Pemkot Santuni Ahli Waris Pejuang 3 Oktober 1945

Kota Pekalongan - Peristiwa 3 Oktober 1945 merupakan salah satu sejarah lokal bertema revolusi nasional yang terjadi di daerah Kota Pekalongan. Peristiwa tersebut menjadi bukti perjuangan masyarakat Kota Pekalongan dalam melawan penjajahan Jepang, banyak para pejuang pahlawan yang berasal dari Kota Pekalongan gugur dalam peristiwa sejarah tersebut. Oleh karena itu, sebagai wujud perhatian dan apresiasi atas semangat juang dan jasa para pahlawan terdahulu, Pemerintah Kota Pekalongan menyantuni berupa pemberian tali asih kepada para ahli waris atau keluarga pejuang yang gugur dalam pertempuran 3 Oktober 1945 di Kota Pekalongan, yang dikemas dalam kegiatan Tasyakuran dan doa bersama, bertempat di Kawasan Gedung Eks Karesidenan Pekalongan, Jalan Pemuda Kota Pekalongan, Senin malam (3/10/2022).

Pemberian tali asih itu secara simbolis diserahkan oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, didampingi Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin, Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi, Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya, dan jajaran Forkopimda lainnya, serta Kepala Dinas terkait, dan masyarakat.

 Usai menyerahkan, Wawalkot Salahudin menjelaskan bahwa, dalam Peristiwa 3 Oktober 1945 silam, bisa dipetik pelajaran bahwa, di tengah kesulitan yang ada pada saat itu, namun semangat juang yang dikobarkan para pahlawan terdahulu begitu tinggi untuk melawan dan mengusir penjajahan.

"Hal ini memberikan contoh kepada generasi muda saat ini, di situasi semakin membaik secara ekonomi sekarang ini, apakah semangat juang itu tetap tinggi, dan apakah kita takut mati atau cinta dunia yang membuat semangat melawan sesuatu yang tidak baik justru melemah," tegasnya.

Menurutnya, santunan maupun tali asih kepada para ahli waris pejuang terus dibudayakan sebagai salah satu ungkapan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih dengan susah payah oleh para pahlawan yang telah gugur agar senantiasa dilanjutkan oleh para generasi penerus untuk mewarisi semangat juang mereka.

"Kita sebagai generasi penerus memiliki tanggung jawab untuk mewariskan semangat juang dari orangtua atau pejuang terdahulu yang tentunya didkung dari perhatian pemerintah," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menyebutkan bahwa, ada 18 orang ahli waris pejuang pertempuran 3 Oktober 1945 silam yang disantuni pada malam ini. Mereka diberikan tali asih berupa uang tunai senilai Rp2 juta dan paket sembako dari Pemerintah Kota Pekalongan.

"18 orang ahli waris atau keluarga pejuang 3 Oktober 1945 silam ini terdiri dari 10 laki-laki dan 8 orang perempuan. Tali asih ini merupakan wujud apresiasi dan penghargaan Pemkot Pekalongan, meski tidak seberapa, mudah-mudahan bisa sedikit membantu meringankan beban mereka yang ditinggalkan," tandas Yos.