali, rekayasa jalan ini sifatnya sangat dinamis, ikuti saja kalau ada keluhahan dan masukan sampaikan kepada kami," pungkasnya.
Tim Komunikasi Publik - Dinkominfo Kota Pekalongan