Dinperpa Laksanakan Surveilan Penyakit Brucellosis Sapi Perah

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) sejak 7-8 September 2023 melaksanakan surveilan penyakit hewan menular yakni brucellosis pada sapi perah di 5 titik antara lain Kelurahan Kandang Panjang, Degayu, Setono, Gamer dan Kuripan Yosorejo.
Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Muadi melalui kabid peternakan dan kesehatan hewan, Ilena Palupi saat ditemui di kandang sapi Lautan Susu Dairy Farm di Kelurahan Degayu menuturkan bahwa beberapa tahun terakhir yakni 2021 masih ditemukan kasus brucellosis. Namun di tahun berikutnya hingga saat ini sudah tidak ditemukan, “Alhamdulillah setelah tahun 2021 hasil uji lab surveilan negatif, namun kita terus melakukan surveilan penyakit brucellosis dan parasit,” terangnya.
Dalam kegiatan itu, Ilena menargetkan jumlah sampel dapat terkumpul sebanyak 165 sampel, adapun sampel yang diambil berupa darah dan feses sapi perah. Dikatakan Ilena, brucellosis masuk ke dalam penyakit zoonosis yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya, “Penyakit zoonosis ini ditularkan dari sapi ke manusia melalui susu dan daging, sedangkan penularan antar sapi bisa lewat air kencing dan kotoran hewan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan sapi perah yang terserang brucellosis akan mengalami demam yang khas dan kuman menyerang organ reproduksi, sehingga jika seekor sapi sedang mengandung akan terjadi keguguran hingga menyebabkan kematian di fase kritis, jika manusia tertular juga akan terjadi gangguan pada organ reproduksinya, “Jika seekor sapi itu positif brucellosis, maka harus dimusnahkan atau dipotong paksa namun dagingnya masih bisa dikonsumsi dengan proses memasak yang sempurna,” imbuhnya.
Ia berharap, dengan surveilan pihaknya bisa mendeteksi dini sapi yang bergejala positif ke arah brucellosis sehingga dapat melakukan antisipasi untuk mencegah penularannya lebih lanjut seperti pengobatan, karantina hewan yang sakit dan lainnya.
Sementara itu, Daryanto pemilik Lautan Susu Dairy Farm mengaku merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan ini, jika hewan ternaknya teridentifikasi penyakit zoonosis paling tidak bisa melakukan upaya preventif seperti melakukan karantina, dan pengobatan, “Kemudian jika ada hewan kami yang sudah terserang penyakit, tentunya kami akan melaksanakan penanganan sesuai prosedur untuk dipotong namun kita dapat bantuan atas pemotongan tersebut,” tuturnya.
Sebanyak 23 ekor sapi perah miliknya, selalu ia berikan asupan pakan yang bergizi, pemeriksaaan berkala, jika ditemukan kendala atau penyakit, Daryanto selalu berkomunikasi dengan dinas terkait yakni Dinperpa Kota Pekalongan.
Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Muadi melalui kabid peternakan dan kesehatan hewan, Ilena Palupi saat ditemui di kandang sapi Lautan Susu Dairy Farm di Kelurahan Degayu menuturkan bahwa beberapa tahun terakhir yakni 2021 masih ditemukan kasus brucellosis. Namun di tahun berikutnya hingga saat ini sudah tidak ditemukan, “Alhamdulillah setelah tahun 2021 hasil uji lab surveilan negatif, namun kita terus melakukan surveilan penyakit brucellosis dan parasit,” terangnya.
Dalam kegiatan itu, Ilena menargetkan jumlah sampel dapat terkumpul sebanyak 165 sampel, adapun sampel yang diambil berupa darah dan feses sapi perah. Dikatakan Ilena, brucellosis masuk ke dalam penyakit zoonosis yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya, “Penyakit zoonosis ini ditularkan dari sapi ke manusia melalui susu dan daging, sedangkan penularan antar sapi bisa lewat air kencing dan kotoran hewan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan sapi perah yang terserang brucellosis akan mengalami demam yang khas dan kuman menyerang organ reproduksi, sehingga jika seekor sapi sedang mengandung akan terjadi keguguran hingga menyebabkan kematian di fase kritis, jika manusia tertular juga akan terjadi gangguan pada organ reproduksinya, “Jika seekor sapi itu positif brucellosis, maka harus dimusnahkan atau dipotong paksa namun dagingnya masih bisa dikonsumsi dengan proses memasak yang sempurna,” imbuhnya.
Ia berharap, dengan surveilan pihaknya bisa mendeteksi dini sapi yang bergejala positif ke arah brucellosis sehingga dapat melakukan antisipasi untuk mencegah penularannya lebih lanjut seperti pengobatan, karantina hewan yang sakit dan lainnya.
Sementara itu, Daryanto pemilik Lautan Susu Dairy Farm mengaku merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan ini, jika hewan ternaknya teridentifikasi penyakit zoonosis paling tidak bisa melakukan upaya preventif seperti melakukan karantina, dan pengobatan, “Kemudian jika ada hewan kami yang sudah terserang penyakit, tentunya kami akan melaksanakan penanganan sesuai prosedur untuk dipotong namun kita dapat bantuan atas pemotongan tersebut,” tuturnya.
Sebanyak 23 ekor sapi perah miliknya, selalu ia berikan asupan pakan yang bergizi, pemeriksaaan berkala, jika ditemukan kendala atau penyakit, Daryanto selalu berkomunikasi dengan dinas terkait yakni Dinperpa Kota Pekalongan.