DLH Kota Pekalongan Terus Komitmen Jaga Kualitas Pengelolaan IPAL

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas pengelolaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di wilayah setempat. Meskipun saat ini pengelolaan IPAL masih berfokus pada pemeliharaan, pengoperasian, dan perawatan rutin, DLH memastikan bahwa kualitas hasil pengolahan limbah tetap terjaga sesuai standar baku mutu.
Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso melalui Kepala Bidang Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan dan Pengelolaan RTH, Adi Usnan menjelaskan bahwa saat ini, IPAL Jenggot mampu mengolah sekitar 150 meter kubik air limbah per hari, IPAL Banyurip mengelola hingga 250 meter kubik per hari, IPAL Kauman mengolah 200 meter kubik per hari, sedangkan IPAL Pringrejo masih dalam perbaikan.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya secara konsisten melakukan perawatan dan pengecekan rutin terhadap seluruh fasilitas IPAL. "Kami memastikan kondisi IPAL tetap bagus, dan hasil pengolahan limbah selalu kami pantau sehingga baku mutu yang ditetapkan dapat terus dipertahankan," tuturnya.
Terkait peningkatan atau pengembangan fasilitas IPAL, ia menyatakan bahwa hal tersebut membutuhkan anggaran yang signifikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mendalam untuk menyesuaikan prioritas pembangunan lainnya yang juga memerlukan alokasi dana besar. "Kami memahami urgensi pengembangan IPAL, tetapi prioritas anggaran harus disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan lain di Kota Pekalongan. Namun, kami pastikan, meskipun hanya dengan perawatan rutin, kualitas pengelolaan limbah tetap menjadi prioritas utama kami," tambahnya.
Lebih lanjut, ia berharap ke depannya masyarakat dapat terus mendukung upaya menjaga lingkungan dengan meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan limbah. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)
Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso melalui Kepala Bidang Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan dan Pengelolaan RTH, Adi Usnan menjelaskan bahwa saat ini, IPAL Jenggot mampu mengolah sekitar 150 meter kubik air limbah per hari, IPAL Banyurip mengelola hingga 250 meter kubik per hari, IPAL Kauman mengolah 200 meter kubik per hari, sedangkan IPAL Pringrejo masih dalam perbaikan.
Ia menyampaikan bahwa pihaknya secara konsisten melakukan perawatan dan pengecekan rutin terhadap seluruh fasilitas IPAL. "Kami memastikan kondisi IPAL tetap bagus, dan hasil pengolahan limbah selalu kami pantau sehingga baku mutu yang ditetapkan dapat terus dipertahankan," tuturnya.
Terkait peningkatan atau pengembangan fasilitas IPAL, ia menyatakan bahwa hal tersebut membutuhkan anggaran yang signifikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mendalam untuk menyesuaikan prioritas pembangunan lainnya yang juga memerlukan alokasi dana besar. "Kami memahami urgensi pengembangan IPAL, tetapi prioritas anggaran harus disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan lain di Kota Pekalongan. Namun, kami pastikan, meskipun hanya dengan perawatan rutin, kualitas pengelolaan limbah tetap menjadi prioritas utama kami," tambahnya.
Lebih lanjut, ia berharap ke depannya masyarakat dapat terus mendukung upaya menjaga lingkungan dengan meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan limbah. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
(Dinkominfo Kota Pekalongan)