Launching Program Microgreen Kelas Sekolah Sehat, TK Islam Terpadu Al-Fikri Ajarkan Berkebun Sederhana Sejak Dini
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Sebagai langkah untuk mengedukasi peserta didik dalam memanfaatkan lahan terbatas sejak dini, TPA/KB/TK Islam Terpadu Al-Fikri Kota Pekalongan melaunching program Microgreen Kelas Sekolah Sehat atau disingkat Mi Gelas Sehat. Launching ini ditandai dengan menanam bersama bibit kangkung dengan menggunakan media tanam besek oleh orang tua bersama peserta didik serta Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan, Zainul Hakim, Jumat (15/11/2024) di aula Kantor Dindik.
Kepala TPA/KB/TK Islam Terpadu Al-Fikri Kota Pekalongan, Wafidin mengatakan bahwa microgreen merupakan teknik budidaya sayuran yang cocok dikembangkan di lingkungan perkotaan. Pasalnya, cara menanam sayuran dengan teknik ini tidak memerlukan lahan luas.
“Kita semua ini hidup di perkotaan yang mempunyai lahan sempit sehingga perlu disiasati dengan microgreen, media tanam yang digunakan sangat simple bisa dari barang bekas, hari ini kita gunakan besek sebagai media tanamnya,” katanya.
Wafidin menuturkan bahwa masa panen teknik microgreen cukup singkat, sekitar 10 sampai 20 hari. Ia menjelaskan bahwa dengan masa panen yang singkat ini membuat gizi dari tanaman tersebut lebih tinggi daripada tanaman yang dibudidayakan secara konvensional.
“Sebelum dilaunching ini kami sudah melaksanakan sejak tahun ajaran baru ini di masing-masing kelas bersama anak didik kami saat pembelajaran, setiap kelas menanam menggunakan teknik ini secara berkelanjutan, tidak hanya satu kali panen saja,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia berharap setelah dilaunching, orang tua bisa mengajak putra putrinya untuk mengimplementasikan teknik microgreen di rumah, supaya bisa dikonsumsi untuk keluarga karena lebih sehat.
Sementara itu, Zainul mengapresiasi program yang diinisiasi oleh TPA/KB/TK Islam Terpadu Al-Fikri Kota Pekalongan. Ia berharap pola pendidikan baik ini bisa dilakukan bunda dan ayah di rumah selain menumbuhkan rasa cinta kepada alam dan lingkungan juga mengajarkan anak untuk mengkonsumsi makanan yang sehat.
“Microgreen ini bagaimana memanfaatkan bahan sederhana menggunakan besek kecil yang ditanami dengan bibit sayuran, masa tumbuh dan panennya tidak terlalu lama contohnya kangkung, bisa bayam, sawi, ataupun kubis. Luar biasa, jadi generasi muda kita nantinya lebih sadar untuk mengkonsumsi makanan sehat yang mereka tanam di lahan terbatas di rumah atau di lingkungan sekitarnya,” tutupnya.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala TPA/KB/TK Islam Terpadu Al-Fikri Kota Pekalongan, Wafidin mengatakan bahwa microgreen merupakan teknik budidaya sayuran yang cocok dikembangkan di lingkungan perkotaan. Pasalnya, cara menanam sayuran dengan teknik ini tidak memerlukan lahan luas.
“Kita semua ini hidup di perkotaan yang mempunyai lahan sempit sehingga perlu disiasati dengan microgreen, media tanam yang digunakan sangat simple bisa dari barang bekas, hari ini kita gunakan besek sebagai media tanamnya,” katanya.
Wafidin menuturkan bahwa masa panen teknik microgreen cukup singkat, sekitar 10 sampai 20 hari. Ia menjelaskan bahwa dengan masa panen yang singkat ini membuat gizi dari tanaman tersebut lebih tinggi daripada tanaman yang dibudidayakan secara konvensional.
“Sebelum dilaunching ini kami sudah melaksanakan sejak tahun ajaran baru ini di masing-masing kelas bersama anak didik kami saat pembelajaran, setiap kelas menanam menggunakan teknik ini secara berkelanjutan, tidak hanya satu kali panen saja,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia berharap setelah dilaunching, orang tua bisa mengajak putra putrinya untuk mengimplementasikan teknik microgreen di rumah, supaya bisa dikonsumsi untuk keluarga karena lebih sehat.
Sementara itu, Zainul mengapresiasi program yang diinisiasi oleh TPA/KB/TK Islam Terpadu Al-Fikri Kota Pekalongan. Ia berharap pola pendidikan baik ini bisa dilakukan bunda dan ayah di rumah selain menumbuhkan rasa cinta kepada alam dan lingkungan juga mengajarkan anak untuk mengkonsumsi makanan yang sehat.
“Microgreen ini bagaimana memanfaatkan bahan sederhana menggunakan besek kecil yang ditanami dengan bibit sayuran, masa tumbuh dan panennya tidak terlalu lama contohnya kangkung, bisa bayam, sawi, ataupun kubis. Luar biasa, jadi generasi muda kita nantinya lebih sadar untuk mengkonsumsi makanan sehat yang mereka tanam di lahan terbatas di rumah atau di lingkungan sekitarnya,” tutupnya.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)