Kemenag Dorong Lembaga Pendidikan MAN Miliki Jurusan Agama

Kota Pekalongan - Siswa Madradah Aliyah Negeri (MAN) memiliki ciri khas yakni penguasaan dalam ilmu keagamaan, oleh sebab itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan, Kasiman Mahmud Desky mendorong agar di sekolah MAN yang ada di Kota Pekalongan tidak hanya fokus dalam ilmu keagamaan, namun juga dkbuka jurusan di bidang agama.

"Sekarang itu lembaga pendidikan dibawah Kemeterian Agama (Kemenag) itu memiliki hampir semua jurusan umum sudah ada, maka Saya selaku Kepala Kemenag Kota Pekalongan mendorong agar MAN itu memiliki kekhususan (ciri khas) di bidang agama,"ucapnya saat membuka kegiatan Pengajian Isra Miraj dan HUT MAN 2 ke-28 Tahun 2025 di Halaman MAN 2 setempat, Rabu (15/1/2025).

Menurutnya, harapan ini bukan tanpa alasan, sebab lulusan MAN harus bisa menjadi pemimpin dan tokoh agama di tengah masyarakat seperti sebagai imam masjid, pemimpin tahlil, dan sebagainya. Sedangkan, jurusan-jurusan umum atau jurusan lain belum memiliki kekhususan tersebut. 

"Maka Saya tekankan disamping jurusan umum harus kuat, jurusan agama juga harus kuat, terlebih bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang hafal 30 juz itu yang diutamakan. Kami harapkan ada pemerataan kualitas juga terhadap sekolah-sekolah MAN di Kota Pekalongan, seperti MAN 1 dan MAN IC yang juga dilengkapi boarding school (sekolah berasrama) semoga bisa diikuti sekolah MAN lainnya,"harapnya.

Sementara itu, Kepala MAN 2 Kota Pekalongan, Jaeri mengaku dalam HUT ke-28 MAN 2 Kota Pekalongan ini, pihaknya berupaya agar anak didiknya tidak hanya berprestasi secara umum baik akademik maupun non akademik, namun juga bisa mencapai keseimbangan dalam kemampuan ilmu umum dengan keagamaan. Ia menilai, upaya tersebut ditempuh melalui langkah pembiasaan siswa MAN 2 Kota Pekalongan seperti sholat Dhuha, rutin membaca Al-Qur'an dan membaca kitab berzanzi, manaqib hingga tahlil.

 "Kami mengembangkan pembiasaan mental atau pembiasaan yang patut diterapkan di tengah masyarakat. Pagi hari kami membiasakan sholat Dhuha, sebelum adanya KBM, kami biasanya tadarusan terlebih dahulu. Selain itu, pada peringatan tertentu, kami membiasakan pembacaan kitab berzanzi, tahlil, dan setiap Jumat pagi kami rutin membiasakan pembacaan kitab manaqib,"bebernya.

Jaeri berharap, MAN 2 Kota Pekalongan bisa menjadi institusi pendidikan yang melahirkan siswa berprestasi serta selalu dicintai masyarakat.

"Selama ini sudah ada perkembangan yang lebih baik. Kami berharap, MAN 2 Kota Pekalongan mencetak anak-anak yang berprestasi serta selalu dicintai masyarakat,"tukasnya. (Dian).