Dorong Pendidikan Tahfidz, Pondasi Anak Menuju Generasi Emas

Kota Pekalongan – Upaya mencetak generasi Qur'ani terus mendapat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan Islam dan pemerintah daerah. Komitmen tersebut tampak nyata dalam pelaksanaan program-program Tahfidzul Qur'an yang terintegrasi di berbagai jenjang pendidikan di Kota Pekalongan.

Plt Kepala Dinas Pendidikan, Mabruri melalui Kepala Seksi Administrasi dan Pembinaan setempat, Mualim, menyampaikan apresiasinya terhadap lembaga-lembaga pendidikan Islam di Kota Pekalongan, khususnya yang menjadikan Al-Qur’an sebagai pilar utama pendidikan. Salah satunya adalah perguruan Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang telah secara konsisten menyelenggarakan program tahfidz.

“Alhamdulillah saya sangat mengapresiasi program yang dilaksanakan oleh Perguruan Al-Irsyad maupun lembaga Islam lainnya di Pekalongan. Saat ini semakin banyak sekolah yang berorientasi kepada Al-Qur’an. Semoga hal ini melahirkan generasi emas yang berakhlakul karimah, dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, bangsa, negara, dan agama,” ungkapnya saat ditemui dalam Wisuda Akbar SD-SMP-SMA Al-Irsyad Al-Islamiyyah Pekalongan, di Gedung Amanjiba Kota Pekalongan, Senin (16/6/2025). 

Program pembinaan hafalan Al-Qur’an tidak hanya bertujuan pada capaian kuantitas hafalan, namun juga pada kesinambungan dan kebermanfaatannya. Direktur Direktorat Pendidikan Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Abdul Azis, menjelaskan bahwa program tahfidz dibangun secara berjenjang mulai dari PAUD-TK, SD, hingga tingkat SMA.

“Target kami bukan hanya menjaga hafalan, tetapi juga meningkatkan hafalan yang dimiliki agar menjadi bekal di dunia dan akhirat. Saat ini banyak perguruan tinggi memberikan beasiswa bagi penghafal Al-Qur’an. Maka sangat disayangkan jika program ini terputus di tengah jalan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Al-Irsyad ke depan juga akan mengembangkan keseimbangan antara pendidikan diniyyah dan umum. Komposisi pembelajaran diatur agar tetap proporsional, di mana dalam satu pekan terdapat alokasi 22 jam untuk kegiatan tahfidz pada pagi dan siang hari. Tak hanya itu, para siswa juga diarahkan untuk melakukan murojaah atau pengulangan hafalan secara rutin usai jam pembelajaran, tanpa harus keluar dari ruang kelas.

“Ini bagian dari inovasi staf kami. Setelah pelajaran selesai, siswa tetap di kelas untuk melanjutkan murojaah. Ini penting agar hafalan tidak hilang dan terus melekat dalam keseharian mereka,” imbuhnya.

Dengan sinergi antara visi pendidikan Al-Qur’an dan pengembangan kurikulum yang seimbang, diharapkan Kota Pekalongan mampu menjadi salah satu pusat lahirnya generasi Qur'ani yang tangguh, berprestasi, dan berkontribusi nyata untuk kemajuan bangsa dan umat.

(Dinkominfo Kota Pekalongan)