Uri-Uri Budaya, Dinarpus Giatkan Kegiatan Literasi Lewat Lomba Baca Dialek Pekalongan

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Kota Pekalongan senantiasa menggiatkan program literasi melalui berbagai macam kegiatan, salah satunya dengan menggandeng Perpustakaan “GEMA PUSTAKA” Kelurahan Banyurip lewat Lomba Membaca Bahasa Jawa (Pekalongan). Kegiatan lomba tersebut dilaksanakan di Aula Kelurahan Banyurip, Pekalongan Selatan, Selasa (9/7/2019).
 
Kepala Dinarpus Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Perpustakaan, Dra Ade Hawati mengungkapkan program literasi yang diprakarsai oleh Dinarpus ini dimaksudkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat Kota Pekalongan serta mengaktifkan perpustakaan-perpustakaan yang berada di kelurahan.
 
“Program kegiatan literasi ke kelurahan-kelurahan ini memang program baru dari kami, yang biasanya dilakukan di perpustakaan masyarakat. Kami ingin mengaktifkan perpustakaan kelurahan. Di tahun ini kami bekerjasama dengan 4 kelurahan yakni Kelurahan Podosugih, Bandengan, Kauman dan Banyurip yang ditunjuk sebagai perwakilan dari masing-masing kecamatan dan memiliki perpustakaan yang cukup aktif menggerakan warganya,” ucap Ade.
 
Dituturkan Ade, kegiatan ini juga dapat mengenalkan dan menguri-uri budaya Jawa khususnya Bahasa Pekalongan kepada anak-anak yang harus dilestarikan.
 
“Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak pelajar SD dan SMP, mereka dituntut untuk dapat membuat suatu karya seperti cerita pengalaman, puisi, pidato dan sebagainya menggunakan Bahasa Jawa Pekalongan kemudian membacakannya di depan juri dan peserta lain,” terang Ade.
 
Ade menambahkan, kriteria pemenang dinilai dari susunan isi karya, vokal dan intonasi yang jelas, dan ekspresi saat membacakan karya tersebut yang dinilai oleh juri dari jajaran Dinarpus dan kelurahan setempat.
 
“Kegiatan literasi bukan hanya membaca saja, bisa dengan berbagai kegiatan menarik seperti keterampilan dan lomba-lomba semacam ini yang mendorong anak-anak untuk membaca dimanapun berada dan kapan saja,” jelas Ade.
 
Sementara itu, Lurah Banyurip, H Sudaryo mengaku sangat mengapresiasi telah ditunjuknya kelurahan Banyurip sebagai salah satu kelurahan yang menyelenggarakan kegiatan literasi bekerjasama dengan Dinarpus setempat.
 
“Kami sangat mengapresiasi Pemkot telah memberikan suatu fasilitas penunjang untuk mengajak anak-anak meningkatkan minat baca di Kelurahan Banyurip ini. Alhamdulillah minat baca anak-anak dalam berkunjung ke perpus Kelurahan Banyurip sudah cukup tinggi. Hal ini kami dukung juga dengan melengkapi sarana dan prasarana yang memadai, menyediakan berbagai macam buku bacaan, sehingga anak bisa betah membaca buku,” papar Sudaryo.
 
Sudaryo menuturkan di era perkembangan digital sekarang, anak dihadapkan dengan maraknya gadget yang dapat mengganggu aktivitas belajar dan mempengaruhi pola pikir mereka. Sehingga, pihaknya tak henti-hentinya mengimbau kepada para orangtua untuk selalu membiasakan membacakan buku dan mengajarkan anak baca buku setiap saat ke anak-anaknya. Disamping itu, pentingnya melestarikan bahasa daerah (dialek) setempat juga sangat diperlukan untuk menjaga tradisi yang telah ada.
 
“Kita jangan sampai meninggalkan suatu tradisi agar kita bisa mengetahui logat dan dialek Pekalongan seperti apa yang mempunyai ciri khas tersendiri dan berbeda dengan daerah lain. Hal ini wajar bahwa mengajarkan anak membaca memang butuh kesabaran. Kami selalu libatkan orangtua dalam setiap pertemuan untuk menekankan memberi contoh yang baik kepada anaknya, membiasakan anak-anaknya untuk membaca buku. Kami berharap dukungan dari orangtua kepada anaknya ke depan minat baca dapat meningkat dan anak-anak tidak berfokus pada bermain gadget,” pungkas Sudaryo.