Grebek Germas: Prestasi Kota Pekalongan, Selalu Jadi Inisiator

Kota Pekalongan, Info Publik - Pemerintah Kota Pekalongan menyelenggarakan kegiatan Karnaval Grebek Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional yang ke-54 tahun 2018 dengan melibatkan kelurahan, puskesmas, rumah sakit, perguruan tinggi kesehatan, dan organisasi profesi kesehatan se-Kota Pekalongan mulai dari Stadion Hoegeng sampai Kawasan Budaya Jetayu, Selasa (20/11/2018). Kegiatan ini untuk mensosialisasikan perilaku hidup sehat kepada seluruh masyarakat Kota Pekalongan sekaligus upaya untuk mencegah penyakit tidak menular. 

 

Kegiatan ini menjadi prestasi tersendiri bagi Kota Pekalongan karena masyarakat ikut terlibat mengkampanyekan germas. Demikian diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, dr Wahyu Setyaningsih usai menyaksikan Karnaval Grebek Germas. "Ini suatu kegiatan yang luar biasa, masyarakat secara langsung melakukan gerakan dan ajakan melalui performancenya. Tak hanya itu, Kota Pekalongan memiliki banyak prestasi dan selalu menjadi inisiator seperti menjadi pertama dalam kabupaten/kota sehat," ungkap Wahyu.

 

Dijelaskan Wahyu, kabupaten/kota sehat sebelumnya tidak ada, pertama muncul di Kota Pekalongan. Inilah yang membuat Wahyu optimis bahwa Kota Pekalongan bisa di depan. "Open Defection Free (ODF) di Kota Pekalongan sudah 13. Tahun ini provinsi Jawa Tengah sudah ada 9 kota/kabupaten yang ODF, targetnya tahun ini bisa 10 dan tahun 2019 bisa 5 kota/kabupaten lagi," terang Wahyu. 

 

Pemerintah Kota Pekalongan mengajak secara aktif masyarakat untuk gerakan hidup sehat. Sekarang ini penyakit tak hanya penyakit menular, banyak penyakit tidak menular yang disebabkan oleh perilaku tidak sehat. Menurut Wahyu inilah yang menyebabkan angka kesakitan penyakit tidak menular tinggi dan memakan biaya yang cukup besar. "Jika kita bisa menekankan perilaku hidup sehat dan semua elemen masyarakat ikut bergerak, penyakit tidak menular dapat dicegah dan anggaran bisa untuk membantu penyakit lain," katanya. 

 

Menurut Walikota Pekalongan, HM Saelany Mahfudz mengkampanyekan germas melalui Karnaval Grebek Germas ini lebih efektif daripada pidato. Masyarakat akan lebih mudah menerima ajakan hidup bersih dan sehat melalui karnaval yang menarik ini. "Saya apresiasi dan kegiatan ini semoga terus dilaksanakan, menjadi agenda rutin Pemkot Pekalongan, dan patut dilestarikan," tutur Saelany. 

 

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto memaparkan untuk Karnaval Grebek Germas ini diikuti oleh 60 peserta dari kelurahan, puskesmas, rumah sakit, perguruan tinggi kesehatan, dan organisasi profesi kesehatan se-Kota Pekalongan, dan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan. "Kami ingin lebih memasyarakatkan germas sebagaimana di dalam Instruksi Presiden No 1 tahun 2017," ujar Budi. 

 

Tahun ini Budi mengangkat karnaval germas dengan lingkup yang lebih luas melihat permasalahan di Kota Pekalongan yakni penyakit tidak menular yang dihadapkan dan perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang dari masyarakat, salah satunya buang air besar tidak pada tempatnya. "Kami deklarasikan ODF di Kota Pekalongan dengan total 13 kelurahan. Kami juga sudah mengagendakan 14 kelurahan yang akan kami dorong untuk ODF di tahun 2019 sesuai dengan kesepakatan nasional," tukas Budi. 

 

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)