Cegah Stunting dari Hulu, TPK Dampingi Ribuan Kelompok Sasaran Utama

Kota Pekalongan – Upaya percepatan penurunan stunting terus dilakukan melalui sinergi berbagai pihak. Di tingkat manajerial, peran tersebut dijalankan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Sementara itu, di tingkat operasional, Tim Pendamping Keluarga (TPK) menjadi ujung tombak dalam memberikan pendampingan langsung kepada masyarakat.

Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosidi saat ditemui dalam kegiatan rembuk stunting baru-baru ini mengungkapkan bahwa sejak dibentuk pada 2021, sebanyak 236 tim TPK telah aktif di lapangan. Setiap tim terdiri dari tiga orang, yakni kader kesehatan, kader Keluarga Berencana (KB), dan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Mereka memiliki tugas penting dalam mendampingi kelompok sasaran utama, seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, bayi di bawah dua tahun (baduta) dan balita.

Ia menuturkan bahwa pendampingan berfokus pada pencegahan sejak dini. Pendampingan yang dilakukan oleh TPK berlandaskan strategi pencegahan dari hulu, bukan di hilir. Dengan cara ini, upaya penurunan stunting dapat lebih efektif dan tepat sasaran. “Kami menitikberatkan pendampingan pada calon pengantin dan ibu hamil agar permasalahan gizi serta kesehatan anak bisa dicegah sejak awal,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan selama tahun 2024, TPK telah melakukan 65.218 pendampingan dengan rincian calon pengantin sebesar 2,2 persen, ibu hamil sebanyak 17,1 persen, ibu pasca melahirkan sebesar 13,9 persen, baduta sebanyak 48 persen dan balita sebesar 28,7 persen.

Dengan jumlah pendampingan yang terus meningkat, Yos berharap kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan ibu dan anak semakin tinggi. Program ini juga menjadi salah satu langkah konkret dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga di Kota Pekalongan.

(Dinkominfo Kota Pekalongan)