Sistem Pengendalian Banjir dan Rob Mulai Digarap

Kota Pekalongan - Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai(BBWS) Pemali Juana telah melaksanakan penandatanganan Kontrak untuk Pekerjaan Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji-Banger Pekalongan Paket I, II, dan III, serta pekerjaan Supervisi Pengendalian Banjir dan Rob Sungai Loji-Banger Pekalongan pada Senin 4 Oktober 2021, di Ruang Rapat Kedungombo BBWS Pemali Juana. Penandatanganan kontrak ini menandakan bahwa Pekerjaan Fisik Sistem Pengendalian Banjir dan Rob di Kota Pekalongan telah mulai dikerjakan dengan anggaran  Rp1,24 Triliun.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Dani Prasetyo menjelaskan bahwa, pekerjaan Pengendalian Banjir Rob Pekalongan meliputi Paket 1, Paket 2, dan Paket 3 dan dilaksanakan pada tahun anggaran 2021 hingga 2023 mendatang. Untuk Paket 1 meliputi kolam retensi, pembangunan parapet, pekerjaan bendung gerak, dan pekerjaan regular gate untuk Sistem Sungai Lodji. Paket 2 meliputi normalisasi Sungai Banger, pembangunan parapet, normalisasi Sungai Gabus, dan tanggul rob. Sementara Paket 3 meliputi pekerjaan pompa serta pekerjaan long storage Sibulanan sepanjang 2 km dan long storage Susukan dan Celumprit. Di masing-masing sungai tersebut, BBWS akan memasang 3x1 ditambah 2x1,5 meter/kubik pompa.

“Jadi pekerjaan Paket 1,2,3 ini dikerjakan bersamaan karena waktu terkontraknya sama yang rencananya selesai di tahun 2023. Untuk awal pekerjaan ini difokuskan untuk memindahkan kapal yang memakan waktu kurang lebih 5-6 bulan dan sudah disiapkan kolam tambat labuh seluas 8,2 hektar yang sudah disiapkan oleh Pemkot Pekalongan,” tutur Dani usai kegiatan Sosialisasi kepada Tokoh Masyarakat terkait Rencana Pembangunan Pengendali Banjir dan Rob Sistem Kali Lodji-Banger,bertempat di Rumah Dinas Walikota Pekalongan(Guest House), Selasa malam (5/10/2021).

Menurutnya,setelah kapal-kapal itu dipindahkan,maka BBWS akan mengerjakan bendung dan pemasangan pompa, dan normalisasi Sungai Lodji serta peninggian tanggul yang sudah mulai terkontrak pada tanggal 4 Oktober 2021 kemarin.

“Kontraknya baru kami mulai Senin kemarin,4 Oktober 2021 dan sudah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa untuk pekerjaan ini memang sudah dimulai kami lakukan pekerjaan fisiknya. Semoga masyarakat sepenuhnya mendukung. Kami sudah mulai melakukan survey dan inventarisasi di lapangan,dengan harapan dua tahun ke depan ini semua terselesaikan dengan baik dan tepat waktu,” terang Dani.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Pekalongan,Hj Sri Ruminingsih,SE,MSi menuturkan, sebagaimana dilihat dari proses untuk sosialisasi sekaligus paparan dari BBWS,masyarakat yang selama ini terdampak rob begitu antusias untuk mendukung dan mengharapkan agar program penanggulangan banjir dan rob ini segera bisa dilaksanakan. Pihaknya bersyukur,semua elemen masyarakat dan instansi terkait lainnya semua sudah memberikan dukungan terkait pembangunan Sistem Pengendalian Banjir dan Rob di Kota Pekalongan.

“Alhamdulillah semua sudah memberikan dukungan dari tokoh masyarakat bahkan mereka siap mendukung dimana permasalahan banjir dan rob yang kerap melanda Kota Pekalongan ini memang harus segera ditangani. Kami merasa lega karena komitmen Pemkot,Pemprov dan Pemerintah Pusat terkait penanggulangan banjir dan rob ini bisa dilakukan dan dari BBWS sudah menyampaikan bahwa kontrak pekerjaan sudah ditandatangani dan akan segera dilakukan. Jika nantinya ada hal-hal yang perlu menjadi masukan/evaluasi, dari BBWS juga siap menerima usulan-usulan. Namun secara teknis,kami menilai,dari BBWS ini sudah terbukti berhasil menangani permasalahan banjir dan rob di berbagai tempat seperti Semarang,Demak dan mudah-mudahan keberhasilan penanganan banjir dan rob tersebut juga bisa diterapkan di Kota Pekalongan,”tandas Sekda Ning,sapaan akrabnya.



(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)