Mari Bangkit Lestarikan Batik
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Kota Pekalongan - Menjelang momen Hari Batik Nasional (HBN) Oktober mendatang, Museum Batik Pekalongan ingin menggeliatkan batik di tengah pandemi Covid-19. Museum Batik Pekalongan bakal menggelar lomba membatik dan vlog akhir September ini untuk meramaikan momen HBN.
Hal ini diungkapkan Bagian Program dan Kerjasama Museum Batik Pekalongan, Fajar Dewa saat ditemui di museum setempat, Senin (6/9/2021). "Mekanisme pelaksanaan lomba membatik yakn seluruh proses dikerjakan dari rumah, ke museum hanya untuk mengambil perlengkapan. Jadi nanti pengerjaan batik di rumah disertakan bukti video pengerjaan 2 menit," terang Dewa.
Dewa menyebutkan untuk kuota lomba batik ini kategori TK 100 orang, SD 50 orang, SMP 50 orang,SMA 30 orang, dan umum 50 atau dibuat tak terbatas. "Tema lomba yang diusung masih dengan tema lama yakni Bangkitlah Batik Indonesia," jelas Dewa.
Selanjutnya untuk lomba vlog ada dua kategori yakni pelajar dan umum. Tema lomba ini tak hanya mengenai museum batik tetapi juga disisipan sentra kegiatan batik, pasar dan kampung kawasan batik. "Dalam vlog ini yang penting ada seruan untuk bangkit melestarikan batik Indonesia," pungkas Dewa.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Hal ini diungkapkan Bagian Program dan Kerjasama Museum Batik Pekalongan, Fajar Dewa saat ditemui di museum setempat, Senin (6/9/2021). "Mekanisme pelaksanaan lomba membatik yakn seluruh proses dikerjakan dari rumah, ke museum hanya untuk mengambil perlengkapan. Jadi nanti pengerjaan batik di rumah disertakan bukti video pengerjaan 2 menit," terang Dewa.
Dewa menyebutkan untuk kuota lomba batik ini kategori TK 100 orang, SD 50 orang, SMP 50 orang,SMA 30 orang, dan umum 50 atau dibuat tak terbatas. "Tema lomba yang diusung masih dengan tema lama yakni Bangkitlah Batik Indonesia," jelas Dewa.
Selanjutnya untuk lomba vlog ada dua kategori yakni pelajar dan umum. Tema lomba ini tak hanya mengenai museum batik tetapi juga disisipan sentra kegiatan batik, pasar dan kampung kawasan batik. "Dalam vlog ini yang penting ada seruan untuk bangkit melestarikan batik Indonesia," pungkas Dewa.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)