Jelang Pilkada Pantau Perubahan Musim Hujan
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Kota Pekalongan - Menjelang perhelatan Pilkada, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Kecamatan Pekalongan Barat, Babinsa, dan dinas terkait melakukan pantauan perubahan musim hujan di sejumlah lokasi, Senin (7/12/2020). Lokasi yang dipantau hari ini yakni sungai Bremi, Meduri, Randu Jajar, Pabean, dan Pantai Sari.
Kepala Pelaksana BPBD setempat, Saminta SPd mengungkapkan bahwa pantauan kali ini menindaklanjuti permintaan dari KPU untuk memantau kondisi cuaca sekaligus perubahan musim. Ini agar pelaksanaan Pilkada 9 Desember dapat berjalan lancar. "Bencana memang tak bisa diprediksi kapan datangnya. Tadi kami bersama DPUPR dan dinas lainnya memantau sejumlah lokasi dan kondisinya masih aman," kata Saminta.
Saminta berharap dua hari ke depan kondisi tetap aman. Kendati demikian banjir dan rob bisa terjadi bukan karena curah hujan tinggi atau rob saja tetapi bisa juga dari kiriman Bendungan Asem Siketek. "Inipun terus kami pantau dan ikuti kemudian kami informasikan ke camat dan lurah jika terjadi bencana," jelas Saminta.
Saminta menyampaikan ada 99 TPS yang dimungkinkan rawan bencana namun sudah dibekali pembuatan panggung atau dibuatkan solusi dengan memanfaatkan gedung sekolah di lokasi terdekat.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala Pelaksana BPBD setempat, Saminta SPd mengungkapkan bahwa pantauan kali ini menindaklanjuti permintaan dari KPU untuk memantau kondisi cuaca sekaligus perubahan musim. Ini agar pelaksanaan Pilkada 9 Desember dapat berjalan lancar. "Bencana memang tak bisa diprediksi kapan datangnya. Tadi kami bersama DPUPR dan dinas lainnya memantau sejumlah lokasi dan kondisinya masih aman," kata Saminta.
Saminta berharap dua hari ke depan kondisi tetap aman. Kendati demikian banjir dan rob bisa terjadi bukan karena curah hujan tinggi atau rob saja tetapi bisa juga dari kiriman Bendungan Asem Siketek. "Inipun terus kami pantau dan ikuti kemudian kami informasikan ke camat dan lurah jika terjadi bencana," jelas Saminta.
Saminta menyampaikan ada 99 TPS yang dimungkinkan rawan bencana namun sudah dibekali pembuatan panggung atau dibuatkan solusi dengan memanfaatkan gedung sekolah di lokasi terdekat.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)