Pemkot Pekalongan Pastikan Sinergi Tingkatkan Kesiapsiagaan Selama Ramadhan Hingga Lebaran

Kota Pekalongan - Pemerintah Kota Pekalongan memastikan sinergitas dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan kekuatan ketertiban umum, ketentraman dan pelindungan masyarakat (tibum tranlinmas) selama Ramadhan hingga Perayaan Idul Fitri 1446 Hijriyah/ 2025 Masehi. Sinergitas ini diwujudkan dalam bentuk sarasehan bersama para lurah, camat dan OPD terkait serta TNI dan Polri, berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Rabu siang (5/3/2025).
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan bahwa, peran semua instansi terkait sangat penting dalam menjaga tibum tranlimas di Kota Pekalongan selama Bulan Suci Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri. Semua unsur trantibumlinmas tersebut dapat berperan untuk mendeteksi dan mengantisipasi permasalahan persoalan di lapangan, serta mewujudkan tibum tranlimas.
"Pointer dari Saya yaitu pertama, terkait pengaturan lalu lintas karena setiap sore banyak masyarakat yang Ngabuburit dan banyak pedagang takjil dan sebagainya yang tentunya membuat kepadatan di beberapa titik seperti di depan Kantor Radio Kota Batik (RKB) atau sepanjang Jalan Kurinci, Alun-Alun Kota Pekalongan, wilayah dekat makam Sapuro, dan sebagainya,"ujarnya.
Ia meminta kepada dinas terkait untuk membantu penataan dan penertiban mobilitas masyarakat yang berlalu lalang dan pedagang agar tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas terutama pada sore hari menjelang berbuka puasa Selain itu, adanya penataan parkir yang lebih rapi. Tak hanya itu, persiapan arus mudik lebaran juga sedari awal sudah harus dipikirkan matang-matang.
"Sektor lain seperti menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) selama Ramadhan dan lebaran dengan harga yang terjangkau. Kenaikan harga kepokmas di tengah masyarakat diharapkan tidak terlalu naik secara signifikan dan memberatkan masyarakat,"terangnya.
Lanjut Mas Aaf menambahkan, terkait potensi penyakit masyarakat (Pekat) yang dapat mengganggu tibum tranlinmas seperti tawuran, perang sarung, balap liar, dan sebagainya juga harus diantisipasi. Pada saat hendak membangunkan orang sahur juga semuanya harus dilakun tertib dan baik. Jangan sampai menjadi masalah dan memicu keributan antar warga.
"Membangunkan orang sahur (tong tong prek) itu bagus untuk membangun tradisi yang sudah dilakukan sedari nenek moyang kita tapi harus dengan cara yang baik dan sopan-santunnya harus tetap diutamakan. Saya juga meminta kepada instansi terkait untuk mengecek potensi kerawanan bencana seperti inventarisasi tanggul retak, miring dan sebagainya sehingga bisa segera ditangani sebelum terjadinya bencana. Mudah-mudahan semuanya lancar dan tidak ada kendala berarti,"tegasnya.
Kasatpol P3KP Kota Pekalongan, Sriyana menjelaskan, dengan melibatkan para camat dan lurah sebagai pemangku wilayah masing-masing ini diharapkan mereka bisa menyampaikan hal-hal terkait dengan penerapan tibum tranlinmas di Kota Pekalongan.
"Peran mereka sangat strategis sekali untuk memberikan edukasi, peringatan kepada warganya agar tidak terjadi potensi penyakit masyarakat yang menyebabkan gangguan tibum tranlimas seperti tawuran, peredaran minuman keras, perang sarung, balap liar, dan sebagainya. Kami dari Satpol P3KP tidak mungkin bisa bekerja sendiri, tapi membutuhkan peran serta dari para lurah, camat, TNI, Polri dan unsur masyarakat lainnya,"pungkasnya. (Dian)
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan bahwa, peran semua instansi terkait sangat penting dalam menjaga tibum tranlimas di Kota Pekalongan selama Bulan Suci Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri. Semua unsur trantibumlinmas tersebut dapat berperan untuk mendeteksi dan mengantisipasi permasalahan persoalan di lapangan, serta mewujudkan tibum tranlimas.
"Pointer dari Saya yaitu pertama, terkait pengaturan lalu lintas karena setiap sore banyak masyarakat yang Ngabuburit dan banyak pedagang takjil dan sebagainya yang tentunya membuat kepadatan di beberapa titik seperti di depan Kantor Radio Kota Batik (RKB) atau sepanjang Jalan Kurinci, Alun-Alun Kota Pekalongan, wilayah dekat makam Sapuro, dan sebagainya,"ujarnya.
Ia meminta kepada dinas terkait untuk membantu penataan dan penertiban mobilitas masyarakat yang berlalu lalang dan pedagang agar tidak terlalu mengganggu arus lalu lintas terutama pada sore hari menjelang berbuka puasa Selain itu, adanya penataan parkir yang lebih rapi. Tak hanya itu, persiapan arus mudik lebaran juga sedari awal sudah harus dipikirkan matang-matang.
"Sektor lain seperti menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) selama Ramadhan dan lebaran dengan harga yang terjangkau. Kenaikan harga kepokmas di tengah masyarakat diharapkan tidak terlalu naik secara signifikan dan memberatkan masyarakat,"terangnya.
Lanjut Mas Aaf menambahkan, terkait potensi penyakit masyarakat (Pekat) yang dapat mengganggu tibum tranlinmas seperti tawuran, perang sarung, balap liar, dan sebagainya juga harus diantisipasi. Pada saat hendak membangunkan orang sahur juga semuanya harus dilakun tertib dan baik. Jangan sampai menjadi masalah dan memicu keributan antar warga.
"Membangunkan orang sahur (tong tong prek) itu bagus untuk membangun tradisi yang sudah dilakukan sedari nenek moyang kita tapi harus dengan cara yang baik dan sopan-santunnya harus tetap diutamakan. Saya juga meminta kepada instansi terkait untuk mengecek potensi kerawanan bencana seperti inventarisasi tanggul retak, miring dan sebagainya sehingga bisa segera ditangani sebelum terjadinya bencana. Mudah-mudahan semuanya lancar dan tidak ada kendala berarti,"tegasnya.
Kasatpol P3KP Kota Pekalongan, Sriyana menjelaskan, dengan melibatkan para camat dan lurah sebagai pemangku wilayah masing-masing ini diharapkan mereka bisa menyampaikan hal-hal terkait dengan penerapan tibum tranlinmas di Kota Pekalongan.
"Peran mereka sangat strategis sekali untuk memberikan edukasi, peringatan kepada warganya agar tidak terjadi potensi penyakit masyarakat yang menyebabkan gangguan tibum tranlimas seperti tawuran, peredaran minuman keras, perang sarung, balap liar, dan sebagainya. Kami dari Satpol P3KP tidak mungkin bisa bekerja sendiri, tapi membutuhkan peran serta dari para lurah, camat, TNI, Polri dan unsur masyarakat lainnya,"pungkasnya. (Dian)