Kemenaker Dorong Lulusan Kesmas Bidik Pasar Kerja Secara Luas

Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker) mendorong lulusan kesehatan masyarakat (kesmas) bisa membidik peluang dalam pasar kerja secara meluas. Mengingat, prospek tenaga kesehatan saat ini cukup tinggi. Hal ini disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Caswiyono usai mengisi kegiatan National Seminar of Public Health "Tenaga Kesmas Profesional di Era Smart Society 5.0", berlangsung di GOR Universitas Pekalongan, Rabu siang (14/6/2023).
"Seminar ini diselenggarakan oleh Unikal untuk menghubungkan antara mahasiswa-mahasiswi program Kesehatan Masyarakat dengan pasar kerja. Peluang pasar kerja di sektor kesehatan sangat tinggi, tidak hanya bekerja di bidang kesehatan saja, tetapi hampir seluruh sektor seperti sektor industri, perdagangan, pendidikan, dan sebagainya membutuhkan ahli-ahli kesehatan," ucap Caswiyono.
Caswiyono menyebutkan, di Tahun 2021 saja, dibutuhkan 737 tenaga kerja untuk pekerjaan di bidang kesehatan. Dimana, 62,82% mayoritas lowongan kerja di bidang kesehatan adalah sub-golongan pokok jabatan profesional kerja.
Menurutnya, seluruh sektor saat ini mengalami disrupsi, termasuk sektor kesehatan, maka lulusan kesehatan masyarakat harus beradaptasi dengan digitalisasi di era disrupsi dan otomasi. Disrupsi itu sendiri melahirkan digitalisasi, termasuk sektor kesehatan.
"Sehingga, banyak sekali pengelolaan kesehatan masyarakat yang harus sudah menggunakan pendekatan digital dan mengalami perubahan mulai dari pendataan, pencegahan, penanganan penyakit yang harus dilaksanakan secara digital," tegasnya.
Sementara itu, Rektor Unikal, Andi Kushermanto menjelaskan, dengan adanya seminar ini diharapkan bisa membangkitkan kesadaran mahasiswa/mahasiswinya bahwa penetrasi society 5.0 sudah masuk dalam bidang-bidang fungsi profesionalitas yang tentunya lebih baik.
"Jadi, diharapkan mahasiswa sadar bahwa tuntutan sekarang memiliki keahlian yang beragam atau skill moves. Unikal telah menyiapkan SDM yang selaras dengan program pemerintah melalui Kampus Merdeka," terang Andi.
Lanjut Andi menambahkan, Unikal telah membuka kesempatan bagi mahasiswa/mahasiswinya untuk magang dan belajar di luar program studi yang ada.
"Kami menyiapkan skema-skema untuk mahasiswa/mahasiswi agar bisa memiliki kompetensi yang tidak sesuai dengan disiplin ilmunya ,tetapi kompetensi yang dibutuhkan masa sekarang dan masa mendatang," bebernya.
Andi menilai, mahasiswa/mahasiswi sebetulnya memiliki kebebasan, dalam arti ketika mereka ahli di bidang kesehatan masyarakat, mereka bisa belajar di luar bidangnya tentang mobile health, digital health, aplikasi maupun pemrograman.
" Dimana, nanti upaya untuk preventif dan promotif tidak dilakukan secara tradisional seperti dahulu tetapi mereka sudah bisa memanfaatkan teknologi, sehingga kompetensi mereka jauh lebih diakui," tandasnya.
"Seminar ini diselenggarakan oleh Unikal untuk menghubungkan antara mahasiswa-mahasiswi program Kesehatan Masyarakat dengan pasar kerja. Peluang pasar kerja di sektor kesehatan sangat tinggi, tidak hanya bekerja di bidang kesehatan saja, tetapi hampir seluruh sektor seperti sektor industri, perdagangan, pendidikan, dan sebagainya membutuhkan ahli-ahli kesehatan," ucap Caswiyono.
Caswiyono menyebutkan, di Tahun 2021 saja, dibutuhkan 737 tenaga kerja untuk pekerjaan di bidang kesehatan. Dimana, 62,82% mayoritas lowongan kerja di bidang kesehatan adalah sub-golongan pokok jabatan profesional kerja.
Menurutnya, seluruh sektor saat ini mengalami disrupsi, termasuk sektor kesehatan, maka lulusan kesehatan masyarakat harus beradaptasi dengan digitalisasi di era disrupsi dan otomasi. Disrupsi itu sendiri melahirkan digitalisasi, termasuk sektor kesehatan.
"Sehingga, banyak sekali pengelolaan kesehatan masyarakat yang harus sudah menggunakan pendekatan digital dan mengalami perubahan mulai dari pendataan, pencegahan, penanganan penyakit yang harus dilaksanakan secara digital," tegasnya.
Sementara itu, Rektor Unikal, Andi Kushermanto menjelaskan, dengan adanya seminar ini diharapkan bisa membangkitkan kesadaran mahasiswa/mahasiswinya bahwa penetrasi society 5.0 sudah masuk dalam bidang-bidang fungsi profesionalitas yang tentunya lebih baik.
"Jadi, diharapkan mahasiswa sadar bahwa tuntutan sekarang memiliki keahlian yang beragam atau skill moves. Unikal telah menyiapkan SDM yang selaras dengan program pemerintah melalui Kampus Merdeka," terang Andi.
Lanjut Andi menambahkan, Unikal telah membuka kesempatan bagi mahasiswa/mahasiswinya untuk magang dan belajar di luar program studi yang ada.
"Kami menyiapkan skema-skema untuk mahasiswa/mahasiswi agar bisa memiliki kompetensi yang tidak sesuai dengan disiplin ilmunya ,tetapi kompetensi yang dibutuhkan masa sekarang dan masa mendatang," bebernya.
Andi menilai, mahasiswa/mahasiswi sebetulnya memiliki kebebasan, dalam arti ketika mereka ahli di bidang kesehatan masyarakat, mereka bisa belajar di luar bidangnya tentang mobile health, digital health, aplikasi maupun pemrograman.
" Dimana, nanti upaya untuk preventif dan promotif tidak dilakukan secara tradisional seperti dahulu tetapi mereka sudah bisa memanfaatkan teknologi, sehingga kompetensi mereka jauh lebih diakui," tandasnya.