Optimalkan Transisi PAUD-SD Menyenangkan, Dindik Perkuat Kompetensi Guru SD/MI-PAUD
Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan setempat terus menggenjot transisi PAUD-SD menyenangkan, sebab hal ini sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan haknya berkembang sesuai dengan kemampuan fondasi anak usia dini. Transisi yang efektif akan membantu anak beradaptasi dengan mudah dan tidak perlu melakukan terlalu banyak penyesuaian, oleh sebab itu Dinas Pendidikan (Dindik) menggelar bimtek transisi PAUD-SD yang menyenangkan bagi guru SD/MI-PAUD se Kota Pekalongan, bertempat di aula Perpustakaan Daerah setempat, Selasa (29/10/2024). Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim bersama Kepala bidang PAUD dan PNF, Sherly Imanda Hidayah.
Zainul menjelaskan bahwa bimtek terkait transisi PAUD-SD yang menyenangkan yang dilaksanakan secara berkelanjutan ini merupakan upaya untuk melakukan penguatan kompetensi terkait materi praktik baik implementasi tersebut. Sesuai dengan arah kebijakan Kemendikbud-Ristek RI, melihat bahwa usia 0-8 tahun merupakan usia emas bagi anak-anak terhadap kemampuan literasi dan numerasi, sehingga diperlukan pengenalan numerasi dan literasi serta penanaman karakter dengan cara yang menyenangkan.
“Disini kita bersama-sama belajar untuk memberikan pembelajaran kepada anak usia dini mengenai literasi dan numerasi dengan cara yang baik, mereka bisa mengenal angka, huruf dan tutur kata yang baik dengan optimal dengan syarat mereka tidak merasa tertekan atau terpaksa. Alhamdulillah Kota Pekalongan sudah mendapatkan Wiyata Dharma Madya atas upaya mendukung transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dari pemerintah pusat, akan tetapi kami tidak ingin berpuas diri, sehingga masih kita berikan penguatan seperti ini akan transisi PAUD-SD benar-benar bisa terlaksana dengan optimal secara keseluruhan tidak hanya dipahami oleh guru saja tetapi juga dengan orang tua,” jelasnya.
Sementara itu, Sherly menjelaskan bahwa forum komunikasi transisi PAUD-SD sudah menyusun program-program untuk menguatkan hal tersebut, salah satunya akan ada rintisan sekolah transisi PAUD-SD di setiap kecamatan yang nantinya akan kita dampingi dan fasilitasi.
“Saat ini sedang dibahas dengan bidang SD kita juga kolaborasi, karena tahapan awal yang harus dicapai yaitu ada pemahaman dahulu bagaimana pembelajaran, kita juga akan berkolaborasi dengan UIN Gus Dur,” ujarnya.
Sherly menambahkan bahwa Kemendikbud-Ristek RI memandang forum komunikasi transisi PAUD-SD Kota Pekalongan ini sudah berjalan dengan baik, sehingga terpilih sebagai kabupaten/kota penyusun buku saku yang akan dipedomani oleh seluruh Indonesia kaitan implementasi transisi PAUD-SD.
“Targetnya pemahaman guru-guru SD terkait transisi PAUD-SD semakin luas, orang tua juga paham. Kemudian akhir tahun ini mendekati tes sumatif, kita dorong agar tidak ada lembar kerja yang mencatatkan calistung,” katanya.
(Dinkomifo Kota Pekalongan)
Zainul menjelaskan bahwa bimtek terkait transisi PAUD-SD yang menyenangkan yang dilaksanakan secara berkelanjutan ini merupakan upaya untuk melakukan penguatan kompetensi terkait materi praktik baik implementasi tersebut. Sesuai dengan arah kebijakan Kemendikbud-Ristek RI, melihat bahwa usia 0-8 tahun merupakan usia emas bagi anak-anak terhadap kemampuan literasi dan numerasi, sehingga diperlukan pengenalan numerasi dan literasi serta penanaman karakter dengan cara yang menyenangkan.
“Disini kita bersama-sama belajar untuk memberikan pembelajaran kepada anak usia dini mengenai literasi dan numerasi dengan cara yang baik, mereka bisa mengenal angka, huruf dan tutur kata yang baik dengan optimal dengan syarat mereka tidak merasa tertekan atau terpaksa. Alhamdulillah Kota Pekalongan sudah mendapatkan Wiyata Dharma Madya atas upaya mendukung transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dari pemerintah pusat, akan tetapi kami tidak ingin berpuas diri, sehingga masih kita berikan penguatan seperti ini akan transisi PAUD-SD benar-benar bisa terlaksana dengan optimal secara keseluruhan tidak hanya dipahami oleh guru saja tetapi juga dengan orang tua,” jelasnya.
Sementara itu, Sherly menjelaskan bahwa forum komunikasi transisi PAUD-SD sudah menyusun program-program untuk menguatkan hal tersebut, salah satunya akan ada rintisan sekolah transisi PAUD-SD di setiap kecamatan yang nantinya akan kita dampingi dan fasilitasi.
“Saat ini sedang dibahas dengan bidang SD kita juga kolaborasi, karena tahapan awal yang harus dicapai yaitu ada pemahaman dahulu bagaimana pembelajaran, kita juga akan berkolaborasi dengan UIN Gus Dur,” ujarnya.
Sherly menambahkan bahwa Kemendikbud-Ristek RI memandang forum komunikasi transisi PAUD-SD Kota Pekalongan ini sudah berjalan dengan baik, sehingga terpilih sebagai kabupaten/kota penyusun buku saku yang akan dipedomani oleh seluruh Indonesia kaitan implementasi transisi PAUD-SD.
“Targetnya pemahaman guru-guru SD terkait transisi PAUD-SD semakin luas, orang tua juga paham. Kemudian akhir tahun ini mendekati tes sumatif, kita dorong agar tidak ada lembar kerja yang mencatatkan calistung,” katanya.
(Dinkomifo Kota Pekalongan)