Pemkot Pekalongan Gandeng CSR Percepat Penurunan Stunting Lewat Program GENTING

Kota Pekalongan – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) terus menggencarkan langkah percepatan penurunan angka stunting melalui kolaborasi multipihak. Salah satunya dengan menguatkan peran serta dunia usaha atau Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Program Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (GENTING), yang merupakan program quick win dari BKKBN Pusat.
Langkah tersebut dikemas dalam bentuk Rapat Koordinasi (Rakor) Implementasi Program GENTING bersama para pelaku dunia usaha di Kota Pekalongan, bertempat di Rumah Dinas Wali Kota (Guest House), Senin siang (14/7/2025).
Rakor ini dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Pekalongan sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pekalongan, Hj. Balgis Diab.
Dalam sambutannya, Hj. Balgis Diab menyampaikan bahwa, penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh pemerintah semata. Diperlukan peran aktif semua pihak, termasuk sektor swasta melalui program CSR, untuk bersama-sama mengambil tanggung jawab moral dalam menyelamatkan generasi masa depan dari ancaman stunting.
“Kita semua punya tanggung jawab moral untuk menyelamatkan generasi masa depan dari ancaman stunting. Saya mengajak seluruh pelaku usaha atau CSR di Kota Pekalongan agar turut serta menjadi orang tua asuh anak-anak yang berisiko stunting. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian bersama, kita bisa menekan angka stunting secara nyata,” tegas Balgis.
Ia menambahkan, saat ini masih terdapat 1.330 keluarga berisiko stunting di Kota Pekalongan. Oleh karenanya, Program GENTING diarahkan untuk menjangkau kelompok rentan yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi di bawah dua tahun (baduta).
Program GENTING sendiri merupakan program nasional yang digagas oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, dan resmi diluncurkan pada 5 Desember 2024 lalu. Setiap kabupaten/kota di Indonesia telah diberikan target sasaran. Kota Pekalongan menjadi salah satu daerah yang berkomitmen kuat dalam menyukseskan program tersebut.
Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi, menjelaskan bahwa, hingga saat ini sudah ada 54 pelaku CSR yang berkomitmen untuk berkolaborasi dalam implementasi Program GENTING. Setiap CSR didorong untuk mendampingi minimal 10 keluarga berisiko stunting.
“Rakor ini kami gelar untuk menguatkan sinergi dan menarik lebih banyak CSR agar membantu menyukseskan Program GENTING. Bentuk intervensinya antara lain berupa pemberian nutrisi senilai minimal Rp15.000 per hari per anak, yang akan diberikan setiap hari selama enam bulan penuh,” papar Yos.
Tak hanya intervensi gizi, lanjut Yos, Program GENTING juga mencakup intervensi non-nutrisi seperti bantuan perbaikan rumah tidak layak huni, penyediaan jamban sehat, hingga akses sanitasi air bersih. Selain itu, edukasi kepada keluarga-keluarga berisiko stunting akan terus digencarkan sebagai bagian dari pendekatan holistik.
Yos menegaskan, Program GENTING tidak menggunakan dana dari APBD maupun APBN. Sebagai gantinya, pembiayaan seluruh kegiatan bersumber dari CSR perusahaan, BUMD, komunitas, dan individu masyarakat yang peduli terhadap isu stunting.
Dalam rakor tersebut, disampaikan pula bahwa CSR dari Bank Syariah Indonesia (BSI) Pusat telah menunjukkan dukungannya dengan membantu 100 anak berisiko stunting yang tersebar di seluruh kelurahan di Kota Pekalongan.
Sementara itu, target penurunan angka stunting di Kota Pekalongan untuk tahun 2024 ditetapkan sebesar 12 persen. Namun berdasarkan data terakhir, angka prevalensi stunting di Kota Pekalongan masih berada di angka 19,8 persen. Angka ini masih lebih tinggi dari rata-rata nasional yang ditargetkan sebesar 17 persen untuk tahun 2025.
“Ini alarm bagi kita semua bahwa tantangan kita masih cukup besar. Maka dari itu, kolaborasi dan sinergi dari semua elemen sangat penting untuk menekan angka stunting di Kota Pekalongan hingga minimal sejajar dengan tingkat nasional, bahkan lebih rendah jika memungkinkan,” tegasnya.
Yos berharap, melalui Program GENTING yang melibatkan partisipasi aktif pelaku usaha dan masyarakat luas, upaya percepatan penurunan stunting bisa berjalan optimal.
"Dengan langkah bersama ini, Kota Pekalongan menargetkan masa depan yang lebih sehat dan berkualitas bagi seluruh anak-anak di Kota Pekalongan,"tukasnya. (Tim Liputan Kominfo/Dian).