Komitmen Entaskan Anak Putus Sekolah, Pemkot Bentuk Relawan Tuntas

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan melalui Bapperida bersama United Nations Children's Fund (UNICEF)  terus berkomitmen untuk mengentaskan Anak Putus Sekolah (APS), salah satunya dengan membentuk Relawan Totalitas Upaya Nyata Entaskan Anak Tidak Sekolah (TUNTAS) yang secara langsung diresmikan oleh Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, bertempat di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Selasa siang (14/5/2024).

Mas Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan tersebut mengungkapkan bahwa, Kota Pekalongan sudah bisa mengentaskan masalah buta huruf, dilanjutkan komitmen untuk terus mengentaskan Anak Putus Sekolah. Beberapa upaya telah ditempuh untuk menekan jumlah anak putus sekolah tersebut, diantaranya pemberian beasiswa untuk anak kurang mampu, anak berprestasi dari keluarga berpenghasilan rendah, memfasilitasi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan lain-lain.

"Ternyata masih ada sekitar 1.400 anak putus sekolah atau 20 persen. Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak tersebut putus sekolah diantaranya faktor ekonomi keluarga, kurang harmonisnya keluarga, permasalahan di lingkungan sekolah sebelumnya, lebih memilih bekerja  untuk tuntutan hidup dan membantu orangtua, lingkungan sekitar, dan sebagainya,"ucapnya.

Menurutnya, keberadaan pendampingan UNICEF dan terbentuknya relawan Tuntas  yang perannya menelusuri potensi anak putus sekolah diharapkan bisa semakin mengurangi anak putus sekolah di Kota Pekalongan. Peran dari sekolah juga sangat penting untuk mengakomodir permasalahan dan faktor pendorong anak putus sekolah.

"Mudah-mudahan pada Tahun 2024 ini jumlah anak putus sekolah di Kota Pekalongan bisa berkurang secara signifikan,"tuturnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua TP-PKK Kota Pekalongan, bahwa Pemkot Pekalongan bersama UNICEF melakukan pendampingan untuk mengatasi anak putus sekolah  dengan cara melakukan pendataan yang dikelompokkan sesuai dengan penyebabnya, lalu dilakukan penindakan untuk disekolahkan kembali  baik di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) maupun sekolah formal sesuai penyebab anak putus sekolah.

"Kami berupaya semaksimal mungkin supaya permasalahan anak putus sekolah semakin menurun dan lebih baik tidak ada (nihil). Alhamdulillah, kami bersama Dinas Pendidikan berusaha mendirikan SKB yang didalamnya juga ada program Kejar Paket A, B, dan C. Dengan adanya SKB dan relawan Tuntas mudah-mudahan bisa turut menuntaskan anak putus sekolah di Kota Pekalongan,"harapnya.

Sementara itu, Kepala Bapperida Kota Pekalongan, Cayekti Widigdo menuturkan, relawan Tuntas akan dibekali aplikasi Tuntas untuk mempermudah pendataan berdasarkan penyebabnya.

" Kemudian, terintegrasi dengan Dindukcapil memastikan warga Kota Pekalongan lalu validasi tingkat Kelurahan menemukan penyebabnya dan dilakukan pendampingan,"imbuh Cayekti

Ditambahkan Perwakilan Unicef Indonesia, Armunanto, bahwa pihaknya sangat mendukung inisiatif Kota Pekalongan untuk meningkatkan kesejahteraan anak  dalam hal pendidikan, kesehatan dan perlindungan anak.

"Dengan data yang sudah dipetakan oleh Relawan TUNTAS ini diharapkan bisa membuat anak-anak yang putus sekolah ini bisa kembali sekolah dan lebih sejahtera,"pungkasnya. (Dian).