Film Alang-Alang Digarap, Libatkan 65% Kru dan Pemain Dari Kota Pekalongan

Kota Pekalongan - Production House Aksa Bumi Langit,Bandung,Jawa Barat melirik Kota Pekalongan untuk menggarap salah satu karya terbaiknya, sebuah film layar lebar berjudul “ Film Alang-Alang”. Produksi film besutan sutradara sekaligus script writer Khusnul Khitam yang merupakan putra daerah asal Kradenan, Kota Pekalongan ini akan melibatkan 65 persen anggota kru dan pemain asal Kota Pekalongan dan didukung oleh artis nasional Putri Ayundia. Proses syuting film layar lebar tersebut pun akan diambil di Kota Pekalongan.
Line Producer Film Alang-Alang,Theo Dora Subakti, menjelaskan bahwa sebelum proses syuting yang diambil keesokan harinya,Rabu,10 Maret 2021 di sejumlah lokasi menarik di Kota Pekalongan, dilakukan proses selamatan produksi Film Alang-Alang secara sederhana dan terbatas sekaligus silaturahmi kepada Pemerintah Kota Pekalongan dan instansi terkait lainnya serta komunitas penggiat seni dan budaya dalam mendukung dan menyambut kelancaran proses syuting Film Alang-Alang tersebut.
“Kami dari PH Aksa Bumi Langit datang kesini sekaligus silaturahmi dan kulonuwun untuk menyambut produksi film Alang-Alang yang akan dilakukan proses syutingnya di Kota Pekalongan. Dalam produksi film besutan sutradara dan script writter film dokumenter berjudul serupa, Khusnul Khitam atau yang akrab disapa Tatam ini akan melibatkan anggota kru dan pemain asal Kota Pekalongan yang akan dilakukan proses syuting pertama pada besok Rabu,10 Maret 2021. Semua lokasi kami ambil di Kota Pekalongan,” terangnya usai pemotongan tumpeng tasyakuran sebelum memulai proses produksi Film Alang-Alang yang berlangsung di Gedung Societet, GOR Jetayu Kota Pekalongan,Selasa malam (9/3/2021).
Menurut Theo, proses syuting Film Alang-Alang akan berlangsung selama 19 hari,mulai tanggal 10 Maret-28 Maret 2021 mendatang. Pihaknya menargetkan akan merilis film tersebut pada akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022 mendatang untuk bisa dinikmati oleh penggemar film-film di Indonesia. Film Alang-Alang ini,lanjutnya, mengangkat tema perjuangan hidup dari seorang anak kecil yang menghadapi kerasnya kehidupan dan bagaimana ia tidak punya pilihan sehingga kadang harus melakukan beberapa hal yang tak terduga.
“Film Alang-Alang ditulis original oleh sutradara sekaligus scriptwritter Khusnul Khitam yang dipanggil Tatam,yang juga sempat membuat film dokumenter Alang-Alang dan kemudian digarap ide ceritanya dalam bentuk fiksi. Kami berharap, nantinya karya film ini bisa mengangkat potensi yang ada di Kota Pekalongan terutama masyarakat Kota Pekalongan dalam kancah industri perfilman di Indonesia dan pesan dalam film tersebut untuk mengajak orang dewasa dan orang tua memperhatikan dan memahami anak kecil itu bisa tersampaikan dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu, Sutradara sekaligus script writer, Khusnul Khitam menjelaskan bahwa penulisan naskah film Alang-Alang sudah dilakukan lama sejak tahun 2006 sebagai karya produksi dokumenter Alang-Alang, kemudian di tahun 2010 ini kembali menuliskan cerita fiksinya di tahun 2010. Tatam,sapaan akrabnya,menambahkan nantinya film yang mengisahkan tentang kisah kehidupan seorang anak yang tidak semestinya ini akan digarap berdurasi 70-90 menit.
