Gandeng BPBD, Kelurahan Degayu Simulasikan Evakuasi Hadapi Bencana

Menghadapi bencana yang tak bisa diprediksi perlu dilakukan kesiapsiagaan melalui kesadaran mitigasi sejak dini bagi masyarakat terutama dalam menghadapi bencana dan kejadian luar biasa lainnya. Terlebih bebeberapa waktu belakangan, sejumlah wilayah di Kota Pekalongan dilanda bencana banjir rob dan sebagainya. Kondisi inilah yang mendorong Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat untuk memberikan simulasi kesiapsiagaan menghadapi bencana yang berlangsung di Aula Kelurahan Degayu, Kamis siang (8/8/2019)

 

Sekretaris Kelurahan Degayu, Endang Dyah Pancarini, S.H., mengungkap kegiatan yang dikemas dalam bentuk Bimtek/Sosialisasi Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana dan Kejadian Luar Biasa Lainnya di Wilayah Pekalongan Utara ini terselenggara dengan adanya dana kelurahan yang telah digulirkan tahun ini di masing-masing kelurahan.

 

Menurut Endang, masyarakat Degayu perlu dibekali pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan kesadaran mitigasi sejak dini agar saat terjadi bencana nantinya akan lebih siap dan cepat tanggap dalam menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

 

“Peserta yang kami undang sebanyak 60 orang terdiri dari perwakilan RT/RW, PKK, Karangtaruna dan tokoh masyarakat lainnya, karena kesiapsiagaan ini memang perlu mengingat kelurahan kami belum lama ini dilanda bencana banjir rob dan angina puting beliung namun Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ujar Endang.

Disampaikan Endang, bimtek ini telah berlangsung sejak kemarin, dimana pada hari pertama pemberian teori dilanjutkan praktek simulasi untuk menghadapi bencana.

 

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan, Arif Mahanani menyampaikan bahwa BPBD memberikan bekal materi mengenai Evakuasi Mandiri, yakni memindahkan atau mengungsikan manusia atau barang dari tempat berbahaya ketempat aman.

 

“Dalam hal ini kami memberikan simulasi evakuasi mandiri untuk kebakaran, banjir dan gempa bumi serta bencana lainnya. Simulasi ini bertujuan supaya dapat dihindari terjadinya korban, disamping memang atas perintah Pemerintah untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat,” kata Arif.

 

Arif menerangkan tindaklanjut setelah kegiatan ini, BPBD akan membentuk Tim Siaga Bencana Kelurahan (TSBK) dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) agar masyarakat di Kelurahan Degayu bisa mandiri dalam penanganan dan resiko baik sebelum, saat maupun sesudah terjadi bencana apapun.

 

Adapun tugas dari TSBK maupun FPRB ini, lanjut Arif, nantinya diperlukan dalam rangka membantu pemerintah terutama dalam hal memberi informasi dan melaporkan kejadian bencana dan melakukan pertolongan dan penyelamatan dini apabila terjadi bencana.

 

“Ke depan mereka inilah sangat membantu kegiatan BPBD sehingga diharapkan terbentuk masyarakat yang mampu menolong diri sendiri, keluarga maupun oranglain. Peran mereka sebagai tangan panjang (perantara) penghubung kepada instansi terkait. Mereka kami latih evakuasi mandiri, ketika ada korban yang membutuhkan pertolongan seperti apa penanganannya yang benar. Sebab, biasanya orang ingin niat menolong hanya tidak tahu teknis nya seperti apa yang benar prosedurnya, makanya ini terus kami giatkan simulasi mitigasi bencana,” papar Arif.