Jembatani Sensus Penduduk 2020–2030, BPS Laksanakan SUPAS 2025

Kota Pekalongan – Guna menyediakan data indikator kependudukan yang lengkap dan akurat sebagai dasar perencanaan dan evaluasi program pembangunan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan menggelar pelatihan petugas Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2025, di Hotel Howard Johnson setempat, Rabu (4/6/2025).
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti menyebutkan sebanyak 20 petugas pencacah lapangan (PCL) dan 5 pengawas akan diterjunkan untuk melakukan pendataan di 1.280 rumah tangga yang menjadi sampel di wilayah Kota Pekalongan. Pelaksanaan pendataan akan berlangsung selama satu bulan, mulai 11 hingga 31 Juni 2025.
"SUPAS 2025 merupakan kegiatan strategis untuk menghasilkan data indikator kependudukan yang akurat. Ini menjadi jembatan antara pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 dan Sensus Penduduk 2030," katanya.
Survei ini akan mengumpulkan berbagai data individu rumah tangga, termasuk informasi mengenai pendidikan, kesehatan, serta aspek demografis lainnya. Data tersebut sangat penting untuk mendukung perumusan dan evaluasi program-program pemerintah agar tepat sasaran.
Dijelaskan Hayu, seluruh proses pendataan akan menggunakan metode Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) demi meningkatkan efisiensi dan akurasi data. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tim pencacah terdiri dari mitra yang sebelumnya telah memiliki pengalaman dalam survei BPS, serta mitra baru yang telah melalui proses seleksi.
"Kami mengimbau masyarakat untuk memberikan jawaban yang sebenar-benarnya saat diwawancarai. Data yang valid sangat penting untuk pembangunan yang tepat sasaran dan berbasis bukti," pungkasnya.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti menyebutkan sebanyak 20 petugas pencacah lapangan (PCL) dan 5 pengawas akan diterjunkan untuk melakukan pendataan di 1.280 rumah tangga yang menjadi sampel di wilayah Kota Pekalongan. Pelaksanaan pendataan akan berlangsung selama satu bulan, mulai 11 hingga 31 Juni 2025.
"SUPAS 2025 merupakan kegiatan strategis untuk menghasilkan data indikator kependudukan yang akurat. Ini menjadi jembatan antara pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 dan Sensus Penduduk 2030," katanya.
Survei ini akan mengumpulkan berbagai data individu rumah tangga, termasuk informasi mengenai pendidikan, kesehatan, serta aspek demografis lainnya. Data tersebut sangat penting untuk mendukung perumusan dan evaluasi program-program pemerintah agar tepat sasaran.
Dijelaskan Hayu, seluruh proses pendataan akan menggunakan metode Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI) demi meningkatkan efisiensi dan akurasi data. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tim pencacah terdiri dari mitra yang sebelumnya telah memiliki pengalaman dalam survei BPS, serta mitra baru yang telah melalui proses seleksi.
"Kami mengimbau masyarakat untuk memberikan jawaban yang sebenar-benarnya saat diwawancarai. Data yang valid sangat penting untuk pembangunan yang tepat sasaran dan berbasis bukti," pungkasnya.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)