Cegah Bullying, Pemkot Komitmen Implementasikan Gerakan Ayo Rukun

Kota Pekalongan - Jajaran Pemerintah Kota Pekalongan berkomitmen dan aktif dalam upaya pencegahan potensi perundungan dan kekerasan dalam bentuk apapun (bullying) di lingkungan Satuan Pendidikan yang ada di Kota Pekalongan. Atas komitmen tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan jaket Ayo Rukun yang merupakan akronim 'Aksi Gotong Royong Berantas Kekerasan dan Perundungan di Satuan Pendidikan'. Jaket tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti kepada Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim di sela-sela kegiatan Talkshow Pendidikan "Dinamika Program Merdeka Belajar" dan Pengukuhan Dewan Pendidikan Kota Pekalongan Masa Periode 2024-2029, berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Senin (13/5/2024).

Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah, Nugraheni Triastuti menjelaskan bahwa, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mendorong implementasi program Ayo Rukun untuk mencegah kekerasan dan perundungan di satuan pendidikan. Program ini baru telah diluncurkan pada Sabtu, 25 November 2023 lalu. Program ini bertujuan untuk mencegah dan menangani kekerasan di lingkungan pendidikan.

"Adapun program Ayo Rukun ini merupakan implementasi dari Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan. setiap sekolah SMA/SMK di Jawa Tengah mempunyai tim pencegahan dan penanganan kekerasan sekolah (PPKS). Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya bullying, baik itu kekerasan fisik maupun verbal,"ucapnya.

Disampaikan Nugraheni, Gerakan Ayo Rukun ini melibatkan unsur masyarakat, kepala sekolah, guru, tata usaha, dan juga murid sebagai agen perubahan. Gerakan tersebut merupakan aksi nyata Pemprov Jateng sebagai langkah preventif atau pencegahan dalam mengatasi kekerasan di satuan pendidikan.

"Harapannya, di dalam Ayo Rukun ini adalah strategi, agar di sekolah itu tercipta suasana yang menyenangkan, suasana belajar yang menyenangkan, sehingga tidak ada diskriminasi di dalamnya,"tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim menerangkan bahwa, gerakan Ayo Rukun ini menindaklanjuti hasil rakor beberapa waktu lalu, dimana Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama kepala dinas kabupaten/kota se-Jawa Tengah untuk bersama-sama turut membantu dan ikut mendeklarasikan di satuan pendidikan selain di jenjang SMA/SMK di wilayahnya masing-masing.

"Karena kewenangan Pemerintah Provinsi di jenjang SMA dan SMK, harapannya di satuan pendidikan di bawahnya mulai dari PAUD, SD, dan SMP sederajat berkolaborasi dengan Dindik kabupaten/kota bisa bersama-sama ikut untuk mencegah  perundungan di wilayahnya masing-masing," ungkap Zainul.

Lanjutnya, bahkan, gerakan Ayo Rukun ini juga ikut diinisiasi oleh Polda Jateng untuk mengantisipasi adanya bullying.

"Kemarin kami juga sudah dikunjungi Satbinmas Polres Pekalongan Kota, bahwa gerakan Ayo Rukun ini diawali dengan apel dan deklarasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Bullying) di SMK Negeri 3 Pekalongan pada Selasa, 14 Mei 2024. Harapannya, di semua jenjang pendidikan tidak terjadi perundungan atau zero kekerasan,"pungkasnya. (Dian).