Dukung Ketahanan Pangan, Dinperpa Kembangkan P2L
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) setempat terus mendorong ketahanan pangan di Kota Pekalongan melalui pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Saat ini masih ada 24 P2L yang aktif, serta akan bertambah lagi 4 kelompok pada tahun 2022 ini.
Hal ini diungkapkan, Kepala Seksi Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinperpa Kota Pekalongan, Ivah Istiyani SGz saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (14/2/2022).
"Berdasarkan data tahun 2021, ada 24 P2L yang masih aktif berkegiatan, 19 kelompok P2Lnya kondisi rusak dan 18 kelompok tidak full berkegiatan, dan tahun ini akan tambah 4 P2L di Kelurahan Pasirkratonkramat, Podosugih, Medono, dan Setono," beber Ivah.
Menurut Ivah ada banyak faktor yang menyebabkan P2L tak aktif yakni masalah internal kelompok yang mengakibatkan kerja sama berkurang dan kegiatan tak dilaksanakan. Bisa juga karena kendala lahan, dan kurangnya kesadaran dan passion dari masyarakat untuk bertanam.
"Kami terus berupaya agar P2L yang rusak atau tak aktif dapat berkegiatan lagi. Kami masih menerima pengajuan bibit dan memabtu pendampingan teknis melalui Penyuluh Pertanian Lapangan kami," ungkap Ivah.
Diterangkan Ivah, kegiatan P2L di Kota Pekalongan yakni pemeliharaan kebun atau rumah bibit, pemeliharaan demplot, kegiatan
pekarangan anggota, dan penanganan pasca panen (pemasaran hasil panen). "Untuk Penyuluh Pertanian Lapangan juga aktif melakukan monitoring dan pendampingan di lapangan," tukas Ivah.
Kaitannya dengan P2L baru sejumlah 4 kelompok ini tengah diajukan ke Kementerian Pertanian. Nantinya per kelompok akan mendapat 50 juta rupiah. Dengan adanya P2L ini diharapkan dapat mendorong ketahan pangan di Kota Pekalongan, mengatasi permasalahan stunting, sekaligus medukung ketahanan pangan nasional.
"Saat ini Dinperpa tengah fokus ke 7 P2L yakni KRPL Utari di Kelurahan Padukuhankraton, KWT Guyub Rukun di Kelurahan Medoni, KWT Dahlia di Kelurahan Podosugih, KWT Kencana Jaya di Kelurahan Kandang Panjang, KWT Garuda Raya di Kelurahan Gamer, dan KWT Amanah di Kelurahan Kuripan Yosorejo," pungkas Ivah.
(Tim Komunikasi Publiik Dinkominfo Kota Pekalongan)
Hal ini diungkapkan, Kepala Seksi Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinperpa Kota Pekalongan, Ivah Istiyani SGz saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (14/2/2022).
"Berdasarkan data tahun 2021, ada 24 P2L yang masih aktif berkegiatan, 19 kelompok P2Lnya kondisi rusak dan 18 kelompok tidak full berkegiatan, dan tahun ini akan tambah 4 P2L di Kelurahan Pasirkratonkramat, Podosugih, Medono, dan Setono," beber Ivah.
Menurut Ivah ada banyak faktor yang menyebabkan P2L tak aktif yakni masalah internal kelompok yang mengakibatkan kerja sama berkurang dan kegiatan tak dilaksanakan. Bisa juga karena kendala lahan, dan kurangnya kesadaran dan passion dari masyarakat untuk bertanam.
"Kami terus berupaya agar P2L yang rusak atau tak aktif dapat berkegiatan lagi. Kami masih menerima pengajuan bibit dan memabtu pendampingan teknis melalui Penyuluh Pertanian Lapangan kami," ungkap Ivah.
Diterangkan Ivah, kegiatan P2L di Kota Pekalongan yakni pemeliharaan kebun atau rumah bibit, pemeliharaan demplot, kegiatan
pekarangan anggota, dan penanganan pasca panen (pemasaran hasil panen). "Untuk Penyuluh Pertanian Lapangan juga aktif melakukan monitoring dan pendampingan di lapangan," tukas Ivah.
Kaitannya dengan P2L baru sejumlah 4 kelompok ini tengah diajukan ke Kementerian Pertanian. Nantinya per kelompok akan mendapat 50 juta rupiah. Dengan adanya P2L ini diharapkan dapat mendorong ketahan pangan di Kota Pekalongan, mengatasi permasalahan stunting, sekaligus medukung ketahanan pangan nasional.
"Saat ini Dinperpa tengah fokus ke 7 P2L yakni KRPL Utari di Kelurahan Padukuhankraton, KWT Guyub Rukun di Kelurahan Medoni, KWT Dahlia di Kelurahan Podosugih, KWT Kencana Jaya di Kelurahan Kandang Panjang, KWT Garuda Raya di Kelurahan Gamer, dan KWT Amanah di Kelurahan Kuripan Yosorejo," pungkas Ivah.
(Tim Komunikasi Publiik Dinkominfo Kota Pekalongan)