Gelar FGD, Percepat Rilis Pekalongan Dalam Angka

Pekalongan Dalam Angka berisi publikasi beraneka jenis data kondisi dari berbagai bidang yang dilengkapi dengan ulasan deskriptif dan grafik gambaran Kota Pekalongan seperti keadaan geografi, pemerintahan, penduduk dan tenaga kerja, sosial ekonomi dan sebagainya. Pekalongan Dalam Angka menjadi bahan untuk menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan.

Tentu dibutuhkan data yang valid agar pembangunan di Kota Pekalongan semakin tepat sasaran sehingga Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan bersama Pemerintah Kota Pekalongan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Kota Pekalongan dalam Angka Tahun 2020 yakni Evaluasi Kebutuhan Data untuk Percepatan Pembangunan Kota Pekalongan di Ruang Jetayu Setda Kota Pekalongan, Kamis (13/2/2020).

Pada FGD ini hadir Sekda Kota Pekalongan, Hj Sri Ruminingsih SE MSi untuk memberikan pengarahan. Selain itu bertindak sebagai narasumber yakni Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Peklaongan, Yos Rosidi SIP MSi, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pekalongan, Cayekti Widigdo AP MSi, dan Kepala BPS Kota Pekalongan, Eddy Prawoto.

Menurut Sekda Ning, data sangat dibutuhkan dalam analisis penentuan kebijakan dan perencanaan pembangunan. Data yang diolah dan dirilis oleh BPS nantinya dapat menggambarkan kondisi ekonomi, kemiskinan, dan kondisi pengangguran di Kota Pekalongan. “Data yang diolah dan dirilis BPS ini diperoleh dari sumber data, sedang sumber data itu sendiri adalah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Pekalongan,” kata Ning.

Ning menekankan bahwa data haruslah valid, pasalnya data yang diperoleh ini akan dipetakan dan dijadikan acuan untuk menyusun kebijakan untuk pembangunana ke depannya. Selanjutnya, terkait dengan Sensus Penduduk 2020 (SP2020), Ning berpesan agar masyarakat Kota Pekalongan mengikuti sensus online akan dilaksanakan pada 15 Februari sampai 31 Maret.

“Mari bersama sukseskan SP2020 dengan memberikan data yang valid, seperti data penduduk seperti nama, alamat, sisi pekerjaan, kondisi sosial dan ekonomi. Dengan data yang valid maka data sensus penduduk ini valid. Pastikan Anda semua tercatat,” tutur Ning.

Kepala BPS Kota Pekalongan, Eddy Prawoto menyampaikan indikator capaian Kota Pekalongan tekait kemiskinan, inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), dan pertumbuhan ekonomi. Sementara itu Kepala Dinkominfo Kota Pekalongan, Yos Rosidi SIP MSi menyampaikan terkait pengelolaan Satu Data Terpadu Daerah (SDTD). SDTD ini menjadi acuan kebijakan tata kelola data pemerintah daerah yang akurat, mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan serta mudah diakses.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)