Optimalkan Layanan Sekolah Inklusi, Dindik Lakukan Upaya Intervensi Tenaga Pendidik
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Kota Pekalongan - Guna mengoptimalkan peran sekolah inklusi dalam memberikan layanan pendidikan yang bermutu tinggi dengan memberikan hak, kesempatan dan keadilan yang sama bagi seluruh anak didik, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan setempat memberikan bimbingan teknis profil anak berkebutuhan khusus sebagai dasar stimulasi dan asesmen pembelajaran berbasis proyek bagi puluhan lembaga pendidikan anak usia dini, berlangsung di ruang Jlamprang, Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kota Pekalongan, Rabu (5/10/2022).
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) kota Pekalongan, Zainul Hakim melalui kabid pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan non formal (PNF), Sherly Imanda Hidayah menyebutkan berdasarkan data, anak berkebutuhan khusus di Kota Pekalongan mencapai 157 anak, dimana jumlah tersebut diduga mengalami keterlambatan dalam penanganan.
Sehingga perlu adanya upaya intervensi bagi tenaga pendidik pada seluruh lembaga pendidikan inklusi dan pengoptimalan fasilitas pendidikan agar anak berkebutuhan khusus dengan berbagai keterlambatannya bisa ditangani dengan baik.
Kepala sekolah dan guru pendamping dari 60 lembaga PAUD yang mempunyai peserta didik berkebutuhan khusus dilibatkan dalam kegiatan bimbingan teknis tersebut. Materi disampaikan langsung oleh praktisi dari kemendikbud ristek RI terkait penyusunan sekolah inklusi PAUD sekaligus pengelola PAUD Inklusi Pelangi Jimbaran, Dian Anshoriah.
“Mungkin keterlambatan anak berkebutuhan khusus di kota Pekalongan ini dampak dari stunting juga, sehingga memang harus ditangani agar dampaknya tidak terlalu jauh sesuai dengan usia dan tumbuh kembangnya,” kata Sherly.
Ia menambahkan, dengan penguatan sumber daya manusia (SDM) sekolah inklusi, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya tentang filosofi, konsep dan prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan inklusif serta meningkat sikap positif terhadap keberagaman karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) kota Pekalongan, Zainul Hakim melalui kabid pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan non formal (PNF), Sherly Imanda Hidayah menyebutkan berdasarkan data, anak berkebutuhan khusus di Kota Pekalongan mencapai 157 anak, dimana jumlah tersebut diduga mengalami keterlambatan dalam penanganan.
Sehingga perlu adanya upaya intervensi bagi tenaga pendidik pada seluruh lembaga pendidikan inklusi dan pengoptimalan fasilitas pendidikan agar anak berkebutuhan khusus dengan berbagai keterlambatannya bisa ditangani dengan baik.
Kepala sekolah dan guru pendamping dari 60 lembaga PAUD yang mempunyai peserta didik berkebutuhan khusus dilibatkan dalam kegiatan bimbingan teknis tersebut. Materi disampaikan langsung oleh praktisi dari kemendikbud ristek RI terkait penyusunan sekolah inklusi PAUD sekaligus pengelola PAUD Inklusi Pelangi Jimbaran, Dian Anshoriah.
“Mungkin keterlambatan anak berkebutuhan khusus di kota Pekalongan ini dampak dari stunting juga, sehingga memang harus ditangani agar dampaknya tidak terlalu jauh sesuai dengan usia dan tumbuh kembangnya,” kata Sherly.
Ia menambahkan, dengan penguatan sumber daya manusia (SDM) sekolah inklusi, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya tentang filosofi, konsep dan prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan inklusif serta meningkat sikap positif terhadap keberagaman karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)