Gelar Karya Jadi Wadah Eksplorasi Potensi bagi Pelajar
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Selain mendukung pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka, gelar karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) digunakan sebagai salah satu wadah untuk memunculkan potensi pada setiap peserta didik.
Seperti halnya gelar karya P5 yang digelar oleh salah satu satuan pendidikan yakni SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan (Mudikal), Kamis (11/1/2024), “Kami menyelenggarakan gelar karya P5 tujuannya supaya peserta didik bisa mengembangkan profil pelajar pancasila kemudian bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari juga upaya untuk mengangkat potensi anak-anak kami disini,” terang Kepala SMK Mudikal, Lies Triati Nur.
Dijelaskan Lies, kali ini untuk tema yang diangkat antara lain kewirausahaan, bangunlah jiwa dan raga serta rekayasa dan teknologi, “Dalam kesempatan ini mereka dengan semangat dan kemampuan semaksimal mungkin membangun jiwa dan raga menampilkan karya- karyanya di gelar karya ini, untuk tema rekayasa dan teknologi mereka membuat karya menggunakan limbah seperti kipas angin, kemudian wirausaha disini mereka membuat beberapa hidangan seperti kue dan masakan lainnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan mungkin saja sebelumnya orang tua atau guru belum bisa menemukan keahlian yang ada di diri mereka dengan adanya gelar karya ini, “Harapannya sekolah harus bisa mengantarkan anak-anak menemukan potensi, ketika bisa dieksplor dan berkembang sesuai potensi yang mereka sukai mudah-mudahan dapat mengantarkan kesuksesan,” tukasnya.
Seperti halnya gelar karya P5 yang digelar oleh salah satu satuan pendidikan yakni SMK Muhammadiyah Kota Pekalongan (Mudikal), Kamis (11/1/2024), “Kami menyelenggarakan gelar karya P5 tujuannya supaya peserta didik bisa mengembangkan profil pelajar pancasila kemudian bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari juga upaya untuk mengangkat potensi anak-anak kami disini,” terang Kepala SMK Mudikal, Lies Triati Nur.
Dijelaskan Lies, kali ini untuk tema yang diangkat antara lain kewirausahaan, bangunlah jiwa dan raga serta rekayasa dan teknologi, “Dalam kesempatan ini mereka dengan semangat dan kemampuan semaksimal mungkin membangun jiwa dan raga menampilkan karya- karyanya di gelar karya ini, untuk tema rekayasa dan teknologi mereka membuat karya menggunakan limbah seperti kipas angin, kemudian wirausaha disini mereka membuat beberapa hidangan seperti kue dan masakan lainnya,” ujarnya.
Ia menjelaskan mungkin saja sebelumnya orang tua atau guru belum bisa menemukan keahlian yang ada di diri mereka dengan adanya gelar karya ini, “Harapannya sekolah harus bisa mengantarkan anak-anak menemukan potensi, ketika bisa dieksplor dan berkembang sesuai potensi yang mereka sukai mudah-mudahan dapat mengantarkan kesuksesan,” tukasnya.