“Dimana anak-anak seharusnya di rumah dengan lingkungan yang positif, tetapi mereka kadang tidak menemukan itu. Mereka tidak menemukan kasih sayang dan perlindungan maupun rasa aman di rumah, sehingga ia mencoba keluar dari rumahnya untuk mencari harapan baru di luar sana. Namun, ternyata di luar rumah pun lebih keras tantangannya dan mencoba mencari harapan tersebut dengan caranya sendiri terutama semenjak ibunya meninggal dunia. Kami ingin dengan produk film Alang-Alang ini, setelah penonton melihat cerita didalam film ini nantinya mereka semakin peduli kepada anak kecil di sekitarnya dan anak-anak tidak seharusnya diberi beban terlalu berat. Sebagai orang tua atau lebih dewasa untuk minimal senyum, ramah, dan bisa mendengarkan keluh kesah yang dialami anak-anak tersebut,”pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Line Producer Film Alang-Alang,Theo Dora Subakti, menjelaskan bahwa sebelum proses syuting yang diambil keesokan harinya,Rabu,10 Maret 2021 di sejumlah lokasi menarik di Kota Pekalongan, dilakukan proses selamatan produksi Film Alang-Alang secara sederhana dan terbatas sekaligus silaturahmi kepada Pemerintah Kota Pekalongan dan instansi terkait lainnya serta komunitas penggiat seni dan budaya dalam mendukung dan menyambut kelancaran proses syuting Film Alang-Alang tersebut.
“Kami dari PH Aksa Bumi Langit datang kesini sekaligus silaturahmi dan kulonuwun untuk menyambut produksi film Alang-Alang yang akan dilakukan proses syutingnya di Kota Pekalongan. Dalam produksi film besutan sutradara dan script writter film dokumenter berjudul serupa, Khusnul Khitam atau yang akrab disapa Tatam ini akan melibatkan anggota kru dan pemain asal Kota Pekalongan yang akan dilakukan proses syuting pertama pada besok Rabu,10 Maret 2021. Semua lokasi kami ambil di Kota Pekalongan,” terangnya usai pemotongan tumpeng tasyakuran sebelum memulai proses produksi Film Alang-Alang yang berlangsung di Gedung Societet, GOR Jetayu Kota Pekalongan,Selasa malam (9/3/2021).
Menurut Theo, proses syuting Film Alang-Alang akan berlangsung selama 19 hari,mulai tanggal 10 Maret-28 Maret 2021 mendatang. Pihaknya menargetkan akan merilis film tersebut pada akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022 mendatang untuk bisa dinikmati oleh penggemar film-film di Indonesia. Film Alang-Alang ini,lanjutnya, mengangkat tema perjuangan hidup dari seorang anak kecil yang menghadapi kerasnya kehidupan dan bagaimana ia tidak punya pilihan sehingga kadang harus melakukan beberapa hal yang tak terduga.
“Film Alang-Alang ditulis original oleh sutradara sekaligus scriptwritter Khusnul Khitam yang dipanggil Tatam,yang juga sempat membuat film dokumenter Alang-Alang dan kemudian digarap ide ceritanya dalam bentuk fiksi. Kami berharap, nantinya karya film ini bisa mengangkat potensi yang ada di Kota Pekalongan terutama masyarakat Kota Pekalongan dalam kancah industri perfilman di Indonesia dan pesan dalam film tersebut untuk mengajak orang dewasa dan orang tua memperhatikan dan memahami anak kecil itu bisa tersampaikan dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu, Sutradara sekaligus script writer, Khusnul Khitam menjelaskan bahwa penulisan naskah film Alang-Alang sudah dilakukan lama sejak tahun 2006 sebagai karya produksi dokumenter Alang-Alang, kemudian di tahun 2010 ini kembali menuliskan cerita fiksinya di tahun 2010. Tatam,sapaan akrabnya,menambahkan nantinya film yang mengisahkan tentang kisah kehidupan seorang anak yang tidak semestinya ini akan digarap berdurasi 70-90 menit.
“Dimana anak-anak seharusnya di rumah dengan lingkungan yang positif, tetapi mereka kadang tidak menemukan itu. Mereka tidak menemukan kasih sayang dan perlindungan maupun rasa aman di rumah, sehingga ia mencoba keluar dari rumahnya untuk mencari harapan baru di luar sana. Namun, ternyata di luar rumah pun lebih keras tantangannya dan mencoba mencari harapan tersebut dengan caranya sendiri terutama semenjak ibunya meninggal dunia. Kami ingin dengan produk film Alang-Alang ini, setelah penonton melihat cerita didalam film ini nantinya mereka semakin peduli kepada anak kecil di sekitarnya dan anak-anak tidak seharusnya diberi beban terlalu berat. Sebagai orang tua atau lebih dewasa untuk minimal senyum, ramah, dan bisa mendengarkan keluh kesah yang dialami anak-anak tersebut,”pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)