Peran Dimaksimalkan, Semangat Saling Jogo Tonggo di Tengah Pandemi

Kota Pekalongan - Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo di Kelurahan Podosugih dimaksimalkan perannya dalam upaya membangkitkan gerakan masyarakat untuk peningkatan langkah pencegahan dan memutus mata rantai wabah Covid-19. Atas dasar inisiasi dari Gubernur Jawa Tengah,Ganjar Pranowo, pencegahan virus Covid-19 ini dilakukan melalui solidaritas lingkungan terdekat.
Ketua Satgas Jogo Tonggo Kelurahan Podosugih, Arif menyampaikan bahwa pelaksanaan program Jogo Tonggo yang dicetuskan Gubernur Jawa Tengah mancakup dua hal, yaitu jaring pengaman sosial dan keamanan, serta jaring ekonomi. Jaring pengaman sosial dan keamanan meliputi sosialisasi, pendataan, dan pemantauan warga. Sedangkan jaring pengamanan ekonomi akan memastikan tidak ada satu pun warga yang kelaparan selama wabah dan mengusahakan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik pasca wabah.
“Covid-19 bukan aib. Kami bangun kesadaran itu dari awal. Covid-19 adalah penyakit yang bisa sembuh, tapi juga tidak boleh diabaikan. Warga kami tidak ada yang sampai mengucilkan pasien dan keluarga, justru kami saling gotong-royong membantu kebutuhan mereka,apabila ada warga yang terpapar harus dibantu bukan dijauhi. Dengan demikian, jika warga masyarakat saling bergotong-royong membantu,penyebaran virus bisa diantisipasi lebih dini, penanganannya juga lebih cepat dan tepat sasaran,”tegas Arif.
Menurut Arif, dengan mengaktifkan Program Jogo Tonggo ini menjadi langkah yang cukup efektif untuk meminimalisir persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Mulai persoalan kasus Covid-19, hingga dampak yang ditimbulkannya. Dalam pelaksanaan Jogo Tonggo, ada beberapa kegiatan didalamnya yang memberdayakan masyarakat setempat saling bahu membahu menolong tetangganya jika ada yang terpapar maupun saling mengingatkan untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti wajib memakai masker, rajin mencuci tangan,menjaga jarak, disiplin menjalankan isolasi mandiri apabila terpapar,dan sebagainya.
“Dalam pelaksanaannya, Jogo Tonggo ini terbagi dalam empat bidang yaitu, kesehatan, ekonomi, sosial dan keamanan, serta hiburan. Bidang ekonomi misalnya harus bisa memastikan tidak ada satupun warga yang kelaparan selama wabah dan mengusahakan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik pasca wabah ini. Dengan gerakan tersebut, diharapkan setiap warga selalu menengok kanan dan kiri. Kemudian jika ada yang kesusahan, segera lapor RW untuk dicarikan solusi secara bersama-sama. Disini juga kami menyediakan rumah isolasi, dapur umum, sarana kesehatan, lumbung pangan, penyemprotan disinfektan, maupun sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan lainnya,”tandasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Ketua Satgas Jogo Tonggo Kelurahan Podosugih, Arif menyampaikan bahwa pelaksanaan program Jogo Tonggo yang dicetuskan Gubernur Jawa Tengah mancakup dua hal, yaitu jaring pengaman sosial dan keamanan, serta jaring ekonomi. Jaring pengaman sosial dan keamanan meliputi sosialisasi, pendataan, dan pemantauan warga. Sedangkan jaring pengamanan ekonomi akan memastikan tidak ada satu pun warga yang kelaparan selama wabah dan mengusahakan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik pasca wabah.
“Covid-19 bukan aib. Kami bangun kesadaran itu dari awal. Covid-19 adalah penyakit yang bisa sembuh, tapi juga tidak boleh diabaikan. Warga kami tidak ada yang sampai mengucilkan pasien dan keluarga, justru kami saling gotong-royong membantu kebutuhan mereka,apabila ada warga yang terpapar harus dibantu bukan dijauhi. Dengan demikian, jika warga masyarakat saling bergotong-royong membantu,penyebaran virus bisa diantisipasi lebih dini, penanganannya juga lebih cepat dan tepat sasaran,”tegas Arif.
Menurut Arif, dengan mengaktifkan Program Jogo Tonggo ini menjadi langkah yang cukup efektif untuk meminimalisir persoalan-persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Mulai persoalan kasus Covid-19, hingga dampak yang ditimbulkannya. Dalam pelaksanaan Jogo Tonggo, ada beberapa kegiatan didalamnya yang memberdayakan masyarakat setempat saling bahu membahu menolong tetangganya jika ada yang terpapar maupun saling mengingatkan untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan seperti wajib memakai masker, rajin mencuci tangan,menjaga jarak, disiplin menjalankan isolasi mandiri apabila terpapar,dan sebagainya.
“Dalam pelaksanaannya, Jogo Tonggo ini terbagi dalam empat bidang yaitu, kesehatan, ekonomi, sosial dan keamanan, serta hiburan. Bidang ekonomi misalnya harus bisa memastikan tidak ada satupun warga yang kelaparan selama wabah dan mengusahakan kegiatan ekonomi warga berjalan dengan baik pasca wabah ini. Dengan gerakan tersebut, diharapkan setiap warga selalu menengok kanan dan kiri. Kemudian jika ada yang kesusahan, segera lapor RW untuk dicarikan solusi secara bersama-sama. Disini juga kami menyediakan rumah isolasi, dapur umum, sarana kesehatan, lumbung pangan, penyemprotan disinfektan, maupun sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan lainnya,”tandasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)