DPUPR Lakukan Penanganan Tanggap Darurat Pasca Banjir

Kota Pekalongan - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Pekalongan terus melakukan upaya penanganan tanggap darurat pasca bencana banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kota Pekalongan belum lama ini. Banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan air laut yang lewat melalui drainase primer yaitu sungai-sungai yang ada di Kota Pekalongan melimpas hingga menggenangi permukiman warga.

Kepala Bidang Sumber Daya Air pada DPUPR setempat,Khaerudin,ST mengakui bahwa sebagian permukiman di beberapa wilayah yang terdampak banjir kemarin merupakan wilayah berbentuk cekungan,sehingga untuk menghilangan genangan di wilayah tersebut dibutuhkan pompa yang berfungsi secara maksimal,salah satunya di wilayah Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara yang cukup terdampak banjir cukup parah.

"Pompa sebanyak 21 buah yang kami miliki itu memang belum sepenuhnya mengatasi,karena pompa-pompa tersebut hanya untuk mengantisipasi air rob dan curah hujan dalam kondisi normal. Saat hujan kemarin terjadi adanya limpasan yang luar biasa,sehingga untuk mengurangi genangan air itu perlu waktu untuk menyedot dengan pompa yang ada dan menunggu air laut maupun air sungai surut," terang Khaerudin saat dikonfirmasi di ruang kerjanya,Selasa(26/1/2021).

Khaerudin menjelaskan,pada saat terjadi banjir khususnya yang menggenangi di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, Bidang SDA DPUPR Kota Pekalongan telah melakukan penanganan banjir di titik-titik wilayah terdampak banjir seperti di Krapyak Gang 5 dengan mengerahkan pompa mobile yang diarahkan ke Randujajar,sementara untuk penanganan berupa pembangunan tanggul permanen masih menunggu kegiatan program KOTAKU sekaligus menormalisasi saluran yang ada di Sumbawan dan menuju Mahakam.

 Selanjutnya, di titik lokasi banjir Celumprit,Kelurahan Degayu yang mana baru ada 1 buah pompa permanen, kemarin sudah ditambah 1 buah mobile yang diletakkan di ujung Muara Sungai saluran dari wilayah Celumprit untuk menambah kapasitas pompa yang ada.

"Yang masih menjadi problem adalah air limpasan dari sisi Timur yaitu perbatasan Kali Gabus yang berbatasan dengan Kabupaten Batang,air mengalir ke barat dan bahkan melimpas ke Jalan Labuhan. Sedangkan untuk penanganan jangka panjang di wilayah Celumprit,Degayu Kota Pekalongan juga mendapat bantuan anggaran Rp3 Miliar dari Provinsi Jateng di tahun 2021 ini,progress sekarang sudah disusun DED nya,"jelasnya.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)