Jaga Akurasi, BPS Kota Pekalongan Gelar Evaluasi Hasil Entri Susenas dan Seruti

Kota Pekalongan – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan terus berkomitmen menjaga kualitas dan akurasi data statistik. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Evaluasi Hasil Entri Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) September dan Survei Rutin (Seruti) Triwulan III Tahun 2025, yang digelar di Aula BPS setempat, Rabu siang (1/10/2025). Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari proses pendataan dan pengolahan data yang sudah berjalan sejak pertengahan September lalu.
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti menyampaikan bahwa, evaluasi ini merupakan tahapan penting dalam menghasilkan data yang benar-benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Saat ini kita sudah masuk tahap pengolahan data, di mana terdapat proses validasi. Pada tahap ini, masukan dari petugas pendata di lapangan sangat dibutuhkan untuk mengonfirmasi kembali hal-hal yang perlu dikroscek, agar data yang dihasilkan berkualitas tinggi,” ujar Hayu.
Ia menjelaskan, pengolahan data dimulai sejak pendataan selesai pada 16 September 2025 dan dijadwalkan berlangsung hingga 5 Oktober 2025. Dalam proses validasi, terkadang muncul data yang secara sistem dinilai tidak sesuai, namun di lapangan memang terjadi.
“Contohnya, ada anak berusia 7 tahun tetapi sudah duduk di kelas 3 SD. Secara sistem, hal ini dianggap anomali. Namun dari hasil diskusi dengan petugas, fakta di lapangan memang demikian. Situasi-situasi seperti ini yang perlu dipastikan ulang melalui evaluasi agar hasil data tetap merepresentasikan kondisi riil masyarakat,” terangnya.
Selain persoalan teknis, tantangan di lapangan juga kerap dihadapi oleh petugas, khususnya dalam menemui responden. Banyak masyarakat yang baru bisa ditemui sore hingga malam hari karena aktivitas pekerjaan.
“Petugas kadang harus mendatangi rumah responden berkali-kali. Hal ini menjadi tantangan, tetapi kami sangat mengapresiasi semangat petugas yang tetap konsisten menjalankan tugasnya hingga tuntas,” imbuhnya.
Adapun dalam pelaksanaan survei kali ini, BPS Kota Pekalongan melibatkan total 23 petugas lapangan yang terdiri dari 15 Petugas Pencacah Lapangan (PPL) mitra dan 8 Petugas Pemeriksa Lapangan (PML) yang terdiri dari 6 ASN BPS serta 2 mitra. Selain itu, terdapat 2 orang mitra yang bertugas dalam pengolahan data. Jumlah dokumen yang sedang diolah mencapai 150 set.
Pertemuan evaluasi ini digelar untuk mengawal proses validasi hasil pengolahan sehingga setiap isian kuesioner benar-benar dipahami petugas.
“Harapan kami, melalui kegiatan ini, petugas semakin memahami setiap detail kuesioner dalam Susenas maupun Seruti. Dengan demikian, data yang dihasilkan lebih baik, lebih akurat, dan berkualitas, sehingga dapat digunakan sebagai dasar kebijakan pembangunan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hayu menekankan bahwa, kualitas data Susenas dan Seruti memiliki peran penting dalam memberikan gambaran kondisi sosial ekonomi masyarakat. Data ini menjadi dasar bagi pemerintah daerah maupun pusat dalam merancang berbagai program pembangunan.
“Contohnya, data Susenas banyak digunakan untuk menentukan sasaran program bantuan sosial, mengukur tingkat kemiskinan, hingga kebutuhan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Sementara data Seruti membantu melihat tren ekonomi rumah tangga dan konsumsi masyarakat. Jadi, manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat melalui kebijakan yang lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Ia menambahkan, dengan kualitas data yang semakin baik, kebijakan pemerintah akan lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Data statistik bukan hanya angka, tetapi potret nyata kehidupan masyarakat. Kualitasnya harus dijaga agar pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lainnya memiliki dasar yang kuat dalam mengambil keputusan. Itulah mengapa evaluasi ini sangat krusial,” pungkasnya.
(Tim Liputan Kominfo/Dian)
PRINT +
DOWNLOAD PDF