Periode Liburan Idul Adha Okupansi Hotel 100%
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Periode lebaran Iduladha tahun 2023 ini okupansi hotel di Kota Pekalongan 100%. Mulai H+1 Iduladha hotel berbintang maupun biasa hampir terisi 100%.
Hal ini diungkapkan Wakil ketua PHRI Kota Pekalongan, Arif Bachtiar saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (6/7/2023). "Okupansi hotel pada periode lebaran Iduladha kemaren sedikit berbeda dengan Iduladha tahun lalu. Tahun lalu ramai ketika H-1 Iduladha sedangkan tahun ini mulai rame H+1 Iduladha. Ini kemungkinan karena tahun lalu masih dalam suasana pandemi dan tahun ini libur panjang salat Iduladha di kampung masing-masing baru berlibur," kata Bachtiar.
Hotel di Kota Pekalongan mulai rame sejak 30 Juni, 1 Juli, dan 2 Juli. Hampir 100 persen okupansi hotel di Kota Pekalongan baik hotel berbintang maupun hotel biasa. "Tamu lebih banyak pemudik atau untuk liburan keluarga. Tidak ada tamu untuk bisnis," tutur Bachtiar.
Lanjut Bachtiar menjelaskan, kondisi Kota Pekalongan sampai hari ini sedikit berkurang dibanding tahun lalu, capaian okupansi hotel pada pertengahan tahun ini 60- 65 persen. Tahun lalu bisa lebih dari ini. Hal ini dikarenakan 80 persen tamu long stay di Kota Pekalongan, sedangkan tahun ini tidak ada.
Menurut Bachtiar penurunan yang terjadi juga dikarenakan pengaruh jalan tol. Dengan jalur yang lebih cepat para pemudik lebih banyak yang istirahat di daerah Semarang atau Solo, sedangkan lewat jalur pantura titik untuk istirahat di Kota Pekalongan.
"Untuk mencapai target okupansi hotel kami bekerjasama dengan stakeholder agar dapat memberikan perhatian kepada para wisatawan untuk menginap di Kota Pekalongan agau menikmati wisata religi, alam, kuliner, sejarah, dan sebagainya di Kota Pekalongan," tutup Bachtiar.
Hal ini diungkapkan Wakil ketua PHRI Kota Pekalongan, Arif Bachtiar saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (6/7/2023). "Okupansi hotel pada periode lebaran Iduladha kemaren sedikit berbeda dengan Iduladha tahun lalu. Tahun lalu ramai ketika H-1 Iduladha sedangkan tahun ini mulai rame H+1 Iduladha. Ini kemungkinan karena tahun lalu masih dalam suasana pandemi dan tahun ini libur panjang salat Iduladha di kampung masing-masing baru berlibur," kata Bachtiar.
Hotel di Kota Pekalongan mulai rame sejak 30 Juni, 1 Juli, dan 2 Juli. Hampir 100 persen okupansi hotel di Kota Pekalongan baik hotel berbintang maupun hotel biasa. "Tamu lebih banyak pemudik atau untuk liburan keluarga. Tidak ada tamu untuk bisnis," tutur Bachtiar.
Lanjut Bachtiar menjelaskan, kondisi Kota Pekalongan sampai hari ini sedikit berkurang dibanding tahun lalu, capaian okupansi hotel pada pertengahan tahun ini 60- 65 persen. Tahun lalu bisa lebih dari ini. Hal ini dikarenakan 80 persen tamu long stay di Kota Pekalongan, sedangkan tahun ini tidak ada.
Menurut Bachtiar penurunan yang terjadi juga dikarenakan pengaruh jalan tol. Dengan jalur yang lebih cepat para pemudik lebih banyak yang istirahat di daerah Semarang atau Solo, sedangkan lewat jalur pantura titik untuk istirahat di Kota Pekalongan.
"Untuk mencapai target okupansi hotel kami bekerjasama dengan stakeholder agar dapat memberikan perhatian kepada para wisatawan untuk menginap di Kota Pekalongan agau menikmati wisata religi, alam, kuliner, sejarah, dan sebagainya di Kota Pekalongan," tutup Bachtiar.