Meskipun Sudah Vaksin, Tolong Tetap Prokes
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Kota Pekalongan - Varian Covid-19 yang baru yakni omicron yang tidak menimbulkan gejala yang berat seperti varian Delta dan varian lainnya, gejalanya hanya flu, batuk, demam, dan nafsu makan berkurang namun daya tular lebih tinggi. Yang sudah vaksin pun masih bisa tertular, jadi yang perlu ditekankan adalah protokol kesehatan (prokes).
Hal ini diungkapkan Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan, dr Junaidi Wibawa MSi Med Sp PK saat ditemui di Setda setempat usai rakor Covid-19, Selasa (8/2/2022). "Jadi tetap kita semua harus menerapkan prokes karena bisa Covid-19 varian omicron ini lebih cepat menular dibanding dengan varian lain," tutur dr Junaidi.
Dokter Junaidi menyampaikan, vaksin terbukti mampu mengurangi risiko, gejala varian omicron sebagian hanya flu, batuk, dan lain-lain, tak ada sesak napas.
"Kebanyakan yang dirawat di RS ini bukan karena PCR. Pasien ke RSUD Bendan awalnya datang dengan penyakit lain, ternyata setelah PCR terkonfirmasi positif. Orang yang terkonfirmasi positif juga diketahui saat memenuhi syarat untuk melakukan perjalanan, dites swab antigen reaktif kemudian PCR dan positif," beber dr Junaidi.
Menurut dr Junaidi yang paling penting adalah peran jogo tonggo. Jika menemukan tetangga ada gejala Covid-19 untuk segera lapor. "Harapannya masyarakat Kota Pekalongan mendukung pencegahan Covid-19 agar lonjakan kasus tak terjadi di Kota Pekalongan. Meskipun sudah vaksin, tolong untuk tetap terapkan proses," pesan dr Junaidi.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Hal ini diungkapkan Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan, dr Junaidi Wibawa MSi Med Sp PK saat ditemui di Setda setempat usai rakor Covid-19, Selasa (8/2/2022). "Jadi tetap kita semua harus menerapkan prokes karena bisa Covid-19 varian omicron ini lebih cepat menular dibanding dengan varian lain," tutur dr Junaidi.
Dokter Junaidi menyampaikan, vaksin terbukti mampu mengurangi risiko, gejala varian omicron sebagian hanya flu, batuk, dan lain-lain, tak ada sesak napas.
"Kebanyakan yang dirawat di RS ini bukan karena PCR. Pasien ke RSUD Bendan awalnya datang dengan penyakit lain, ternyata setelah PCR terkonfirmasi positif. Orang yang terkonfirmasi positif juga diketahui saat memenuhi syarat untuk melakukan perjalanan, dites swab antigen reaktif kemudian PCR dan positif," beber dr Junaidi.
Menurut dr Junaidi yang paling penting adalah peran jogo tonggo. Jika menemukan tetangga ada gejala Covid-19 untuk segera lapor. "Harapannya masyarakat Kota Pekalongan mendukung pencegahan Covid-19 agar lonjakan kasus tak terjadi di Kota Pekalongan. Meskipun sudah vaksin, tolong untuk tetap terapkan proses," pesan dr Junaidi.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)