Pemkot Bantu Petambak Krapyak Fasilitasi Pintu Akses Air Payau dan Saluran

Pemerintah Kota Pekalongan mendukung keberlangsungan usaha petambak di pesisir Pantai Slamaran, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara. Salah satu dukungan yang diberikan yakni dibangunnya pintu akses air payau dan saluran. Bantuan prasarana budidaya air payau tersebut diserahkan langsung oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid kepada 2 kelompok pembudaya ikan di wilayah Krapyak yakni Mina Guyub Rukun dan Mina Maju, Kamis (21/12/2023).

Jenis bantuan prasarana yang diserahkan meliputi pintu akses air payau dan perbaikan saluran air sepanjang 1,6 kilometer.

Mas Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan tersebut mengungkapkan bahwa, dibangunnya pintu akses air payau ini bermula dengan adanya proyek penanggulangan banjir  rob berupa tanggul yang mengepung tambak, sehingga dikhawatirkan tambak tidak bisa mendapatkan aliran air payau. Menurutnya, melihat kondisi ini, Pemkot Pekalongan kemudian melakukan koordinasi dengan BBWS Pemali Juana mengenai adanya akses pintu air payau dan disetujui, sehingga terbangunlah akses tersebut lengkap dengan perbaikan saluran air sepanjang 1,6 kilometer.

"Alhamdulillah atas komunikasi dengan BBWS terkait pembangunan tanggul, kita dikasih space untuk pembangunan pintu air. Pintu air ini sangat penting bagi petambak, karena tambak ini butuh air payau dan Alhamdulillah kali ini sudah terealisasi bantuan tersebut,"ucapnya.

Kendati belum semua luasan lahan petambak tersebut tercover, pihaknya mengupayakan bisa memfasilitasi bantuan secara bertahap di tahun mendatang. Pihaknya berharap, bantuan ini bisa dirasakan langsung oleh penerima manfaat yakni para petambak yang tergabung dalam Kelompok Mina Guyub Rukun dan Mina Maju Kelurahan Krapyak.

"Memang situasi tambak disini pada akhir tahun 1990an sampai awal 2000an sangat berbeda, mungkin dulu tidak perlu bantuan pemerintah tetapi hasilnya sangat baik sekali. Seiring berjalannya waktu yang mempengaruhi kualitas tanah, air, belum lama imbas dari limbah yang dihasilkan dari TPA Degayu mengalami penurunan dan sifat udang serta ikan ini mudah stres dan kanibal. Kalau ada yang lemah saling memakan. Harapannya, komunikasi petambak dan dinas terkait bisa terjalin baik agar ke depan bisa diusulkan tidak hanya bantuan dari APBD Kota, tetapi juga anggaran dari Provinsi maupun Pusat untuk membantu para petambak ini,"harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Sugiyo menyebutkan, untuk perbaikan saluran air total kebutuhannya adalah sepanjang 3 kilometer. Namun, sementara ini telah terealisasi perbaikan sepanjang 1,6 kilometer yang bisa bermanfaat untuk 2 kelompok tambak dengan nilai anggaran Rp 350 juta.

"Bantuan ini dilatarbelakangi dari kegelisihan para petambak ketika ada penanggulangan banjir dan rob, karena tambak mereka dikepung oleh proyek tanggul. Sehingga, mereka khawatir tidak mendapatkan air payau atau air asin. Maka, kami komunikasikan dengan BBWS supaya diberi pintu air untuk akses masuknya air payau dan Alhamdulillah disetujui oleh BBWS dan Bapak Walikota Pekalongan,"terang Sugiyo.

Sugiyo menambahkan, ke depan secara bertahap bantuan perbaikan saluran air serta akses-akses pintu air payau ini akan dibangun, sehingga harapannya semua tambak di Krapyak bisa terlayani akses air payau untuk mengairi tambaknya.

"Masing-masing nanti ada pintu-pintu air kecil untuk air payau masuk ke tambak para petambak masing-masing," bebernya.

Salah satu petambak dari Kelompok Mina Guyub Rukun Krapyak, Daroji mengaku bersyukur dan senang atas terfasilitasinya bantuan pembangunan pintu akses air payau dan saluran dari Pemkot Pekalongan. Sebelumnya, Daroji dan petambak lainnya juga sudah mendapatkan bantuan benih udang vaname dan prasarana pendukung budidaya tambak.

"Alhamdulillah senang, merasa terbantu dan sangat menguntungkan, karena fasilitasi ini dibiayai oleh pemerintah, kami para petambak tidak perlu mengeluarkan kocek lagi. Saat ini memang ada kendala air payau yang diakibatkan adanya proyek penanggulangan banjir dan rob, sehingga adanya bantuan ini sangat membantu sekali. Pembangunannya memang harus menunggu normalisasi saluran dulu, kemungkinan Bulan Februari sudah bisa kembali beroperasi tambaknya,"tandasnya.