Debat Publik Kedua Pilwalkot, Masing-Masing Paslon Sukses Beradu Program Strategis

Kota Pekalongan - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan menggelar debat publik kedua dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan Tahun 2024 di ballroom Hotel Nirwana, Jumat (8/11/2024). Debat yang mengusung tema "Infrastruktur, Tata Kelola Pemerintahan, Lingkungan Hidup, Religiusitas, Politik dan Hukum" ini berjalan lancar sesuai aturan yang telah disepakati. Masing-masingan pasangan calon (paslon) sukses beradu program strategis yang diusungnya selama 5 tahun ke depan.
Pelaksana Harian (Plh.) Ketua KPU Kota Pekalongan, Saiful Amri menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan debat kedua yang berjalan dengan baik dan lancar. Dari kedua paslon beserta tim partai politik (parpol) pengusung bisa hadir tepat waktu dan tertib mengikuti aturan debat hingga selesainya acara.
"Dari tema per tema debat ini sudah kami sampaikan sebelumnya sesuai dengan pembahasan tema yang diusung yakni Infrastruktur, Tata Kelola Pemerintahan, Lingkungan Hidup, Religiusitas, Politik dan Hukum. Dari setiap segmen sudah berjalan baik sampai dengan closing statement,"ucap Ipung, sapaan akrabnya.
Dalam aturan kesepakatan debat kali ini, Saiful menjelaskan, ada aturan pengetatan dan pembatasan jumlah tamu undangan di lokasi debat. Mereka yang diizinkan masuk hanya kedua pasangan calon (paslon), keluarga paslon, masing-masing Liaison Officer (LO) paslon, pihak pengusung paslon, dan media yang memiliki id card. Sementara itu, relawan/ pendukung/ simpatisan masing-masing paslon tidak diperkenankan memasuki area lokasi perdebatan. Bahkan, di area sekitar lokasi debat dilakukan penyekatan oleh pihak kepolisian dan dinas terkait.
"Sesuai dengan kesepakatan, pintu masuk sebelah selatan Hotel Nirwana digunakan untuk akses masuk paslon 1, sedangkan paslon 2 menggunakan pintu bagian utara,"tuturnya.
la menyebut, debat kali ini menunjukkan peningkatan kualitas, dimana masing-masing paslon tampil lebih siap dan responsif menjawab pertanyaan. Ipung menilai kualitas perdebatan juga lebih tajam dengan pemahaman yang mendalam terhadap pertanyaan para panelis dan respons yang relevan dari paslon.
"Dari tanya jawab antara kandidat walikota dengan calon walikota lainnya, begitu pula antar calon wakil walikota juga selaras dengan tema yang diusung kali ini,"terangnya.
Calon Walikota dari Nomor Urut 01, Muhtarom mengaku bersyukur, pelaksanaan debat kedua ini berjalan lancar dan sesuai ekspektasinya. Dalam debat ini, H. Muhtarom memaparkan program-program yang diusungnya bersama calon wakilnya, Makmur Sofyan Mustofa, salah satunya akan menggagas ide memastikan ketersediaan air baku dengan mengelola air laut menjadi air tawar. Sebab, selama ini, menurutnya Kota Pekalongan masih bergantung dengan kabupaten lain yakni dari SPAM Petanglong. Maka, harus ada terobosan dimana Kota Pekalongan memiliki pantai yang air lautnya melimpah, dan ada teknologi untuk mengelola air laut menjadi air tawar.
"Sudah ada mitra juga yang siap bekerjasama dengan kami jika terpilih. Termasuk, rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan batasan-batasan tertentu sebenarnya juga tidak masuk dalam program kami, tapi InsyaAllah akan kami lakukan. Pemerintah Kota hanya menyediakan lahannya saja, nanti kami bermitra dengan pihak swasta,"beber Muhtarom.
Di sisi lain, Calon Walikota Pekalongan, Nomor Urut 02, HA Afzan Arslan Djunaid membeberkan, visi misi dan program kerja yang disusunnya bersama calon wakilnya, H Balgis Diab sangat realistis dari kemampuan APBD Kota Pekalongan yang ada. Beberapa program yang juga sudah berjalan di periode sebelumnya ia menjabat, seperti jalan lingkar utara, pelabuhan onshore, penanganan banjir dan rob di Sungai Bremi-Meduri, flyover dan sebagainya tetap dilanjutkan dengan sinergi dan komunikasi bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
"Kami membuat program secara realistis, tidak ngapusi, rasional dengan kemampuan APBD Kota Pekalongan. Termasuk, terkait IPAL sudah ada aturan dari Pemerintah Provinsi untuk mengelola limbah pada sektor batik maupun jeans wash. Untuk juragan besar sudah ada IPAL yang dikelola sendiri, namun untuk yang UMKM dengan jumlah yang banyak, kami akan bangun IPAL komunal. Saat ini sudah direncanakan, dan sudah ada progress, InsyaAllah pelaksanaannya pada periode kedua akan kami laksanakan. Selain itu, terkait pencemaran sungai, butuh kolaborasi dan komunikasi antara Kota Pekalongan dengan daerah tetangga. Sebab, hulu sungai kita ada di Kabupaten dan hilirnya ada di Kota Pekalongan. Kami yakin bisa berkomunikasi dengan kabupaten tetangga untuk bersama-sama menangani masalah sampah dan limbah yang ada di sungai Kota Pekalongan,"pungkasnya. (Dian)
Pelaksana Harian (Plh.) Ketua KPU Kota Pekalongan, Saiful Amri menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan debat kedua yang berjalan dengan baik dan lancar. Dari kedua paslon beserta tim partai politik (parpol) pengusung bisa hadir tepat waktu dan tertib mengikuti aturan debat hingga selesainya acara.
