Pengajian Bersama Ulama dan Umara, Walikota Minta Sinergi

Guna mengeratkan tali silaturahim dan menyerap aspirasi masyarakat Kota Pekalongan, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Bagian Kesra Kota Pekalongan menggelar Pengajian Bersama dan Silaturahim Bersama Ulama dan Umara di Masjid Al Mubarok, Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Rabu malam (28/8/2019). Pada kesempatan tersebut Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz menekankan kepada seluruh emen masyarakat untuk sinergi membangun dan menata Kota Pekalongan.

 

Saelany mengaku senang dapat bersilaturahim, memanfaatkan kegiatan ini dnegan menyerap banyak aspirasi dari masyarakat Kota Pekalongan. “Pembangunan di Kota Pekalongan ini diharapkan dapat sinergi dengan masyarakat masyarakat yakni dengan bentuk kepedulian masyarakat untuk turut mengawasi dan saling memberi informasi,” tutur Saelany.

 

Saelany membeberkan pembangunan di Kota Pekalongan seperti pembangunan tanggul raksasa melalui APBN untuk mengatasi masalah rob, upaya pembinaan dan pelatihan untuk mengatasi pengangguran, solusi Pasar Banjarsari yang terbakar. Kendati demikian, indeks pertumbuhan Kota Pekalongan mencapai 5,38 atau di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah dan nasional.

 

“Berbagai upaya kami lakukan untuk mengatasi permasalahan itu, untuk mengatasi pengangguran yakni melalui Dinperinaker 1.000 tenaga kerja dilatih secara gratis di UPTD BLK dengan berbagai program keahlian seperti reparasi kendaraan, instalasi listrik, jahit, rias, boga. Ini semua untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Pekalongan. Selain itu, bulan lalu Dinperinaker juga menggelar job fair membuka 1.308 lowongan pekerjaan,” jelas Saelany.

 

Sebagai bentuk sinergi, Saelany berharap masyarakat Kota Pekalongan dapat memanfaatkan segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Jika semua upaya dilakukan tentunya tingkat kemiskinan semakin turun dan indeks pembangunan Kota Pekalongan semakin naik.

 

Walikota Saelany juga berpesan kepada masyarakat untuk sadar terhadap keadaan lingkungan termasuk penanganan sampah. “Perlu adanya gotong royong di masyarakat untuk bersama-sama peduli terhadap lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya. Selain itu program-program seperti nginceng wong meteng yang digencarkan oleh Gubernur Ganjar juga harus kita sukseskan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi, serta mencegah stunting di Kota Pekalongan,” pungkas Saelany.