BPS Latih Mitra Statistik untuk Sukseskan Pelaksanaan Susenas dan Seruti 2025

Kota Pekalongan - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan berupaya terus meningkatkan kualitas data statistik Indonesia dengan menggelar pelatihan bagi mitra Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Ekonomi Rumah Tangga Triwulanan (Seruti) 2025. Pelatihan ini berlangsung di Hotel Aston Syariah, Kota Pekalongan selama 3 hari, mulai Senin-Rabu, 20 - 22 Januari 2025, dengan melibatkan puluhan peserta yang telah lolos seleksi.
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti menekankan, pentingnya menjaga kualitas data saat melakukan sensus di lapangan dengan tetap memperhatikan ketepatan waktu pelaksanaannya. Seperti diketahui, Seruti merupakan survei berbasis rumah tangga yang merupakan integrasi tiga survei yaitu Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Survei Khusus Konsumsi Rumah Tangga Triwulanan (SKKRT), dan Survei Khusus Tabungan dan Investasi Rumah tangga (SKTIR) yang bertujuan untuk mengurangi duplikasi kegiatan dan meningkatkan efisiensi, serta menghasilkan data statistik ekonomi rumah tangga yang lebih berkualitas. Diantara dari sekian banyak indikator strategis yang dihasilkan Susenas adalah data terkait pendidikan, kesehatan, perumahan, tingkat konsumsi masyarakat dan yang paling dinanti, tingkat kemiskinan
"Selama dilapangan nantinya, petugas tetap menjaga kualitas data yang didapatkan dan disesuaikan dengan waktu saat dilakukan sensus dilapangan. Sehingga, sebelum melaksanakan survei, kami bekali pelatihan bagi mitra Susenas dan Seruti ini secara offline selama 3 hari, 20 sampai dengan 22 Januari 2025. Sebelumnya, mereka juga sudah diberikan pelatihan online secara intens pada 14 sampai dengan 16 Januari 2025 lalu,"ucapnya usai membuka kegiatan petugas Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Ekonomi Rumah Tangga Triwulanan (Seruti) Tahun 2025, berlangsung di Hotel Aston Syariah Kota Pekalongan, Senin (20/1/2025).
Hayu menyebutkan, total ada 62 orang peserta dalam kegiatan pelatihan ini, terdiri dari 41 Petugas Pencacah Lapangan (PCL) dan 21 Petugas Pemeriksa Lapangan (PML). Nantinya mereka akan bertugas melakukan survei ke lapangan terhadap masyarakat sasaran yang menjadi responden di 4 kecamatan yang ada di Kota Pekalongan pada Bulan Februari 2025.
Adapun pelaksaan Susenas dan Seruti 2025 ini, untuk pemutahiran di lapangan berlangsung pada 1-6 Februari 2025, kemudian hasil pemutahiran pendataan sampelnya pada 8- 27 Februari 2025.
"Kegiatan Susenas maupun Seruti ini sudah menjadi agenda rutin tahunan di kami. Pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga praktis, dengan berbagai simulasi yang dirancang menyerupai kondisi di lapangan. Peserta juga diajak berdiskusi mengenai kendala-kendala teknis yang sering muncul dalam pengumpulan data serta solusinya,"bebernya.
Lanjut Hayu menambahkan, diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan survei, sehingga hasilnya dapat menjadi pijakan dalam menentukan kebijakan pembangunan nasional dan daerah.
"Memang sebagian dari mereka merupakan mitra lama dan sebagian lagi merupakan mitra baru. Targetnya sebelum mitra melakukan pendataan, mereka sudah menguasai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan memahami konsep, definisi, tugas yang akan dilaksanakan, tidak hanya sekedar mendata di lapangan saja,"ujarnya.
Lanjutnya, Hayu mengakui, memang masih ada sebagian responden yang terkadang menolak dilakukan survei karena ketidaktahuan terkait kegiatan survei ini. Sehingga, pihaknya mendorong agar para mitra Susenas maupun Seruti bisa bersinergi dengan perangkat RT/RW di wilayah lokasi yang menjadi sasarannya agar selama melaksanakan tugasnya bisa berjalan efektif dan lancar.
