Pencegahan Covid-19 Butuh Sinergi Bersama

Kota Pekalongan - Covid-19 varian Omicron ini berbahaya bagi yang belum vaksinasi dan memiliki penyakit penyerta (kormobid). Lonjakan kasus baru-baru ini sudah ada 6 pasien yang meninggal dunia. Jumlah terkonfirmasi Covid-19 saat ini kisaran 715 orang, dan 300-an sembuh. Kota Pekalongan telah masuk PPKM Level 3, perlu sinergi bersama agar Covid-19 berakhir.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE mengungkapkan bahwa perlu kerjasama dan kompak lagi seperti pada saat varian delta kemaren. Masyarakat juga harus mematuhi protokol kesehatan, jangan abai kenakan masker. "Jadi tak hanya dari jajaran pemerintahan, masyarakatlah yang terlibat. Kesadaran dan kepatuhan mereka dalam protokol kesehatan yang berperan mencegah Covid-19," tutur Walikota Aaf usai apel di Polres Pekalongan Kota, Kamis (24/2/2022).

Aaf berharap hal ini dapat terlewati dengan baik.
Ketersediaan kamar isolasi di RSUD Bendan sudah ada, untuk isolasi terpusat juga sudah tersedia di Gedung Diklat dan Unikal. "Saat ini masih aman karena kebanyakan isolasi mandiri di rumah masing-masing," ungkap Aaf.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Dr Slamet Budiyanto SKM MKes menjelaskan bahwa perkembangan kasus Covid-19 ini luar biasa sangat cepat. Kasus Covid-19 di Kota Pekalongan sampai hari ini yang aktif tercatat sekitar 715, total lebih dari seribu. Yang sembuh 350. "Jadi kasus ini peningkatannya cukup pesat dibanding varian delta, namun tingkat risiko kegawatdarutannya lebih rendah. Meskipun kasus Covid-19 3 kali lipat, jumlah yang dirawat di rumah sakit kebanyakan komorbit," ungkap Budi.

Budi mengatakan bahwa jumlah kasus meninggal ada 6 orang atau 0,6% dan meninggal karena komorbit atau kasus Covid-19 yang diderita bukan varian Omicron.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)