Cuaca Panas, Antisipasi Kebakaran di TPA Dilakukan
-
PRINT +
DOWNLOAD PDF
Intensitas curah hujan rendah sampai jelang akhir tahun 2023 berdampak pada cuaca panas, kondisi ini cukup berpotensi terjadinya kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Melihat hal tersebut, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Lingkungan Hidup melakukan sejumlah upaya antisipasi mencegah terjadinya kebakaran di TPA Degayu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Joko Purnomo melalui kepala bidang kebersihan dan pengelolaan sampah, Adi Setiawan menerangkan bahwa menanggapi kondisi panas yang masih terjadi hingga saat ini, pihaknya telah mengantisipasi dengan melakukan pembinaan kepada petugas internal, pembinaan ke pemulung yang berkeseharian di TPA, menyediakan alat pemadam kebakaran (Apar) di lokasi TPA untuk melakukan upaya darurat jika terjadi kebakaran dan penyiraman.
“Sepanjang musim kemarau ini, beberapa TPA di Indonesia terjadi kebakaran, Alhamdulillah di TPA Degayu sampai saat ini masih aman. Kami sudah lakukan pembinaan kepada petugas di sana dan pemulung yang mencari rezeki di lokasi untuk tidak melakukan pembakaran di area sekitar TPA. Selain itu juga pengawasan dan monitoring secara berkala tidak dilakukan di lingkungan TPA, ” katanya baru-baru ini.
Adi menambahkan resiko yang ditimbulkan ketika suatu TPA terbakar sangat berbahaya karena dapat menyebabkan polusi udara yang berlangsung cukup lama, oleh sebab itu upaya antisipasi harus dilakukan dengan maksimal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, Joko Purnomo melalui kepala bidang kebersihan dan pengelolaan sampah, Adi Setiawan menerangkan bahwa menanggapi kondisi panas yang masih terjadi hingga saat ini, pihaknya telah mengantisipasi dengan melakukan pembinaan kepada petugas internal, pembinaan ke pemulung yang berkeseharian di TPA, menyediakan alat pemadam kebakaran (Apar) di lokasi TPA untuk melakukan upaya darurat jika terjadi kebakaran dan penyiraman.
“Sepanjang musim kemarau ini, beberapa TPA di Indonesia terjadi kebakaran, Alhamdulillah di TPA Degayu sampai saat ini masih aman. Kami sudah lakukan pembinaan kepada petugas di sana dan pemulung yang mencari rezeki di lokasi untuk tidak melakukan pembakaran di area sekitar TPA. Selain itu juga pengawasan dan monitoring secara berkala tidak dilakukan di lingkungan TPA, ” katanya baru-baru ini.
Adi menambahkan resiko yang ditimbulkan ketika suatu TPA terbakar sangat berbahaya karena dapat menyebabkan polusi udara yang berlangsung cukup lama, oleh sebab itu upaya antisipasi harus dilakukan dengan maksimal.