Beri Ruang Ekspresi bagi Masyarakat, Latar Museum Batik Terus Digelorakan

Museum Batik Pekalongan kembali menghadirkan program "Latar Museum" sebagai wadah ekspresi seni bagi masyarakat. Program ini dijadwalkan berlangsung delapan kali pada tahun 2025, dengan konsep yang tetap terbuka bagi siapa saja yang ingin menampilkan bakat dan kreativitas mereka.

Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga, mengungkapkan bahwa hingga awal tahun ini, program tersebut belum dapat dilaksanakan karena kondisi cuaca yang belum menentu. "Kegiatan ini diadakan di area outdoor, sehingga kami masih mengkondisikan jadwal agar pelaksanaannya nyaman dan aman bagi peserta serta penonton," jelasnya.

Lebih dari sekadar tempat pelestarian batik, Museum Batik Pekalongan ingin terus berperan sebagai pusat kegiatan budaya yang dinamis. "Museum bukan hanya tempat menyimpan warisan budaya, tetapi juga ruang yang hidup untuk masyarakat berkarya. Melalui Latar Museum, kami ingin memberikan kesempatan bagi semua lapisan masyarakat untuk berekspresi dalam berbagai bentuk seni," ujar Nurhayati.

Dalam kegiatan ini, peserta dapat menampilkan berbagai ekspresi seni, seperti menyanyi, pembacaan puisi, monolog, serta pertunjukan seni lainnya. "Kami membuka kesempatan seluas-luasnya. Siapa pun yang ingin menunjukkan kreativitasnya dapat tampil di sini," sambungnya.

Sebagai salah satu agenda budaya yang dinantikan, "Latar Museum" diharapkan dapat semakin menghidupkan ekosistem seni dan budaya di Pekalongan. Museum Batik Pekalongan juga berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program kreatif yang dapat memperkaya interaksi masyarakat dengan seni dan budaya.

(Dinkominfo Kota Pekalongan)