BI Tegal Tingkatkan Kapasitas TP2DD se-eks Karesidenan Pekalongan

Kota Pekalongan - Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Tegal berupaya meningkatkan kapasitas Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-eks karesidenan Pekalongan untuk akselarasi penggunaan non tunai dalam rangka mendukung Ekonomi yang Inklusif. Kegiatan peningkatan kapasitas tersebut dikemas dalam pertemuan Capacity Building dan Pengisian Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Semester I Tahun 2024, berlangsung di Hotel Santika, Kamis (27/6/2024). 

ETPD merupakan tools yang mencerminkan perkembangan elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah (Pemda) dan mengukur  perbandingan terhadap elektronifikasi transaksi Pemda lainnya. Dimana, elektronifikasi transaksi Pemda dapat berjalan optimal apabila terdapat kolaborasi yang baik antara Pemda, perbankan dan masyarakat.

Deputi Kepala Perwakilan KPWBI Tegal, Teguh Triyono mengungkapkan bahwa, kegiatan capacity building ini merupakan kegiatan terprogram yang dilakukan baik secara individu TP2DD masing-masing kabupaten/kota maupun secara kelompok se-eks karesidenan Pekalongan. Tujuannya, yakni meningkatkan pemahaman dan awareness kepada tim teknis TP2DD yang berpotensi silih berganti, sehingga memiliki perspektif yang sama dan kontribusi mereka bisa lebih optimal. Harapannya, terjadi sinergitas antara TP2DD se-eks karesidenan Pekalongan.

"Karena semua pemerintah daerah se-eks karesidenan Pekalongan ini sudah masuk dalam kategori digital, maka diharapkan mereka bisa mempertahankan status sebagai daerah digital. Sebab, di Tahun 2024 ini ditargetkan semua Pemda bisa menyandang daerah digital,"ucapnya.

Teguh menyebutkan, di Tahun 2024 ini merupakan pelaksanaan Championship TP2DD yang ketiga kalinya diadakan, sehingga diharapkan para  TP2DD se-eks karesidenan Pekalongan ini bisa masuk nominator dan meningkatkan skor Championship TP2DD masing-masing daerah. Oleh karena itu, ada perkembangan positif di wilayah kerja BI Tegal kaitannya dengan digitalisasi daerah. Mengingat, digitalisasi merupakan sebuah keharusan yang ada di era saat ini.

"Karena semua Pemda mengerjakan dan ini dilombakan, harapannya masing-masing TP2DD bisa saling mengevaluasi dan memperbaiki kualitas  pengisian indeks ETPD dan syukur-syukur bisa masuk nominator Championship TP2DD. Yang sudah bagus tinggal dipertahankan, yang masih kurang bisa ditingkatkan,"jelasnya.

Lanjut Teguh menambahkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan TP2DD  dalam digitalisasi ini, diantaranya penerimaan pajak dan retribusi, pengeluaran Pemda dengan adanya Kartu Kredit Indonesia (KKI) yang merupakan kanal-kanal digitalisasi yang masuk dalam kriterian Championship TP2DD.

"Untuk pelaksanaan TP2DD Championshipnya, kami menunggu dari Satgas Pusat, yang terpenting dari BI Tegal mempersiapkan. Untuk pelaporannya sendiri, terakhir tanggal 30 Juni ini, dari TP2DD harus melaporkan kegiatannya di masing-masing daerah. Kegiatan ini sebagai salah satu upaya persiapan pengisian laporan TP2DD,"pungkasnya. (Dian).