Kunjungi Kota Pekalongan, Menhub Serahkan SKK Nelayan

Menteri Perhubungan Republik Indonesia (RI), Budi Karya Sumadi menyerahkan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 mil, pas kecil, dan buku pelaut kapal nelayan Wilayah Kantor Kesyahbandaan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Tegal di Aula Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPP), Minggu (23/6/2019).

Budi mengaku menyusur daerah pantai di sebelah Utara Jawa seperti Kota Pekalongan untuk mengecek sejauh mana pemberian surat kapal dan buku laut untuk para nelayan. "Ada beberapa yang sudah diberikan KSOP, kita tekankan tidak ada batas limit jatah surat-surat ini. Selain itu juga diberikan secara gratis dan pelayanan secepat mungkin," tegas Budi.

Budi berharap para nelayan kapal laut memiliki kompetensi keahlian, di sisi lain juga merasa aman mengendalikan kapal nelayannya, serta memiliki pengetahuan keselamatan. "Jika pengetahuan keselamatan sudah bagus para nelayan bisa berlayar kemanapun sesuai kualifikasinya seperti sampai ke Maluku dan Natuna," tutur Budi.

Dengan berkeliling ini Budi ingin semakin banyabanyak para nelayan yang memiliki kelengkapan surat-surat ke laut. Keselamatan nelayan juga Budi tekankan, Budi memberikan pelampung bagi para nelayan. "Masyarakat Kota Pekalongan ini kan terkenal rajin. Kita ingin nelayan semakin rajin mencari ikan sehingga bisa meningkatkan konsumsi ikan dan menumbuhkan ekonomi," tandas Budi.

Kepala KSOP Kelas IV Tegal, Yohanis K Tedang mengungkapkan bahwa ada 100 orang nelayan yang hari itu menerima sertifikat. Sebelumnya KSOP Tegal juga telah menerbitkan 638 pas kecil dan saat ini masih terus berjalan.

"Kita sudah melakukan pengukuran ulang kapal-kapal dibawah 7 GT sebanyak 1.179 kapal, dan diperkirakan masih ada 2.000 kapal lagi dibawah otoritas KSOP IV Tegal. Ini sebagai perlidungan bagi mereka ketika melaut. Dan kami tidak memberikan izin melaut jika dokumen-dokumen kapal tidak lengkap," ujar Yohanis.

Selain itu Yohanis mengatakan 100 orang tersebut selanjutnya akan mengikuti diklat di Semarang selama satu minggu. Diklat tersebut nantinya akan mengedukasi para nelayan tentang keselamatan, keamanan pelayaran dan keterampilan para nelayan.

"Adanya diklat iniagar nelayan lebih mengerti tentang keselamatan berlayar dan keterampilan. Sudah ada 350 orang yang ikut, dan hari ini 100 orang akan kita ikutkan diklat di Semarang," pungkas Yohanis.