BPSJ Terus Jalankan Fungsi Preventif Melalui Inovasi Jamu

Kota Pekalongan - Pemerintah kota Pekalongan melalui UPTD Balai Pelayanan dan Saintifikasi Jamu (BPSJ) terus berupaya untuk melakukan inovasi guna memasyarakatkan warisan budaya bangsa dalam bentuk jamu sekaligus melaksanakan fungsi promosi dan preventif. 

Kepala UPTD BPSJ Kota Pekalongan, dr. Teuku Riza Fadly mengungkapkan inovasi terbaru yang telah dilakukan oleh pihaknya yakni dalam segi bentuk jamu agar lebih mudah dikonsumsi oleh masyarakat.

“Inovasi jamu tetap kami upayakan, jamu obat itu aslinya dalam bentuk simplisia kering, jadi satu plastik itu isinya beberapa simplisia kering yang sudah dalam satu resep dari dokter saintifikasi jamu, kita coba kemas lebih praktis jadi inovasi disini dalam hal bentuk agar lebih mudah digunakan oleh masyarakat,” kata Riza baru-baru ini saat dikonfirmasi langsung di kantor UPTD BPSJ.

Diungkapkannya, penyortiran bahan baku sesuai standar selalu dilakukan untuk menjaga kualitas jamu dilanjutkan dengan pengolahan pasca panen sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) untuk kemudian disimpan dengan metode first in first out (FIFO).

Riza menilai jamu sudah mulai digemari masyarakat kota Pekalongan, ia menyebutkan permintaan jamu kian meningkat, untuk varian jamu botol per bulan terjual hingga 600 botol, minuman serbuk instan dan serbuk jamu sekitar 100 per pouch. 

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)