PBN 2018 Dibuka dengan Meriah

Kota Pekalongan - Pembukaan Pekan Batik Nusantara (PBN) 2018 digelar dengan Meriah di Halaman Museum Batik Pekalongan, Sabtu (20/10). Pada Pembukaan PBN 2018 ini dihadiri lima duta besar negara tetangga, yakni Duta Besar Mesir, Mr Ahmad Amr Ahmad Moawad, Sekretaris 3 Duta Besar Ukraina, Mrs Shana dan Mrs Obiseva, Deputy Head of Mission Duta Besar Swiss, Istri Duta Besar Peru, Mrs Maria Susan Santos De Cardevas, dan Perwakilan Woman Internation Club, Mrs Merry Ane M Obusan. Selain itu dihadiri juga oleh perwakilan kota dan kabupaten tetangga, serta luar Pulau Jawa yang turut serta dalam stand pameran batik.

 

Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Arif Samborejo menyampaikan dukungan untuk penyelenggaraan PBN ini. Ini sebagai daya ungkit perekonomian di nusantara khususnya Kota Pekalongan. "Kegiatan ini harapannya dapat mendukung perekonomian di nusantara khususnya Kota Pekalongan," tutur Arif. 

 

Walikota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz SE menyampaikan, Pemerintah Kota Pekalongan menargetkan transaksi Rp7 miliar pada PBN 2018 ini. "PBN 2018 diselenggarakan mulai Sabtu (20/10/2018) sampai dengan Rabu (24/10/2018) di Kawasan Wisata Budaya Jetayu Kota Pekalongan dengan mengusung tema Pesona Batik Peranakan Wujud Akulturasi Budaya. Ini dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional ke-9 sekaligus peringatan satu Dasa Warsa Pekan Batik  di Kota Pekalongan," papar Saelany. 

 

Dijelaskan, PBN tahun ini merupakan tahun ke 10 penyelenggaraan perayaan PBN, dan Pemkot menargetkan transaksi Rp7 miliar melihat tahun 2017 berhasil mencapai Rp6,2 miliar. "Pekan Batik Nusantara bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan pemasaran batik kepada dunia internasional, memperkenalkan dan mempromosikan Kota Pekalongan sebagai pusat destinasi wisata batik dunia dengan demikian akan meningkatkan pula kunjungan wistawan baik lokal maupun luar negeri. Dan yang lebih utama adalah mempertemukan pelaku usaha batik dengan para buyer nasional, internasional, mitra usaha, dan stakeholder. 

 

Ditambahkan Saelany, batik sebagai sarana untuk membangun dukungan dan komitmen masyarakat bahwa batik merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan, serta mengembangkan industri batik melalui kreatifitas dan inovasi batik.

 

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Pekalongan yang sekaligus menjadi Ketua Penyelenggara PBN 2018, Sri Ruminingsih menyampaikan bahwa Pelaksanaan Pekan Batik Nusantara tahun ini diikuti 129 stand terdiri atas stand kementerian, provinsi/kabupaten/kota luar jawa, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan, dan BUMN/BUMD, perbankan, serta UKM batik Kota Pekalongan menargetkan jumlah pengunjung 100 ribu orang. "Kita optimis dengan berbagai rangkaian kegiatan yang ada kita bisa mencapai 100 ribu pengunjung. Hal ini berdasarkan hasil pelaksanaan Pekan Batik tahun 2017 lalu yang dikunjungi oleh 91.243 orang," kata Sri Ruminingsih. 

 

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)