Dikemas Dalam Talkshow, Dindik Dorong Penguatan Pendidikan Karakter

Kota Pekalongan – Masih dalam rangkaian Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-75, Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan bersama dengan PGRI menggelar Talk Show dengan tema Penguatan Pendidikan Karakter pada Masa Pandemi Covid-19 Menjadi Tanggung Jawab Siapa, bertempat di Ballroom Hotel Pesona, Rabu (25/11/2020).


Dalam kegiatan tersebut juga ditayangkan video documenter persembahan guru untuk pendidikan di Kota Pekalongan, sekaligus penyerahan penghargaan kepada guru dan pendidik berprestasi dari jenjang PAUD hingga SMA. Adapun untuk kategori Narasumber terbaik konten video dalam PJJ melalui Batik TV yakni Cynthia Elfadinaria MPd dari TK Islam Al azhar 63, Erine Rossi Y SPdSD dari SDN Podosugih 01, Dyah Ayu N SPd dari SMPN 17. Sedangkan untuk konten PJJ audio melalui RKB yakni Fitriyah SPd dari TK ABA Kradenan, Resti Pramita SPd, dan Jauharul Ummah SPd dari SMP Salafiyah.


Adapun untuk kategori Karya Terbaik Lomba Konten Video Pembelajaran jenjang PAUD Non-formal yakni Elok Fitriyah SPd dari KB Annisa Jenggot, Yuliana dari KB Annisa Jenggot, dan M Rosikhul Ilmi SPdI dari PAUD Al-qur’an azzahra. Untuk jenjang PAUD Formal (TK/RA) yakni Nurhasanah SPd dari RA Masyithoh 18 Bandengan, I’I Sri Mulyati SPd dari TKIT Ulul Albab 2, dan Fitriyani SPd AUD dari TKN Pembina dan lainnya.


Senada dengan tema, Soeroso menyampaikan bahwa penguatan karakter pada anak dimulai dari keluarga sebagai pilar dasar. Sehingga peran orang tua sangat besar dalam penenaman pendidikan karakter. Sekolah sebagai salah satu dasar pendidikan karakter juga turut bertanggung jawab membentuk karakter anak.


“Guru tidak boleh memaksakan anak untuk sama baik pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Melalui program pemerintah tentang merdeka belajar, guru tidak bisa lagi mengukur siswanya dengan indikator yang sama. Seluruh sekolah di Kota Pekalongan sudah kami tetapkan sebagai sekolah ramah anak, ini upaya kami dalam rangka penguatan pendidikan karakter. Anak tidak boleh di bunuh keberaniannya, keunikannya, dan kreativitasnya oleh situasi apapun,” ungkap Soeroso.


Sementara itu, ketua PGRI Jateng, Dr Muhdi mengungkapkan peran dan jasa guru sangat luar biasa mengingat di tengah pandemi Covid-19 para guru harus siap dan terus mengembangkan kompetensinya, tidak terkecuali dengan guru honorer yang menjadi garda terdepan dalam memberikan pembelajaran. Sinergi antara orang tua dan guru juga sangat penting dalam keberhasilan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Ia juga mengapresiasi atas inovasi PJJ melalui media Batik Tv dan RKB yang dilakukan oleh Pemkot Pekalongan bersama dengan PGRI.


“Kondisi saat ini memaksa kita semua untuk berubah, termasuk para pendidik. Dari awal guru yang tidak siap kemudian berubah menjadi siap, begitupula orang tua. Kami optimis, untuk terus melakukan tugas sebagai guru. Awal januari kami juga akan melakukan pembelajaran tatap muka terbatas. Saya berharap para guru, tetap semangat dan terus berjuang. Saat ini pemerintah juga telah menjanjikan satu juta guru diangkat menjadi PPPK, ini harapan kami untuk memperjuangkan kesejahteraan guru,” tutur Muhdi.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)