"Dari tema per tema debat ini sudah kami sampaikan sebelumnya sesuai dengan pembahasan tema yang diusung yakni Infrastruktur, Tata Kelola Pemerintahan, Lingkungan Hidup, Religiusitas, Politik dan Hukum. Dari setiap segmen sudah berjalan baik sampai dengan closing statement,"ucap Ipung, sapaan akrabnya.
Dalam aturan kesepakatan debat kali ini, Saiful menjelaskan, ada aturan pengetatan dan pembatasan jumlah tamu undangan di lokasi debat. Mereka yang diizinkan masuk hanya kedua pasangan calon (paslon), keluarga paslon, masing-masing Liaison Officer (LO) paslon, pihak pengusung paslon, dan media yang memiliki id card. Sementara itu, relawan/ pendukung/ simpatisan masing-masing paslon tidak diperkenankan memasuki area lokasi perdebatan. Bahkan, di area sekitar lokasi debat dilakukan penyekatan oleh pihak kepolisian dan dinas terkait.
"Sesuai dengan kesepakatan, pintu masuk sebelah selatan Hotel Nirwana digunakan untuk akses masuk paslon 1, sedangkan paslon 2 menggunakan pintu bagian utara,"tuturnya.
la menyebut, debat kali ini menunjukkan peningkatan kualitas, dimana masing-masing paslon tampil lebih siap dan responsif menjawab pertanyaan. Ipung menilai kualitas perdebatan juga lebih tajam dengan pemahaman yang mendalam terhadap pertanyaan para panelis dan respons yang relevan dari paslon.
"Dari tanya jawab antara kandidat walikota dengan calon walikota lainnya, begitu pula antar calon wakil walikota juga selaras dengan tema yang diusung kali ini,"terangnya.
Calon Walikota dari Nomor Urut 01, Muhtarom mengaku bersyukur, pelaksanaan debat kedua ini berjalan lancar dan sesuai ekspektasinya. Dalam debat ini, H. Muhtarom memaparkan program-program yang diusungnya bersama calon wakilnya, Makmur Sofyan Mustofa, salah satunya akan menggagas ide memastikan ketersediaan air baku dengan mengelola air laut menjadi air tawar. Sebab, selama ini, menurutnya Kota Pekalongan masih bergantung dengan kabupaten lain yakni dari SPAM Petanglong. Maka, harus ada terobosan dimana Kota Pekalongan memiliki pantai yang air lautnya melimpah, dan ada teknologi untuk mengelola air laut menjadi air tawar.
"Sudah ada mitra juga yang siap bekerjasama dengan kami jika terpilih. Termasuk, rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan batasan-batasan tertentu sebenarnya juga tidak masuk dalam program kami, tapi InsyaAllah akan kami lakukan. Pemerintah Kota hanya menyediakan lahannya saja, nanti kami bermitra dengan pihak swasta,"beber Muhtarom.
Di sisi lain, Calon Walikota Pekalongan, Nomor Urut 02, HA Afzan Arslan Djunaid membeberkan, visi misi dan program kerja yang disusunnya bersama calon wakilnya, H Balgis Diab sangat realistis dari kemampuan APBD Kota Pekalongan yang ada. Beberapa program yang juga sudah berjalan di periode sebelumnya ia menjabat, seperti jalan lingkar utara, pelabuhan onshore, penanganan banjir dan rob di Sungai Bremi-Meduri, flyover dan sebagainya tetap dilanjutkan dengan sinergi dan komunikasi bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.
"Kami membuat program secara realistis, tidak ngapusi, rasional dengan kemampuan APBD Kota Pekalongan. Termasuk, terkait IPAL sudah ada aturan dari Pemerintah Provinsi untuk mengelola limbah pada sektor batik maupun jeans wash. Untuk juragan besar sudah ada IPAL yang dikelola sendiri, namun untuk yang UMKM dengan jumlah yang banyak, kami akan bangun IPAL komunal. Saat ini sudah direncanakan, dan sudah ada progress, InsyaAllah pelaksanaannya pada periode kedua akan kami laksanakan. Selain itu, terkait pencemaran sungai, butuh kolaborasi dan komunikasi antara Kota Pekalongan dengan daerah tetangga. Sebab, hulu sungai kita ada di Kabupaten dan hilirnya ada di Kota Pekalongan. Kami yakin bisa berkomunikasi dengan kabupaten tetangga untuk bersama-sama menangani masalah sampah dan limbah yang ada di sungai Kota Pekalongan,"pungkasnya. (Dian)