Pemkot Terus Bangkitkan Kiprah UKM melalui SDM yang Kompeten

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan berperan dalam proses pemerataan peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu pengembangan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) UKM harus diperhatikan, sehingga mampu menciptakan tenaga kerja yang dapat bersaing secara terbuka di pasar global.
Hal tersebut disampaikan oleh plt Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Supriono melalui kabid koperasi dan UMKM setempat, Nugroho Hepi Kuncoro, “Dinas tidak berpaku pada jumlah tetapi kualitasnya, intervensi kita di SDM, pelan dan pasti kita bina pelaku UKM, karena harapannya dengan standar kompetensi yang cukup bagus, SDM dibekali muatan yang cukup, bisa berdampak pada pemasaran yang mapan,” tuturnya.
Hepi menuturkan perkembangan UKM kota Pekalongan cukup bagus sebab riwayat genetika dari masyarakat adalah entrepreneur, sehingga dunia usaha cepat tumbuh berkembang di kota Pekalongan yang dikenal sebagai kota Koperasi ini, “Saat pandemi memang tidak dipungkiri terjadi penurunan penjualan offline UKM namun disisi online justru sangat bertumbuh pesat, bisa dilihat manakala menjamurnya teman-teman yang bergerak pengiriman barang dan jasa, di setiap sudut wilayah ada jasa pengiriman barang,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan jumlah UKM sementara saat ini hingga awal Oktober 2023 tercatat 23.615 UKM, dimana sektornya sebagian besar didominasi sektor batik dan sektor kuliner karena secara kultur kuat di batik juga turunannya seperti canting, alat batik, pewarna batik, kain dan beraneka ragam panganan, “Kami berharap Dindagkop-UKM bisa menemani proses dan progress teman-teman UKM dengan memberikan berbagai jenis pelatihan kompetensi bagi SDM UKM,” pungkasnya.
Hal tersebut disampaikan oleh plt Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Supriono melalui kabid koperasi dan UMKM setempat, Nugroho Hepi Kuncoro, “Dinas tidak berpaku pada jumlah tetapi kualitasnya, intervensi kita di SDM, pelan dan pasti kita bina pelaku UKM, karena harapannya dengan standar kompetensi yang cukup bagus, SDM dibekali muatan yang cukup, bisa berdampak pada pemasaran yang mapan,” tuturnya.
Hepi menuturkan perkembangan UKM kota Pekalongan cukup bagus sebab riwayat genetika dari masyarakat adalah entrepreneur, sehingga dunia usaha cepat tumbuh berkembang di kota Pekalongan yang dikenal sebagai kota Koperasi ini, “Saat pandemi memang tidak dipungkiri terjadi penurunan penjualan offline UKM namun disisi online justru sangat bertumbuh pesat, bisa dilihat manakala menjamurnya teman-teman yang bergerak pengiriman barang dan jasa, di setiap sudut wilayah ada jasa pengiriman barang,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan jumlah UKM sementara saat ini hingga awal Oktober 2023 tercatat 23.615 UKM, dimana sektornya sebagian besar didominasi sektor batik dan sektor kuliner karena secara kultur kuat di batik juga turunannya seperti canting, alat batik, pewarna batik, kain dan beraneka ragam panganan, “Kami berharap Dindagkop-UKM bisa menemani proses dan progress teman-teman UKM dengan memberikan berbagai jenis pelatihan kompetensi bagi SDM UKM,” pungkasnya.