Dalam pelatihan ini juga diajarkan materi mengenai updating data rumah tangga, cara melakukan pendataan, pemahaman terkait konsep, definisi hingga pengisian kuesioner dan tips serta triks melakukan pendekatan pada saat menggali informasi kepada respon agar responden mampu menjawab informasi yang diajukan dengan jelas, benar, dan akuntabel.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap mitra survei memahami tugasnya dengan baik. Data yang dikumpulkan harus bisa dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan serta selesai tepat waktu,"pungkasnya. (Dian)
Kepala BPS Kota Pekalongan, Hayu Wuranti menekankan, pentingnya menjaga kualitas data saat melakukan sensus di lapangan dengan tetap memperhatikan ketepatan waktu pelaksanaannya. Seperti diketahui, Seruti merupakan survei berbasis rumah tangga yang merupakan integrasi tiga survei yaitu Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Survei Khusus Konsumsi Rumah Tangga Triwulanan (SKKRT), dan Survei Khusus Tabungan dan Investasi Rumah tangga (SKTIR) yang bertujuan untuk mengurangi duplikasi kegiatan dan meningkatkan efisiensi, serta menghasilkan data statistik ekonomi rumah tangga yang lebih berkualitas. Diantara dari sekian banyak indikator strategis yang dihasilkan Susenas adalah data terkait pendidikan, kesehatan, perumahan, tingkat konsumsi masyarakat dan yang paling dinanti, tingkat kemiskinan
"Selama dilapangan nantinya, petugas tetap menjaga kualitas data yang didapatkan dan disesuaikan dengan waktu saat dilakukan sensus dilapangan. Sehingga, sebelum melaksanakan survei, kami bekali pelatihan bagi mitra Susenas dan Seruti ini secara offline selama 3 hari, 20 sampai dengan 22 Januari 2025. Sebelumnya, mereka juga sudah diberikan pelatihan online secara intens pada 14 sampai dengan 16 Januari 2025 lalu,"ucapnya usai membuka kegiatan petugas Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Ekonomi Rumah Tangga Triwulanan (Seruti) Tahun 2025, berlangsung di Hotel Aston Syariah Kota Pekalongan, Senin (20/1/2025).
Hayu menyebutkan, total ada 62 orang peserta dalam kegiatan pelatihan ini, terdiri dari 41 Petugas Pencacah Lapangan (PCL) dan 21 Petugas Pemeriksa Lapangan (PML). Nantinya mereka akan bertugas melakukan survei ke lapangan terhadap masyarakat sasaran yang menjadi responden di 4 kecamatan yang ada di Kota Pekalongan pada Bulan Februari 2025.
Adapun pelaksaan Susenas dan Seruti 2025 ini, untuk pemutahiran di lapangan berlangsung pada 1-6 Februari 2025, kemudian hasil pemutahiran pendataan sampelnya pada 8- 27 Februari 2025.
"Kegiatan Susenas maupun Seruti ini sudah menjadi agenda rutin tahunan di kami. Pelatihan ini tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga praktis, dengan berbagai simulasi yang dirancang menyerupai kondisi di lapangan. Peserta juga diajak berdiskusi mengenai kendala-kendala teknis yang sering muncul dalam pengumpulan data serta solusinya,"bebernya.
Lanjut Hayu menambahkan, diharapkan pelatihan ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan survei, sehingga hasilnya dapat menjadi pijakan dalam menentukan kebijakan pembangunan nasional dan daerah.
"Memang sebagian dari mereka merupakan mitra lama dan sebagian lagi merupakan mitra baru. Targetnya sebelum mitra melakukan pendataan, mereka sudah menguasai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan memahami konsep, definisi, tugas yang akan dilaksanakan, tidak hanya sekedar mendata di lapangan saja,"ujarnya.
Lanjutnya, Hayu mengakui, memang masih ada sebagian responden yang terkadang menolak dilakukan survei karena ketidaktahuan terkait kegiatan survei ini. Sehingga, pihaknya mendorong agar para mitra Susenas maupun Seruti bisa bersinergi dengan perangkat RT/RW di wilayah lokasi yang menjadi sasarannya agar selama melaksanakan tugasnya bisa berjalan efektif dan lancar.
Dalam pelatihan ini juga diajarkan materi mengenai updating data rumah tangga, cara melakukan pendataan, pemahaman terkait konsep, definisi hingga pengisian kuesioner dan tips serta triks melakukan pendekatan pada saat menggali informasi kepada respon agar responden mampu menjawab informasi yang diajukan dengan jelas, benar, dan akuntabel.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap mitra survei memahami tugasnya dengan baik. Data yang dikumpulkan harus bisa dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan serta selesai tepat waktu,"pungkasnya. (Dian)