Matangkan Program Bangga Kencana, Dinsos-P2KB Sinergikan Ratusan Kader

Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas merupakan salah satu pilar bagi pencapaian Indonesia emas di tahun 2045 yang memiliki kecerdasan tinggi, menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan menjunjung nilai pancasila sehingga Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) terus serius menyiapkan generasi emas dengan melakukan penguatan program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) bagi petugas lini lapangan yakni kader PPKB dan Sub PPKBD berlangsung di gedung Aswaja Kota Pekalongan, Kamis (14/12/2023).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Indah Budiarti, hadir sebagai narasumber Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi dan perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Iwan Dwi Antoro serta dihadiri ratusan kader PPKB dan Sub PPKBD. Yos mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk menguatkan peran para kader untuk mencapai target-target di tahun depan, antara lain bagaimana untuk meningkatkan KB Pasca Persalinan (KBPS), menurunkan unmet need atau pasangan usia subur yang harus ber KB hingga 7 persen, kemudian evaluasi pencapain stunting yang targetnya tahun ini di angka 14 persen.
“Tadi kita langsung sharing bersama petugas lini lapangan dalam pendampingan keluarga sasarn stunting, target kita di tahun 2024 penurunan stunting lebih luas lagi dalam pelibatan peran masyarakat secara luas termasuk organisasi kemasyarakatan juga intervensi secara spesifik, akan kita masifkan bantuan CSR memberikan berupa makanan tambahan kepada anak balita stunting, lalu pencengahan kita maksimalkan dengan mengintesifkan penggunaan elsimil dan pemeriksaan di puskesmas bagi para calon pengantin. Intinya dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, baduta tercover pendampingan TIM PPKB secara intensif,” ujarnya.
Sementara itu, Iwan mengatakan bahwa kader PPKB dan Sub PPKBD merupakan ujung tombak program prioritas Pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Dalam kesempatan tersebut ia menghimbau agar para kader turut berperan aktif memberikan pembekalan pemahaman terkait pembangunan keluarga.
“Selama ini generasi kita remaja calon ibu jarang mendapatkan pembekalan pemahaman pembangunan keluarga, padahal ini hal yang sangat penting dan harus disampaikan generasi remaja untuk menjalani kehidupan keluarga, kami berharap hadirnya kader dapat mensosialisasikan mengajak tetangga, keluarga, masyarakat di sekitarnya untuk berperilaku hidup sehat, memberikan pola makan pola asuh yang maksimal untuk keluarganya,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Indah Budiarti, hadir sebagai narasumber Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi dan perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Iwan Dwi Antoro serta dihadiri ratusan kader PPKB dan Sub PPKBD. Yos mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk menguatkan peran para kader untuk mencapai target-target di tahun depan, antara lain bagaimana untuk meningkatkan KB Pasca Persalinan (KBPS), menurunkan unmet need atau pasangan usia subur yang harus ber KB hingga 7 persen, kemudian evaluasi pencapain stunting yang targetnya tahun ini di angka 14 persen.
“Tadi kita langsung sharing bersama petugas lini lapangan dalam pendampingan keluarga sasarn stunting, target kita di tahun 2024 penurunan stunting lebih luas lagi dalam pelibatan peran masyarakat secara luas termasuk organisasi kemasyarakatan juga intervensi secara spesifik, akan kita masifkan bantuan CSR memberikan berupa makanan tambahan kepada anak balita stunting, lalu pencengahan kita maksimalkan dengan mengintesifkan penggunaan elsimil dan pemeriksaan di puskesmas bagi para calon pengantin. Intinya dari calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, baduta tercover pendampingan TIM PPKB secara intensif,” ujarnya.
Sementara itu, Iwan mengatakan bahwa kader PPKB dan Sub PPKBD merupakan ujung tombak program prioritas Pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Dalam kesempatan tersebut ia menghimbau agar para kader turut berperan aktif memberikan pembekalan pemahaman terkait pembangunan keluarga.
“Selama ini generasi kita remaja calon ibu jarang mendapatkan pembekalan pemahaman pembangunan keluarga, padahal ini hal yang sangat penting dan harus disampaikan generasi remaja untuk menjalani kehidupan keluarga, kami berharap hadirnya kader dapat mensosialisasikan mengajak tetangga, keluarga, masyarakat di sekitarnya untuk berperilaku hidup sehat, memberikan pola makan pola asuh yang maksimal untuk keluarganya,” pungkasnya.